Kecenderungan perubahan pola konsumsi makan dari makanan tradisional ke makanan impor atau modern seperti makanan cepat saji atau fast food yang terlihat pada masyarakat perkotaan saat ini. Untuk itu, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah tentang faktor-faktor pola konsumsi remaja. Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah crossectional dengan teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling secara purposive dan jumlah subjek dalam penelitian ini sebanyak 108 orang, serta teknik analisis data secara deskriptif menggunakan Microsoft Excel dan inferensial menggunakan SPSS version 25 for Windows, dan pada penelitian ini, uji statistik menggunakan uji chi-square. Hasil Penelitian diperoleh sebanyak 77,8% sebagian responden menggunakan media sosial dengan frekuensi tinggi, 54,6% responden memiliki uang saku besar (>Rp. 20,000), 65,7% responden memiliki gaya hidup hedonis, 57,4% responden memiliki pengetahuan gizi baik, 52,8% responden memiliki pola konsumsi fast food sering. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial, besaran uang saku, dan gaya hidup hedonis dengan pola konsumsi fast food pada remaja usia 16-18 tahun di SMAN 6 Kabupaten Tangerang (p-value<0,05). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu adanya hubungan antara penggunaan media sosial, besaran uang saku, dan gaya hidup hedonis dengan pola konsumsi fast food pada remaja usia 16-18 tahun di SMAN 6 Kabupaten Tangerang.