Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Effect of Employee Benefit Liabilities, Sales Growth, Capital Intensity, and Earning Management on Tax Avoidance Andri Marfiana; Yohanes Praka Mael Putra
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jm001.v7i1.718

Abstract

Abstract Tax avoidance is a strategy that is common in tax management. As part of management strategy, tax avoidance is important to know for a manager. The purpose of this research is to examine the level of tax avoidance of the manufacturing industry in Indonesia and the role of employee benefit liabilities, sales growth, capital intensity, and earnings management in effecting this. This study uses purposive sampling and 78 manufacturing companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2016 to 2019 that were selected as research samples and obtained a final sample of 312 firm-years observation. The result of panel data regression using a random effect model finds strong evidence that employee benefit liabilities have a negative effect on tax avoidance while sales growth, capital intensity, and earning management has a positive effect on tax avoidance.Keywords: Employee benefit liabilities, sales growth, capital intensity, earning management, tax avoidance. Abstrak Penghindaran pajak adalah salah satu strategi yang biasa digunakan dalam manajemen pajak. Sebagai bagian dari manajemen strategi, maka penghindaran pajak penting diketahui oleh seorang manajer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji tingkat penghindaran pajak industri manufaktur di Indonesia dan peran kewajiban imbalan kerja, pertumbuhan penjualan, intensitas modal, dan manajemen laba dalam mempengaruhi hal tersebut. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dan 78 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2016 hingga 2019, yang dipilih sebagai sampel penelitian dan diperoleh sampel akhir sebanyak 312 data panel perusahaan. Hasil regresi data panel dengan menggunakan model random effect menemukan bukti kuat bahwa kewajiban imbalan kerja berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak sedangkan pertumbuhan penjualan, intensitas modal, dan manajemen laba berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak.Kata Kunci: Imbalan pasca kerja, pertumbuhan penjualan, besaran modal, manajemen laba, penghindaran pajak.
Pengaruh Keahlian Keuangan, Kompensasi Direksi, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan dan Kepemilikan Institusi Pada Penghindaran Pajak Perusahaan Richo Mukti Ardiyanto; Andri Marfiana
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jm001.v7i1.719

Abstract

Abstrak Penghindaran pajak merupakan salah satu strategi untuk menurunkan beban perusahaan dan meningkatkan laba. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh keahlian keuangan direksi, kompensasi direksi, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan, dan kepemilikan institusi terhadap penghindaran pajak. Penghindaran pajak diproksikan dengan GAAP ETR. Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2019. Dengan metode purposive sampling, sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 26 perusahaan. Hasil dari penelitian ini adalah kompensasi direksi berpengaruh negatif pada penghindaran pajak. Profitabilitas berpengaruh positif pada penghindaran pajak. Kepemilikan institusi berpengaruh negatif pada penghindaran pajak. Sedangkan keahlian keuangan direksi dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh pada penghindaran pajak.Kata Kunci: Kepemilikan institusi, kompensasi, laba, pengalaman finansial, penghindaran pajak, pertumbuhan perusahaan.Abstract Tax avoidance is a strategy to reduce company expenses and increase profits. The purpose of this study is to examine the effect of directors' financial expertise, board of directors compensation, profitability, company growth, and institutional ownership on tax avoidance. Tax avoidance is proxied by GAAP ETR. This study uses the population of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period of 2015-2019. This research uses purposive sampling technique. as many as 26 companies that meet the criteria as a sample.The result of this research revealed that the directors compensation has a negative effect on tax avoidance while Profitability has a positive effect on tax avoidance. it was also found that Institutional ownership has a negative effect on tax avoidance. Meanwhile, the financial expertise of directors and company growth have no effect on tax avoidance.Keywords:  Company growth, compensation, financial expertise, institutional ownership, profitability, tax avoidance.
Peranan Patriotisme terhadap Kepatuhan Pajak: Sebuah Literatur Review Andri Marfiana
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jurman.v8i1.963

