Fadlan Ananda Lubis
Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Telisik Mobilisasi Massa di Bidang Ekonomi dan Sosial Politik pada Network Society Fadlan Ananda Lubis
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v3i2.6553

Abstract

Banyak gerakan yang dimobalisasi bermula dari kampanye dari internet di era network society saat ini. Mobilisasi tersebut sukses menjaring massa, ribuan bahkan puluhan ribu orang. Bermula dari trending topic di berbagai situs ataupun media sosial dan tampaknya memberikan pengaruh signifikan di dunia nyata. Penulis ingin menjabarkan bagaimana sebenarnya mobilisasi dilakukan di dunia maya dan apakah dampaknya besar di dunia nyata. Tulisan ini mencoba melihat internet sebagai cara untuk memobilisasi massa, yaitu bidang sosial politik maupun bidang ekonomi. Kemudian dua bidang tersebut, dihubungkan dengan fenomena kampanye partai politik dalam memobilisasi massa. Ternyata aspek-aspek kelas sosial dan pendidikan sangat berpengaruh dalam mobilisasi massa ini. Salah satunya adalah diaplikasikannya tatanan dan  kelas sosial di dunia maya sehingga akses terbesar tetap dimiliki oleh kelas tertentu. Selain itu, minimnya peran pemerintah juga menjadi penghambat terbesar utuk  mewujudkan  perubahan seperti yang dikampanyekan di  dunia maya. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan dunia maya juga masih terikat pada tatanan dunia nyata  dengan berbagai aturannya.
INTERNET SEBAGAI MEDIA INTERAKTIF DISALAHGUNAKAN OLEH ELIT POLITIK Maulana Andinata Dalimunthe; Fadlan Ananda Lubis
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v3i2.6378

Abstract

Keterbukaan Informasi dan kebebasan berpendapat serta berpikir merupakan hak-hak dasar manusia sebagai warga negara. Keterbukaan Informasi dan kebebasan berpendapat banyak disalahgunakan oleh elit politik. Akan tetapi, tidak sedikit elit politik yang melakukan kampanye hitam dan kampanye negatif di internet. Praktek-praktek penyalahgunaan informasi ini justru merugikan masyarakat. Penyelahgunaan informasi ini biasanya dilakukan dengan memuat konten yang berbau SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) disebarkan melalui media sosial atau websites bertujuan untuk mencemaran nama baik lawan politik agar mendapat citra negatif. Seperti, kasus Saracen yang memanfaatkan media sosial dan internet untuk menyebarkan serta mengelola isu SARA yang dipromotori oleh sejumlah elit politik. Bukan tidak mungkin kegiatan yang dilakukan oleh Saracen tersebut menimbulkan konflik di tengah masyarakat sehingga dikhawatirkan menyebabkan terpecah belahnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kampanye hitam dan kampanye negatif diatas jika dibiarkan menjadi kondisi yang kontradiktif antara kehadiran internet yang diharapkan mengembangkan komunikasi politik justru disalahgunakan oleh elit politik. Oleh karena itu masyarakat dalam hal memenuhi kebutuhan akan informasi harus mengenal konten yang tersebar di internet dan memahami dinamika komunikasi politik di era virtualitas seperti sekarang ini. Namun, keterlibatan pemerintah sebenarrnya sudah ada untuk mengatasi masalah penyalahgunaan informasi dan transaksi elektronik dengan mengaturnya di UU ITE .