Abstrak Dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan, salah satu kendala yang dihadapi adalah masih rendahnya produktivitas tanaman Kelapa Sawit yang dipengaruhi oleh belum digunakannya benih Sawit unggul bermutu dalam budi daya Sawit oleh warga desa. Hal ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan petani tentang Bibit kelapa sawit dan ketidak tahuan petani dalam pemilihan benih sawit unggul yang sebaiknya mereka pilih, oleh sebab itu dibuatlah sebuah penerapan metode Multi Factor Evaluation Process (MFEP) untuk pemilihan varietas bibit sawit yang sesuai dengan kriteria yang petani inginkan.[1] Dengan menggunakan dua puluh tujuh jenis varietas bibit sawit yang terdaftar di dinas Perkebunan dan perternakan Kalimantan Selatan, sistem yang dibangun akan membantu petani di Kecamatan kelumpang hulu untuk memilih varietas bibit sawit mana yang cocok dan unggul untuk mereka pilih, sesuai dengan kriteria meliputi Pertambahan tinggi, jenis Tanah, Ketahanan terhadap Penyakit, Jarak Tanam minyak, Rata-rata Berat Tandan, Potensi hasil, dan harga bibit. Dari pengujian nilai akurasi sistem rekomendasi (F1) menggunakan metode precision dan recall test, sistem yang dibangun memperoleh nilai sebesar 0.75, nilai ini cukup tinggi karena apabila nilai F1 semakin mendekati angka 1 maka semakin tinggi pula nilai tingkat akurasi dari sistem rekomendasi. Kata Kunci : Multi Factor Evaluation Proses, Sawit.