Yelnititis Yelnititis
Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

REGENERASI TANAMAN Shorea pinanga Scheff. MELALUI EMBRIOGENESIS SOMATIK Yelnititis Yelnititis
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4302.413 KB) | DOI: 10.20886/jpht.2008.5.1.33-44

Abstract

Meranti  (Shorea pinanga  Scheff.) merupakan  salah satu anggota suku Dipterocarpaceae yang berperan penting sebagai penghasil kayu. Perbanyakan tanaman secara generatif mempunyai kendala karena mempunyai  masa berbuah sekali dalam 5 tahun dan termasuk buah rekalsitran. Penelitian perbanyakan tanaman melalui  embriogenesis  somatik telah dilakukan untuk mendapatkan embrio  somatik secara massal. Embrio dari buah yang masih muda digunakan sebagai eksplan. Media yang digunakan adalah media dasar Murashige dan Skoog (MS) yang diperkaya dengan 30 gr/l sukrosa, vitamin grup B  dan 8 gr/I  agar Penelitian dilakukan dalam 3 tahap yaitu  tahap  induksi  kalus embriogenik, tahap induksi embrio somatik dan tahap perkecambahan embrio somatik. Pada tahap induksi kalus dan induksi kalus embriogenik  diberikan perlakuan 2,4-D (2,0 mg/l -  5,0 mg/l) atau dicamba (0,5  mg/I -  2,0  mg/I). Pada tahap induksi embrio somatik  100 mg/I kaius embriogenik dikuiturkan pada  perlakuan kinetin (0,5  mg/ l- 1,5  mg/I)  atau  BA (0, 1 mg/I   -  0,5  mg/I) atau thidiazuron  (0, 1 mg/l  - 0,3  mg/I).   Pada tahap perkecambahan  embrio somatik diberikan perlakuan GA3  (0,1 mg/I -  0,5 mg/l) pada media MS dan Y2 MS. Pengamatan dilakukan terhadap  waktu induksi kalus, jumlah  kalus embriogenik yang  diperoleh, tekstur dan wama  kalus hasil inisiasi dan kalus embriogenik, jumlah  embrio somatik, jumlah embrio somatik yang berkecambah  membentuk plantlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan 2,4-D 5,0 mg/I merupakan perlakuan terbaik untuk inisiasi kalus dan induksi kalus embriogenik dengan rata-rata Jama waktu  inisiasi  10,1 hari, jumlah  kalus embriogenik  yang terbentuk adalah 95,5 %. Perlakuan kinetin 1,5 mg/I  merupakan perlakuan terbaik untuk induksi embrio somatik dengan jumlah rata-rata  110 embrio  somatik  fase kotiledon dan 271 embrio fase globular. Perlakuan terbaik untuk perkecambahan embrio somatik adalah medium  Yi  MS  + GA3  0,1   mg/I yang menghasilkan  5 plant/et  dari  10 embrio yang ditanam.