Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EFEKTIVITAS KOAGULAN DAN ADSORBEN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TERCEMAR LOGAM BERAT KARSINOGENIK D Nursyamsi; R. Artanti; A. Kurnia; Y. Hindarwati
JURNAL TEKNIK HIDRAULIK Vol 2, No 1 (2011): JURNAL TEKNIK HIDRAULIK
Publisher : Pusat Litbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.351 KB) | DOI: 10.32679/jth.v2i1.244

Abstract

Penggunaan koagulan dan adsorben alami merupakan pilihan yang tepat dalam pengolahan limbah cair industri elektroplating karena selain efektif, juga mudah dan murah. Percobaan laboratorium yang bertujuan untuk mempelajari efektifitas bahan koagulan dan adsorben alami dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik (Cr, Ni, Cu, dan Zn) limbah cair elektroplating untuk air irigasi telah dilaksanakan di Laboratorium Terpadu, Balai Penelitian Lingkungan Pertanian Jakenan menggunakan rancangan faktorial dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah koagulan, sedangkan faktor kedua adalah adsorben yang diberikan masingmasingdengan takaran 0.5 g/l. Faktor pertama meliputi: resin, khitosan, biji kelor, enceng gondok diaktivasi, azolla diaktivasi, dan tanpa koagulan. Faktor kedua meliputi: arang aktif, kulit kacang diaktivasi, zeolit, limbah teh, dan tanpa adsorben. Resin dan zeolit digunakan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas bahan koagulan (khitosan, biji kelor, eceng gondok diaktivasi dan azolla diaktivasi) dan adsorben alami (arang aktif, kulit kacang diaktivasi, dan limbah teh) serta kombinasi keduanya dalam menurunkan konsentrasi logam berat karsinogenik limbah cair cukup tinggi, yaitu > 40 %. Bahan tersebut mampu meremediasi limbah cair elektroplating hingga mencapai konsentrasi logam berat Ni, Cu, dan Zn di bawah ambang batas kriteria mutu air limbah elektroplating menurut Kepmen LH No. 51/MENLH/10/1995.
PENGARUH PENGAIRAN, PEMUPUKAN, DAN PENGHAMBAT NITRIFIKASI TERHADAP EMISI GAS RUMAH KACA DI LAHAN SAWAH TANAH MINERAL R Kartikawati; D Nursyamsi
Jurnal Ecolab Vol 7, No 2 (2013): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2013.7.2.93-107

Abstract

Pengairan dan pemupukan merupakan dua faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi hasil padi serta proses pembentukan gas rumah kaca (CH4 dan N2O) di lahan sawah tanah mineral. Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh pengairan, pemupukan, dan penghambat nitrifikasi (NI) terhadap emisi gas rumah kaca di lahan sawah tanah mineral telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Jakenan pada MK 2011. Perlakuan menggunakan rancangan petak terbagi dalam rancangan acak kelompok dan ulangan 3 kali. Petak utama adalah pengelolaan air, yaitu: pengairan terus-menerus (I1) dan pengairan terputus (I2), sedangkan anak petak adalah pemupukan, yaitu: kontrol (P1), NPK 25% (P2), NPK 50% (P3), NPK 75% (P4), NPK 100% (P5) dan NPK 100% + NI (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengairan terputus mampu menekan emisi CH4 sebesar 60% sehingga Global Warming Potential (GWP) juga menurun, tidak berpengaruh nyata terhadap hasil gabah, dan meningkatkan indeks emisi 34%. Pemupukan NPK meningkatkan emisi CH4 181% dan N2O 7%, meningkatkan hasil gabah 116%, dan indeks emisi 29%. Penggunaan NI menurunkan emisi N2O 21%, tidak berpengaruh nyata terhadap hasil gabah, dan meningkatkan indeks emisi 29 %. Berdasarkan data tersebut maka pengairan terputus yang dikombinasikan dengan NPK 100%+NI merupakan teknologi mitigasi terbaik dalam meningkatkan hasil padi dan menurunkan emisi GRK di lahan sawah tanah mineral.