Sutiyono Sutiyono
Pembinaan Hutan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MODEL TAPER BAMBU BETUNG (The Taper Model of Dendrocalamus asper Backer ex Heyne) Lutfy Abdulah; Sutiyono Sutiyono
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (859.799 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2019.16.1.47-57

Abstract

SariABSTRACTInformations on the individual growth of bamboo stems such as dimensions of node length, node diameter, and  wall-node thick are needed to increase bamboo processed yield. This study aimed to provide a model of growth estimation of individual growth of bamboo stems. Destruction method was used, and resulting data was sorted sorted by time. The correlation between age and dimensions was analyzed with cross-section technique. The results showed that there were a correlation among age with node diameter and node length, but no correlation with wall-node thick. Parameters of node length, total length of bamboo, and base node diameter significantly influenced the estimated diameter of each node. Node’s sequence number, node lengths, and base node diameter can be used to compile estimation model of the bamboo wall thickness. The uniqueness of bamboo model is the importance of node sequence.. This model can be used for sustainable development use of Dendrocalamus asper. ABSTRAKInformasi pertumbuhan individu batang bambu seperti dimensi panjang ruas, diameter ruas, dan tebal dinding  ruas bambu sangat diperlukan untuk tujuan peningkatan rendemen olahan bambu. Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan model perangkat penduga pertumbuhan sehingga memudahkan dalam menduga pertumbuhan individu batang bambu. Metode yang digunakan adalah metode destruksi. Data yang dihasilkan diurutkan berdasarkan waktu dan selanjutnya dilakukan analisis dengan teknik cross-section sehingga dapat dibangun hubungan antara umur dengan dimensi bambu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara umur dengan parameter diameter ruas dan panjang ruas, namun tidak dengan tebal dinding batang bambu. Parameter panjang ruas, panjang total bambu, dan diameter pada pangkal bambu berpengaruh nyata dalam menduga diameter setiap ruas. Sementara parameter nomor urut ruas, panjang ruas dan diameter pangkal dapat digunakan untuk menyusun model penduga ketebalan dinding ruas bambu. Keunikan dari model bambu ini adalah adanya parameter urutan ruas yang perlu dipertimbangkan. Model yang didapat dapat digunakan untuk penyusunan rencana pemanfaatan bambu petung secara berkelanjutan.