Rini Mariana Sibarani
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA PENGARUH DEBIT AIR LIMPASAN CURAH HUJAN DI DAS KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR TERHADAP JUMLAH TITIK PANAS/TITIK HOTSPOT PADA BULAN JUNI - NOVEMBER 2014 Rini Mariana Sibarani; M. Bayu Rizky Prayoga; Alfan Muttaqin
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 16 No. 1 (2015): June 2015
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v16i1.2636

Abstract

INTISARITitik panas / titk Hotspot merupakan indikator kebakaran lahan dan hutan yang selalu menjadi masalah pada saat kondisi udara kering. Rendahnya intensitas curah hujan di suatu wilayah mengakibatkan jumlah titik panas ini meningkat. Hal ini dapat dilihat dari jumlah debit limpasan curah hujan di suatu wilayah. Pada tahun 2014 di Kabupaten Ogan Komering Ilir terditeksi jumlah titik panas terbanyak. Dimana ada 4 Daerah Aliran Sungai dengan luasan daerah yang cukup besar. Daerah aliran ini mengalami jumlah titik panas terbanyak pada bulan September hingga dasarian kedua bulan November 2014. Selain disebabkan karena debit limpasan dan intensitas curah hujan, jenis lahan dan kelembapan udara juga menjadi faktor penyebab pertambahan jumlah titik panas.ABSTRACHotspot is an indicator of land and forest fires which were always a problem when the dry air conditions. The low intensity of rainfall in the region resulted in the number of hotspots is increasing. It can be seen from the amount of runoff discharge rainfall  in a region.  In 2014 in Ogan Ogan Ilir detected a fairly high the amount of hotspots. Where there are 4 Watershed with an area large enough. In This flow area detected a fairly high the amount of hotspots in September until second dasarian November 2014. In addition due to the discharge of runoff and the intensity of rainfall, type of soil and the humidity also become a factor increasing hotspots.
ANALISA KEJADIAN BANJIR DI KOTA SOLO APRIL 2015 Alfan Muttaqin; Rini Mariana Sibarani
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 16 No. 1 (2015): June 2015
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v16i1.2637

Abstract

AbstrakBanjir sering dikaitkan dengan fenomena meteorologi yang terjadi dialam. Kota Solo diterjang banjir pada tanggal 22 April 2015. Fenomena meteorologi yang menyebabkan terjadinya banjir tersebut telah dianalisis pada tulisan ini. Analisa meteorologi meliputi Gradien wind, Citra Satelit, Curah hujan dan Peta daerah aliran sungai. Dari segi gradien wind ini terlihat adanya Tropikal Siklon yang berada di Samudra Hindia sebelah selatan Pulau Jawa yang mulai tumbuh pada tanggal 19 April 2015. Tropikal siklon ini sangat mempengaruhi pola angin yang melewati daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, sehingga didaerah itu terbentuk daerah belokkan angin. Hujan yang terjadi sejak tanggal 19 April 2015 menyebabkan material tanah mengalami keadaan jenuh. Tanggal 22 April 2015 awan - awan potensial hujan tebentuk secara merata di daerah Jateng dan Yogyakarta sehingga menyebabkan hujan deras dalam durasi yang cukup lama. Curah hujan yang tinggi didaerah lereng gunung merapi menyebabkan air limpasan masuk kedaerah disekitarnya termasuk Yogyakarta, Boyolali, Sukoharjo dan Solo. Banjir yang terjadi tidak hanya dari hujan lokal namun juga air limpasan dari lereng gunung merapi.
ANALISIS PENGARUH SIKLON TROPIS GILLIAN TERHADAP CURAH HUJAN DI WILAYAH RIAU DAN SEKITARNYA Rini Mariana Sibarani
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol. 15 No. 2 (2014): December 2014
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jstmc.v15i2.2673

Abstract

IntisariSiklon Tropis merupakan gangguan meteorologi yang disebabkan karena adanya pusat tekanan rendah di lautan. Syarat terbentuknya siklon tropis di daerah perairan adalah suhu muka laut (sst) cukup panas (T > 260C). Salah satu Siklon Tropis yang terjadi di perairan Indinesia adalah Siklon Tropis Gillian. Siklon Tropis ini terjadi di Selatan Perairan Indonesia, yang berlangsung selama 5 hari dari tanggal 21 Maret – 25 Maret 2014. Siklon Tropis Gillian ini mempengaruhi kondisi curah hujan di wilayah Indonesia bagian Utara, tepatnya di Pulau Sumatera Bagian Utara. Selama terjadinya Siklon Tropis Gillian mengakibatkan pengurangan Curah hujan di wilayah tersebut, terutama di daerah Provinsi Riau. Dari data yang diperoleh baik dari data Penakar POS METEOROLOGI maupun dari data Satelit TRMM Jaxa mulai tanggal 23 Maret – 27 Maret 2014, curah hujan yang tercatat di wilayah Riau dan sekitarnya mendekati 0 mm. Hal ini membuktikan bahwa Siklon Tropis Gillian di selatan Perairan Jawa mempengaruhi curah hujan di Pulau Sumatera Bagian Utara (Riau).  AbstrackTropical Cyclone is the meteorological disturbance due to the low pressure center in the ocean. Terms of tropical cyclone formation in the waters is the sea surface temperature (sst) is quite warm (T> 260C). Tropical Cyclone Gillian is one of Tropical Cyclone that occurred in the waters of Indinesia. This tropical cyclones occur in the Southern waters of Indonesian, which lasted for 5 days from March 21 to March 25, 2014. Tropical Cyclone Gillian affects rainfall in the northern part of Indonesia, precisely in Northern Sumatra Island. During the Tropical Cyclone Gillian lead to a reduction in rainfall in the region, especially in the province of Riau. Rainfall data from the POS METEOROLOGY and TRMM Satellite Jaxa began on March 23 to March 27, 2014, was recorded in Riau area close to 0 mm. This proves that the Tropical Cyclone Gillian in southern waters of Java affecting rainfall in Northern of Sumatera Island (Riau).