Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat

MAPPING OF POTENCY OF AGROINDUSTRY IN JATIREJO VILLAGE, LENDAH, KULON PROGO AS A TYPICAL PRODUCT TO SUPPORT VILLAGE DEVELOPMENT Ratih Hardiyanti; Anjar Kistia Purwaditya; Sri Wijanarti; Wildan Fajar Bachtiar; Anjar Ruspita Sari; Diklusari Isnarosi Norsita; Ika Restu Revulaningtyas; Satria Bhirawa Anoraga; Iman Sabarisman; Mohammad Affan Fajar Falah
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): MAY
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51324

Abstract

In line with the government's program to strengthen tourism destinations in Indonesia, many tourism villages have been initiated, including Kulon Progo Regency. The needs of people to relieve fatigue by visiting tourist attractions, encourage the growth of tourist villages. The existence of a tourism village encourages the growth of typical souvenirs of the tourist village. Jatirejo is one of the villages in the Lendah sub-district, Kulon Progo, which is located at 7o93'22" south latitude and between 110o23'08" east longitude. Jatirejo has an area of 635.89 ha or 17.87% of the area of Lendah District (3,559.19 ha). The location of Jatirejo is close to access pathway of NYIA Airport, so it has great potential to become one of the tourism destinations. It is necessary to develop a tourist village by recognizing the agroindustry product potency owned by Jatirejo. This Community Service aimed to recognize and to document the agroindustry product potency of villages, as a first step in the development of local souvenirs and to support the development of Jatirejo Tourism Village. The method used was a field survey and plot the survey results on a map of Jatirejo Village using Corel Draw software. Based on the results of a survey of 5 hamlets in Jatirejo Village, the potential of processed foods that might be developed including emping melinjo, rice plates, catfish product, benguk/koro tempeh, coconut fiber broom, and also chicken cage.
PELATIHAN PENGOLAHAN KAKAO OLEH PRAKTISI INTERNASIONAL UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK OLAHAN KAKAO DI KELOMPOK TANI DESA BANJAROYA, KALIBAWANG, KULON PROGO Ika Restu Revulaningtyas
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): MAY
Publisher : Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Sekolah Vokasi UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jp2m.51357

Abstract

Kelompok tani Sumber Rejeki merupakan gabungan petani kakao dan menjadi ujung tombak Desa Kakao yang dikembangkan sejak tahun 2013. Kelompok tani ini akan menjadi mitra Pengabdian kepada Masyarakat Diploma Agroindustri selama tiga tahun ke depan. Sejauh ini, kelompok tani telah mampu memproduksi beberapa produk olahan kakao dengan menggunakan alat bantuan dari pemerintah. Produksi yang dilakukan masih berskala kecil dan bergantung pada sistem pre-order. Kendala yang dihadapi dalam menghadapi peluang pasar yang besar antara lain kelompok tani belum memiliki pengetahuan terhadap karakteristik produk yang diinginkan oleh pasar, belum menerapkan proses pengolahan produk olahan kakao yang baik sehingga produk tersebut belum dapat diterima oleh pasar, serta masih minimnya kemampuan untuk melakukan pengembangan produk. Dari permasalahan tersebut, Diploma Agroindustri mengadakan pelatihan mengenai proses pengolahan cokelat oleh praktisi internasional sehingga dapat meningkatkan mutu produk olahan cokelat yang telah dapat diproduksi oleh kelompok tani Sumber Rejeki. Proses pengolahan cokelat memiliki keunikan tersendiri, di mana pembuat cokelat harus bisa mengamati dan memahami karakteristik serta perubahan cokelat selama proses pengolahannya. Keahlian ini akan meningkat seiring dengan waktu dan pengalaman yang dilakukan. Program pendampingan proses pengolahan kakao oleh praktisi internasional mampu melatih dan membantu kelompok tani dalam mempelajari, mempraktikkan, dan mengembangkan pengolahan cokelat melalui seminar dan praktik