Encep Saepudin
Fakultas Agama Islam Universitas Muhamamdiyah Purwokerto

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DAMPAK PELAKSANAAN MEA TERHADAP KOPERASI DI INDONESIA Encep Saepudin
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIII, Nomor 2, Juli 2014
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.303 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1676

Abstract

Kawasan Asia Tenggara  akan  memberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Economic Asean Community (AEC) pada tahun 2015. Pembentukan kawasan ini bertujuan membuka pasar bagi negara-negara anggota Asean berbasis produksi dengan pembebasan pada arus barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan modal.Koperasi di Indonesia merupakan salah satu badan usaha yang akan memasuki iklim kompetisi yang sangat ketat itu.  Jumlah koperasi sebanyak 203.701 unit dengan 35 juta anggota.  Secara kualitas, koperasi masih menyimpan banyak permasalahan  pada beberapa aspek, yaitu aspek organisasi, aspek manajemen, aspek produktivitas, dan aspek manfaat dan dampak.  Bila ini dibiarkan terus maka keberadaannya akan menjadi pelaku usaha pinggiran (marginal) dalam MEA nanti.Pembenahannya perlu dirintis sejak sekarang dengan penuh komitmen dan berkesinambungan dengan merujuk pada  Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tanggal 1 Mei 2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award. Peraturan ini sudah cukup menjadi acuan apa yang harus koperasi lakukan akan dapat eksis di era perdagangan bebas tingkat kawasan Asia Tenggara.
ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN PREDIKSI TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BERBAGAI BANK UMUM SYARIAH DEVISA DI INDONESIA (DENGAN PENDEKATAN PBI NO.9/1/PBI/2007) Putri Dwi Cahyani; Encep Saepudin
Islamadina : Jurnal Pemikiran Islam ISLAMADINA, Volume XIV, Nomor 1, Maret 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.589 KB) | DOI: 10.30595/islamadina.v0i0.1667

Abstract

Jumlah bank umum syariah (BUS) dalam industri perbankan syariah bertambah pesat dalam dua dekade terakhir. Penambahan ini akan membuat persaingan makin ketat dan akan berpengaruh pada kinerjanya.  Hasil penelitian kinerja BMI, BSM, Bank BNI  Syariah, dan Bank Mega Syariah berdasarkan  rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) ditemukan bahwa  rata-rata modal  BMI,  BSM, Bank BNI Syariah, dan Bank Mega Syariahberada lebih tinggi dari ketentuan sehingga nasabah merasa aman untuk menitipkan dananya di keempat bank tersebut.  Berdasarkan rasio KAP,  Bank BNI Syariah dan BMI memiliki peringkat 3  yang berarti kualitas aset cukup baik, tapi harus terus ditingkatkan agar tidak mengalami penurunan.  BSM dan Bank Mega Syariah dalam peringkat 4 yang mencerminkan bank memiliki kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank bila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar.  Berdasarkan rasio  NOM, maka  Bank Mega Syariah, BNISyariah, BSM dan BMI naik dari tahun ke tahun dengan peringkat 1. Kemampuan Bank BNI syariah, BSM, BMI dan Bank Mega Syariah berdasarkan rasio MR mengindikasikan  ke empat bank syariah tersebut mencerminkan risiko sangat rendah, dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten.Dari rasio keuangan selama tiga periode pengamatan ini mencerminkan bahwa kondisi keuangan Bank BNI Syariah, BSM, BMI, dan Bank Mega Syariah tergolong baik dan sehat dalam mendukung perkembangan usaha dan mampu mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan