Mintaraga Eman Surya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERILAKU KEBERAGAMAAN DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN SYARI’AH Ida Nurlaeli; Mintaraga Eman Surya
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XV, Nomor 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2064.352 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1664

Abstract

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui kontribusi perilaku keberagamaan pada perkembangan perbankan syari’ah. Dari sisi keberagamaan, Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat yang memiliki pemahaman beraneka ragam. Masalah keagamaan berdampak pada pandangan dan sikap terhadap bank syari’ah.Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar Indonesia selayaknya menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan syariah di dunia. Hal tersebut juga dapat dilihat dari jumlah perbankan syari’ah di Indonesia yang terus meningkat. Hingga November 2014, jumlah Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.939.Peluang Indonesia untuk menjadi global player keuangan syariah sangat besar. Kondisi ini didukung beberapa faktor antara lain; jumlah penduduk muslim yang besar, prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-6,5%). Fundamental ekonomi yang solid, peningkatan sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik. Pengembangan keuangan syari’ah di Indonesia bersifat market driven dan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil. Dalam hal ini faktor SDM dan sikap (attitude) positif masyarakat terhadap bank syari’ah sangat penting, maka perilaku keberagamaan harus dijadikan faktor pendukung dengan cara yang tepat
Tafsir Ayat-Ayat Gender dalam Al-Qur’an dengan Pendekatan Ekofeminisme: Kritik Terhadap Tafsir Feminisme Liberal Mintaraga Eman Surya
Muwazah Vol 6 No 1 (2014)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v6i1.435

Abstract

Abstract: The interpretation of the gender verses in the Al-Qur'an with eco-feminism approach is the criticism and alternative interpretation of gender verses with liberal feminism approach. This is because of the liberal feminism puts men and women in the positions of binary opposition that makes competition and rivalry. The purposes of this paper are to determine the composition of the interpretation of the gender verses in the AlQur'an with eco-feminism approach and to know the function and the position of the interpretation of gender verses with eco-feminism approach as a criticism and an alternative interpretation of gender verses with liberal feminism approach. This paper is expected to be an alternative of the interpretation of liberal feminism which becomes mainstream in Islamic studies and gender. Abstrak : Penafsiran ayat-ayat gender dalam Al-Qur'an dengan eco-feminisme pendekatan adalah kritik dan interpretasi alternatif ayat jender dengan pendekatan feminisme liberal. Hal ini karena feminisme liberal menempatkan laki-laki dan perempuan dalam posisi oposisi biner yang membuat kompetisi dan persaingan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk menentukan komposisi dari penafsiran ayat-ayat gender dalam Al-Qur'an dengan eco-feminisme pendekatan dan mengetahui fungsi dan posisi penafsiran ayat-ayat jender dengan eco-feminisme pendekatan sebagai kritik dan interpretasi alternatif dari ayat-ayat jender dengan pendekatan feminisme liberal. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi alternatif penafsiran feminisme liberal yang menjadi arus utama dalam studi Islam dan genderÂ