Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

AKTIVITAS ANTAGONISME IN VITRO Trichoderma harzianum DAN Trichoderma pseudokoningii TERHADAP PATOGEN LODOH Pinus merkusii1) Achmad Achmad; S. Hadi S. Hadi; S. Harran S. Harran; E. Gumbira Sa'id; B. Satiawiharja B. Satiawiharja; M. Kosim Kardin
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.664 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2010.7.5.233-240

Abstract

Studi pengendalian hayati in vitro terhadap serangan patogen lodoh pada semai Pinus merkusii telah dilakukan di laboratorium Perlindungan Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dari bulan Februari 1996 hingga April 1997. Perolehan fungi fatogenik penyebab lodoh di lakukan melalui isolasi dari benih dan dari potongan pangkal batang kecambah P. merkusii yang menunjukkan gejala terserang lodoh dengan teknik tanam langsung. Fungi antagonis diisolasi dari benih dan tanah yang diambil dari daerah perakaran semai P. merkusii yang terserang lodoh. Hasil uji antagonisme dengan metode langsung menunjukkan bahwa Trichoderma harzianum menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum hingga 28.75 % dan 27.33 % berturut-turut pada PDA dan MEA, sedang terhadap R. solani penghambatannya sebesar 11.88 % dan 9.38 % berturut-turut pada PDA dan MEA. Penghambatan T. pseudokoningii terhadap pertumbuhan F. oxysporum pada MEA mencapai 24.38%, sedang pada PDA sebesar 13.96%. terhadap R. solani. T. pseudokoningii menghambat hingga 8.75% dan 9.37% berturut-turut pada PDA dan MEA. Kedua jenis fungi antagonis menghasilkan kitinase, dan T. harzianum lebih intensif mendegradasi kitin pada medium dibanding T. pseudokoningii. Mekanisme antagonistik yang berperan adalah mikoparasitism yaitu pelilitan dan penjepitan hifa R. solani berturut-turut oleh T. harzianum dan T. pseudokoningii serta penetrasi hifa R. solani oleh hifa T. harzianum, dan antibiosis yang diduga melibatkan aktivitas kitinase kedua jenis fungi antagonis.