Abstract

AbstractOne form of love for the homeland is to pay taxes, so that behavior can be said to have a patriotic spirit. The purpose of this study is to examine previous studies that discuss the effect of patriotism on tax compliance. Hance, it can be seen to what extent existing research has measured the effect of patriotism on tax compliance. This study uses a literature review method, by reviewing 18 articles related to patriotism and tax compliance. In addition, this study also examines 11 articles related to patriotism with tax morale. When tax morale is defined as the motivation of the building elements to pay taxes. So it is directly proportional to tax compliance. The result of this study is that patriotism has an effect on tax compliance, although it does not stand alone. Only a few studies suggest otherwise. Patriotism also has a positive effect on tax morale. Even when patriotism is moderated, it can help strengthen the effect of the independent variable on tax compliance.Keywords: Patriotism, tax morale, tax compliance.AbstrakSalah satu bentuk cinta tanah air adalah dengan membayar pajak, sehingga perilaku tersebut dapat dikatakan memiliki jiwa patriotisme. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menelaah penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas pengaruh patriotisme terhadap kepatuhan pajak. Sehingga dapat diketahui sejauh mana penelitian yang ada sudah mengukur pengaruh patriotisme terhadap kepatuhan pajak. Penelitian ini menggunakan metode literatur review, dengan menelaah sebanyak 18 artikel terkait petriotisme dengan kepatuhan pajak. Selain itu, penelitian ini juga menelaah 11 artikel terkait patriotisme denagn tax morale. Hal ini dilakukan karena tax morale diartikan sebagai motivasi unsur pembangun untuk membayar pajak. Ehingga berbanding lurus dengan kepatuhan pajak. Hasil dari penelitian ini adalah patriotisme berpengaruh kepada kepatuhan pajak, walaupun tidak berdiri sendiri. Hanya sedikit penelitian yang menayatkan sebaliknya. Patriotisme juga berpengaruh positif terhadap tax morale. Bahkan ketika patriotisme menjadi moderasi, bisa membantu memperkuat pengaruh variabel bebas terhadap kepatuhan pajak. Sehingga variable patriotisme dapat dijadikan sebagai variable bebas maupun moderasi untuk menguji variable kepatuhan pajak. Akan tetapi patriotisme tidak dapat berdiri sendi, melainkan hanya sebagai faktor pendukung. Kata Kunci: Patriotisme, Moral Pajak, Kepatuhan Pajak.
Implementasi Akuntansi Dan Perpajakan Untuk Generasi Milenial Dalam Menghadapi Era 5.0 Ferry Irawan; Andri Marfiana; Agus Sunarya
Pengmasku Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : PT WIM Solusi Prima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54957/pengmasku.v2i1.169

Abstract

Millennials have different characteristics from other generations. This generation interacts earlier with devices and information & communication technology at a very young age. On the other hand, the millennial generation is also known as a generation that tends to be more pragmatic in life. The current millennial generation, especially those in high school is the generation that will be the next leaders in the next 20 years. The development of technology that is very dynamic and fast at this time really changes many things, including employment opportunities for the younger generation. The seminar entitled “accounting and taxation for the millennial generation in facing Era 5.0” aims to provide knowledge and awareness about the importance of accounting and taxation in the future. This seminar was carried out with two approaches: face-to-face, and also relay through the youtube channel. The seminar participants consisted of teachers and students of SMK accounting programs in Tangerang City. There were 60 participants who attended directly, while around 100 participants who followed through the YouTube channel. The seminar activity is divided into three lecture sessions, and a question and answer session. Generasi milenial memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lainnya. Generasi ini lebih cepat berinteraksi dengan gawai dan teknologi informasi & komunikasi di usia yang sangat muda. Di sisi lain, generasi milenial juga dikenal sebagai generasi yang cenderung lebih pragmatis dalam menjalani kehidupan. Generasi milenial saat ini khususnya yang duduk di bangku SLTA (sekolah lanjutan tingkat atas) merupakan generasi yang akan memimpin Indonesia dalam waktu 20 tahun mendatang.  Perkembangan teknologi yang sangat dinamis dan cepat saat ini sungguh mengubah banyak hal, termasuk lapangan pekerjaan bagi generasi muda. Seminar dengan tema akuntansi dan perpajakan untuk generasi milenial dalam menghadapi Era 5.0 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya akuntansi dan perpajakan di masa depan. Seminar ini dilaksanakan dengan dua pendekatan yaitu secara tatap muka langsung, dan juga relay melalui kanal youtube. Peserta seminar terdiri dari guru pendamping dan siswa/siswi SMK program akuntansi di Kota Tangerang. Peserta yang hadir secara langsung sebanyak 60 orang, sedangkan peserta yang mengikuti melalui kanal youtube sekira 100 orang. Kegiatan seminar dibagi menjadi tiga sesi materi dan satu sesi tanya jawab.