Eka Susanty
Universitas Jenderal Achmad Yani

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGANAN GEJALA TRAUMATIK DENGAN TERAPI EMDR (EYE MOVEMENT DESENSITIZATION AND REPROCESSING) PADA NARAPIDANA WANITA DI LAPAS KELAS IIA BANDUNG, JAWA BARAT Eka Susanty; Ditya Indria Sari
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.163 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi dengan kondisi para narapidana wanita yangmengalami kejadian penuh stres selama perjalanan kehidupan mereka. Tujuan daripenelitan ini adalah untuk untuk mendapat gambaran tentang perubahan gejala-gejalatraumatik dengan menggunakan terapi EMDR pada narapidana wanita,di Lapas WanitaKelas IIA, Bandung. Target yang diharapkan adalah terjadinya penurunan gejala-gejalatraumatik pada narapidana wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode eksperimental dengan desain a simple pretest-posttest design yaitu rancanganpenelitian yang mengukur perilaku sebelum dan sesudah treatment. Assessment dilakukandengan mengukur kondisi traumatik responden menggunakan kuesionair IES (ImpactEvent Scale) dan SRQ (Self Reporting Questionaire), yang bertujuan untuk menentukankategori gejala traumatik responden. Terapi EMDR diberikan kepada 7 narapidana wanitayang menunjukkan tingkat traumatik kategori tinggi. Terapi diberikan sebanyak 4 kali sesi/pertemuan, dimana masing-masing sesi terdiri dari 8 tahapan (Shapiro, 1995). Setelah terapidilakukan assessment kembali menggunakan IES dan SRQ untuk mengetahui penurunangejala traumatik yang dialami narapidanan wanita. Hasil menunjukkan terjadi penurunangejala traumatik pada ke-6 responden, dan hanya ada 1 orang responden yang mengalamipeningkatan skor gejala traumatik. Uji statistik Wilcoxon dilakukan untuk mengetahuisignifikansi perbedaan skor gejala traumatik sebelum dan sesudah terapi. Berdasarkanhasil uji statistik Wilcoxon dengan menggunakan tingkat kesalahan 0,05 di peroleh nilaiasymp. Sig (0,028) < 0,05, maka tolak H . Dari hasil tersebut dapat dinyatakan terdapatperbedaan yang signifikan antara skor gejala traumatik sebelum dan sesudah terapi EMDR.Artinya terapi EMDR dapat menurunkan gejala traumatik pada responden narapidanawanita Lapas kelas IIA, Bandung.
Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR) Therapy for Handling Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) Respondents Eka Susanty; Setyono Koesno; Candra Yudhistira; Lulu Lusianti; Suprijanto Suprijanto
ANIMA Indonesian Psychological Journal Vol. 30 No. 2 (2015): ANIMA Indonesian Psychological Journal (Vol. 30, No. 2, 2015)
Publisher : Laboratory of General Psychology, Faculty of Psychology, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.669 KB) | DOI: 10.24123/aipj.v30i2.536

Abstract

EMDR therapy is designed to reduce distress related traumatic event. PTSD prevalence is large enough in Indonesia. It was caused by many natural disasters that happened in several area of Indonesia. However, the application of EMDR for reducing PTSD symptoms was still rare. The objective of this study was to examine the intervention of EMDR therapy in handling PTSD respondents and using a one group pretest-posttest design. There were nine PTSD respondents involved during treatment. EMDR treatments were conducted in four repetitive sessions. Each session was completed in 60-90 minutes. Data was taken using PSS (PTSD Symptom Scale) and tested with Wilcoxon statistical analysis. The statistic test showed (Z = - 2.668; p = .05) with Asymp. Sig. =.008. Descriptive data showed that mean scores before and after therapy are 30.88 and 15.77 respectively. This research concluded that EMDR therapy can work to decrease PTSD symptoms.