Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH MATERIAL BUTIR HALUS TERHADAP TINGKAT KEPADATAN CAMPURAN MATERIAL RESIDUAL Christy Anandha Putri
Jurnal Infrastruktur Vol 4 No 2 (2018): Jurnal Infrastruktur
Publisher : Jurnal Infrastruktur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/infrastruktur.v4i2.700

Abstract

Dalam pelaksanaan konstruksi, pemilihan, proses, serta hasil dari pemadatan sangat diperhatikan. Ketiga hal tersebut sangat mempengaruhi energi serta biaya yang digunakan. Karakteristik kepadatan, kekuatan, kompresibilitas, dan permeabilitas sangat dipengaruhi oleh kandungan butir kasar dan butir halus yang ada didalamnya. Adanya kandungan butir halus dalam material akan menimbulkan keberadaan mineral yang mengakibatkan peningkatan terhadap daya serap air. Sementara butir kasar didalam material akan cenderung memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi. Penelitian ini mempelajari karakteristik pemadatan dari pengaruh kandungan butir halus dari campuran material residual. Material yang digunakan berasal dari Jawa Barat, yaitu tanah merah dari daerah Lagadar dan pasir dari daerah Padalarang. Penelitian ini menggunakan tujuh variasi presentase butir halus yang berbeda yaitu 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 70%, dan 100%. Pengujian pemadatan laboratorium menggunakan Standard Proctor Compaction Test (ASTM D 698-91). Berdasasarkan hasil pengujian kompaksi diperoleh kepadatan maksimum (MDD) dari kandungan material butir halus 10% hingga 100% secara berturut-turut adalah 1.53, 1.49, 1.47, 1.42, 1.39, 1.38, dan 1.36 gr/cm3, sedangkan kadar air optimum yang membentuknya adalah 19%, 20%, 22.5%, 26%, 31%, 32%, dan 34%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa peningkatan presentase butir halus akan meningkatkan kadar air optimum (OMC) dan menurunkan nilai kepadatan maksimum (MDD). Presentase butir halus 10%, 20%, dan 30% menghasilkan nilai MDD yang cenderung sama, yaitu dengan perbedaan 1.3%. Berdasarkan hasil tersebut maka material dengan kandungan butir halus 10% hingga 30% direkomendasikan sebagai material yang direkomdasikan untuk pekerjaan timbunan.
ANALISA PERILAKU PENURUNAN TANAH 1D PADA MATERIAL CAMPURAN YANG DIPADATKAN Christy Anandha Putri
INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CESD) Vol. 2 No. 2 (2019): INDONESIAN JOURNAL OF CONSTRUCTION ENGINEERING AND SUSTAINABLE DEVELOPMENT (CES
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.054 KB) | DOI: 10.25105/cesd.v2i2.6485

Abstract

Penurunan merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari bagi setiap proses konstruksi. Dimana, tanah akan mengalami penambahan beban yang bekerja diatasnya. Penurunan diperbolehkan untuk terjadi denganmemperhatikan kondisi yang disyaratkan untuk setiap ketentuan. Idealnya, penurunan tanah terjadi tidak dalam waktu yang lama, karena akan sangat mempengaruhi waktu pembangunan. Pulau Jawa memiliki jenis tanah yangresidual, hal ini terbentuk akibat dari pelapukan batuan yang keluar dari semburan gunung berapi dan tidak berpindah tempat. Sifatdan karakteristik tanah residual umumnya memiliki kandungan butir halus yang sangatbanyak, sehingga mampu untuk menyerap air lebih tinggi dan dapat dikategorikan sebagai tanah lunak jika kadar air didalamnya cukup tinggi. masalah yang sering dialami oleh tanah lunak adalah besarnya penurunan yang terjadi jika diberikan beban diatasnya. Pengujian terhadap material campuran dengan menggunkan tanah residual dan pasir yang berasal dari Lagadar, Jawa Barat dilakukan untuk mengetahui koefisien kompresibilitas (Cc) yang sangat menentukan penurunan tanah. Material uji dibuat dengan komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 70%, dan 100% kandungan tanah residual yang dipadatkan pada berat volume kering 1,36 gr/cm 3. Dari hasil pengujian tersebut diketahui bahwa nilai Cc meningkat seiring dengan bertambahnya kandungan tanah residual didalam material campuran. Serta penurunan tanah cenderung stabili hingga kandungan tanah residual mencapai 40%
Studi Awal Perilaku Tanah Residual Tropis yang di Padatkan Asriwiyanti Desiani; Robby Yussac Tallar; Christy Anandha Putri
Jurnal Teknik Sipil Vol 12 No 2 (2016): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v12i2.1421

Abstract

Salah satu persyaratan penting yang diperlukan dalam suatu struktur pondasi bangunanadalah karakteristik media tanah yang terdapat di area tersebut. Secara garis besar, tanah hanyaterbagi dua menjadi tanah butir kasar maupun butir halus. Namun pada kenyataannya, kondisidilapangan memperlihatnya kondisi yang berbeda. Pada kedalaman-kedalaman dibawahpermukaan tanah tidak lagi dijumpai material murni, baik pasir, lempung, maupun lanau. Yangada merupakan material campuran baik lempung pasiran, pasir lempungan, pasir lanauan, maupunlanau pasiran, dan sebagainya. Hal ini mempengaruhi perilaku material, tidak lagi berperilakusebagai material asli yang membentuknya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilakutanah residual tropis baik agregat kasar maupun halus yang dipadatkan. Untuk agregat kasarpengujian yang dilakukan meliputi specific gravity (Gs) dan analisa ukuran butir. Sedangkan untukagregat halus dilakukan pengujian kadar air, specific gravity (Gs), analisa ukuran butir,hidrometer, atterberg limits. Karena merupakan material terganggu, maka kedua material tidakdilakukan pengujian index properties. Berdasarkan pengujian awal yang dilakukan, dapatdisimpulkan sementara bahwa perubahan perilaku material butir kasar menjadi perilaku materialbutir halus terjadi pada komposisi material campuran 25% tanah merah Lagadar dan 75% pasirPadalarang.