Asril Holifatil Muslimah
Institut Teknologi Garut

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu dan Semen Terhadap Stabilitas Tanah Athaya Zhafirah; Asril Holifatil Muslimah
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.1027

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu jenis perbaikan tanah yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah, kekakuan tanah, pengurangan plastisitas dan potensi kembang susut, serta meningkatkan stabilitas tanah. Semen merupakan salah satu bahan stabilisasi yang telah banyak digunakan dan cocok. Namun, penggunaan semen dalam jumlah yang besar akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mengancam ketersediaan sumber daya alam. Maka dari itu, abu daun bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk mereduksi penggunaan semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan variasi campuran penambahan abu daun bambu dan semen yang paling signifikan terhadap kenaikan daya dukung tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah sifat fisis tanah (kadar air, berat isi, berat jenis, analisis saringan, dan batas atterberg), pengujian pemadatan tanah, dan pengujian CBR soaked. Stabilisasi tanah dikombinasikan dengan 5% semen dan variasi abu daun bambu sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat sampel tanah asli. Tanah asli diklasifikasikan ke dalam kelompok A-2-7 berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) dan termasuk ke dalam SC (pasir berlanau, campuran pasir-lempung) berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System) dengan plastisitas sedang. Pada variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu, nilai berat isi kering maksimum mengalami peningkatan yaitu 1,24 gram/cm3 dengan kadar air optimum 35,22% . Nilai CBR juga diperoleh peningkatan sebesar 31,84% dan menurunkan potensi pengembangan (swelling) menjadi 0,303% dengan kategori pengembangan rendah. Namun, jika melebihi variasi tersebut maka potensi pengembangan menjadi meningkat. Maka dari itu, dengan variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu dapat berpengaruh signifikan terhadap daya dukung tanah.
Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu dan Semen Terhadap Stabilitas Tanah Athaya Zhafirah; Asril Holifatil Muslimah
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.1027

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu jenis perbaikan tanah yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah, kekakuan tanah, pengurangan plastisitas dan potensi kembang susut, serta meningkatkan stabilitas tanah. Semen merupakan salah satu bahan stabilisasi yang telah banyak digunakan dan cocok. Namun, penggunaan semen dalam jumlah yang besar akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mengancam ketersediaan sumber daya alam. Maka dari itu, abu daun bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk mereduksi penggunaan semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan variasi campuran penambahan abu daun bambu dan semen yang paling signifikan terhadap kenaikan daya dukung tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah sifat fisis tanah (kadar air, berat isi, berat jenis, analisis saringan, dan batas atterberg), pengujian pemadatan tanah, dan pengujian CBR soaked. Stabilisasi tanah dikombinasikan dengan 5% semen dan variasi abu daun bambu sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat sampel tanah asli. Tanah asli diklasifikasikan ke dalam kelompok A-2-7 berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) dan termasuk ke dalam SC (pasir berlanau, campuran pasir-lempung) berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System) dengan plastisitas sedang. Pada variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu, nilai berat isi kering maksimum mengalami peningkatan yaitu 1,24 gram/cm3 dengan kadar air optimum 35,22% . Nilai CBR juga diperoleh peningkatan sebesar 31,84% dan menurunkan potensi pengembangan (swelling) menjadi 0,303% dengan kategori pengembangan rendah. Namun, jika melebihi variasi tersebut maka potensi pengembangan menjadi meningkat. Maka dari itu, dengan variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu dapat berpengaruh signifikan terhadap daya dukung tanah.
Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu dan Semen Terhadap Stabilitas Tanah Athaya Zhafirah; Asril Holifatil Muslimah
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.1027

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu jenis perbaikan tanah yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah, kekakuan tanah, pengurangan plastisitas dan potensi kembang susut, serta meningkatkan stabilitas tanah. Semen merupakan salah satu bahan stabilisasi yang telah banyak digunakan dan cocok. Namun, penggunaan semen dalam jumlah yang besar akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mengancam ketersediaan sumber daya alam. Maka dari itu, abu daun bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk mereduksi penggunaan semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan variasi campuran penambahan abu daun bambu dan semen yang paling signifikan terhadap kenaikan daya dukung tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah sifat fisis tanah (kadar air, berat isi, berat jenis, analisis saringan, dan batas atterberg), pengujian pemadatan tanah, dan pengujian CBR soaked. Stabilisasi tanah dikombinasikan dengan 5% semen dan variasi abu daun bambu sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat sampel tanah asli. Tanah asli diklasifikasikan ke dalam kelompok A-2-7 berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) dan termasuk ke dalam SC (pasir berlanau, campuran pasir-lempung) berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System) dengan plastisitas sedang. Pada variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu, nilai berat isi kering maksimum mengalami peningkatan yaitu 1,24 gram/cm3 dengan kadar air optimum 35,22% . Nilai CBR juga diperoleh peningkatan sebesar 31,84% dan menurunkan potensi pengembangan (swelling) menjadi 0,303% dengan kategori pengembangan rendah. Namun, jika melebihi variasi tersebut maka potensi pengembangan menjadi meningkat. Maka dari itu, dengan variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu dapat berpengaruh signifikan terhadap daya dukung tanah.
Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu dan Semen Terhadap Stabilitas Tanah Athaya Zhafirah; Asril Holifatil Muslimah
Jurnal Konstruksi Vol 19 No 1 (2021): Jurnal Konstruksi
Publisher : Institut Teknologi Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.793 KB) | DOI: 10.33364/konstruksi/v.19-1.1027

Abstract

Stabilisasi tanah merupakan salah satu jenis perbaikan tanah yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan tanah, kekakuan tanah, pengurangan plastisitas dan potensi kembang susut, serta meningkatkan stabilitas tanah. Semen merupakan salah satu bahan stabilisasi yang telah banyak digunakan dan cocok. Namun, penggunaan semen dalam jumlah yang besar akan menghasilkan emisi gas rumah kaca dan mengancam ketersediaan sumber daya alam. Maka dari itu, abu daun bambu dapat dijadikan sebagai bahan untuk mereduksi penggunaan semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan variasi campuran penambahan abu daun bambu dan semen yang paling signifikan terhadap kenaikan daya dukung tanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian di laboratorium. Pengujian yang dilakukan adalah sifat fisis tanah (kadar air, berat isi, berat jenis, analisis saringan, dan batas atterberg), pengujian pemadatan tanah, dan pengujian CBR soaked. Stabilisasi tanah dikombinasikan dengan 5% semen dan variasi abu daun bambu sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% dari berat sampel tanah asli. Tanah asli diklasifikasikan ke dalam kelompok A-2-7 berdasarkan AASHTO (American Association of State Highway and Transporting Official) dan termasuk ke dalam SC (pasir berlanau, campuran pasir-lempung) berdasarkan USCS (Unified Soil Classification System) dengan plastisitas sedang. Pada variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu, nilai berat isi kering maksimum mengalami peningkatan yaitu 1,24 gram/cm3 dengan kadar air optimum 35,22% . Nilai CBR juga diperoleh peningkatan sebesar 31,84% dan menurunkan potensi pengembangan (swelling) menjadi 0,303% dengan kategori pengembangan rendah. Namun, jika melebihi variasi tersebut maka potensi pengembangan menjadi meningkat. Maka dari itu, dengan variasi penambahan 5% semen dan 5% abu daun bambu dapat berpengaruh signifikan terhadap daya dukung tanah.