Edi Kuswadi
Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Metodologi Kritik Hadits antara Muhaditsin vs Orientalis Edi Kuswadi
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 6 No. 2 (2016): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.446 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2016.6.2.53-72

Abstract

Para ulama Islam telah melakukan kritik hadits untuk memastikan sebuah hadits berasal dari Rasul atau tidak. Kritik hadits bukan untuk menilai salah atau membuktikan ketidakbenaran sabda Rasulullah SAW, tetapi sekadar uji perangkat yang memuat informasi tentang beliau, termasuk uji kejujuran informatornya. Tujuannya untuk menguji dan menganalisis secara kritis apakah fakta sejarah kehaditsan itu dapat dibuktikan, termasuk komposisi kalimat yang tereskspos dalam ungkapan matan. Lebih jauh lagi, kritik hadits bergerak pada level menguji apakah kandungan ungkapan matan itu dapat diterima sebagai sesuatu yang secara historis benar. Ini berbeda dengan orientalis dan orang yang mengikuti mereka, yaitu mengkritik hadits dalam rangka meragukan hadits itu sendiri. Namun usaha mereka ini tidak berhasil karena metodologi kritik hadits ulama Islam lebih mapan daripada orientalis.
Hadits Maudhu’ dan Hukum Mengamalkannya Edi Kuswadi
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 6 No. 1 (2016): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.389 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2016.6.1.80-88

Abstract

Hadits palsu atau hadits maudhu’ adalah perkataan dusta yang dibuat dan direkayasa oleh seseorang kemudian dinisbahkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits palsu adalah seburuk-buruknya hadits dhaif, bahkan sebagian ulama menganggapnya jenis tersendiri di luar hadits dhaif. Seluruh ulama pun sepakat haram hukumnya meriwayatkan atau menyampaikan hadits maudhu’ kecuali dengan menjelaskan hakekatnya, bahwa ia hadits palsu. Namun hadits ini sudah terlanjut beredar di masyarakat sehingga perlu adanya edukasi sehingga masyarakat tahu hukumnya
Islam dan Kapitalisme; Sebuah Oposisi Biner antar Peradaban Edi Kuswadi
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 7 No. 1 (2017): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.414 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2017.7.1.21-41

Abstract

Tidak diragukan lagi bahwa Kapitalisme merupakan salah satu sistem perekonomian yang dominan saat ini, telah menjelma menjadi ideologi baru. Jika awal hanya berkisar pada pasar bebas, kepemilikan pribadi yang tak terbatas, maka kini ia lebih merupakan sebuah budaya, gaya hidup bahkan peradaban baru. Yang mendikte segala aspek kehidupan manusia. Sebagai sebuah peradaban Kapitalisme mendapatkan perlawanan dari Islam. Islam yang biasanya dilihat hanya sebatas agama, ternyata sejatinya lebih dari hanya sebatas agama, namun telah mencakup elemen-elemen dasar dari sebuah peradaban. Jika Kapitalisme membangun suatu peradaban dengan poin khasnya mengenai teori pertumbuhan sosial-ekonomi, maka Islam tidak melihatnya menjadi pondasi dasar. Puncaknya dalam Islam, kehidupan dunia selalu terkait erat dengan konsep kehidupan akhirat. Sedangkan kapitalisme memisahkan moralitas dari teologi. Selanjutnya Islam tidak menafikan perlunya rasionalitas untuk menyelesaikan masalah kehidupan dunia, tapi konsep rasional dalam Islam tidak hanya terbatas pada logika matematis, ia melibatkan pula dimensi spiritual.
Peran Lingkungan Sekolah dalam Pengembangan Mental Siswa Edi Kuswadi
EL-BANAT: Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Vol. 9 No. 1 (2019): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.551 KB) | DOI: 10.54180/elbanat.2019.9.1.62-78

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji seberapa besar peran lingkungan sekolah dalam pengembangan mental peserta didiknya. Asumsi yang beredar adalah adanya keterhubungan erat penuh pengertian antara sekolah, peserta didik, wali serta masyarakat. Penelitian ini secara umum mendapati bahwa secara garis besar peran lingkungan sekolah dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penyediaan informasi yang diperlukan bagi peserta didik sanagt penting. Ia harus mampu memberikan pelbagai alternatif keputusan yang dapat dipergunakan peserta didik guna menjalani hidup dan menyelesaikan seluruh problematik yang dihadapinya. Oleh karena itu, pelaksanaan proses pendidikan mental dan konseling harus diupayakan untuk memperoleh informasi yang diinginkan dari rangkaian program yang telah direncanakan dan dilaksanakan di sekolah. Di sekolah guru mengumpulkan data untuk merekap siswa-siswa yang butuh bimbingan. Hal tersebut memudahkan guru bimbingan dalam melaksanakan tugasnya Karena hal tersebut bisa merekap siwa dalam mencapai targetnya.