Winda Ayu Lestari
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PANGSA PASAR DETERGEN BUBUK DAN PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN PADA MEREK YANG MEMILIKI PANGSA PASAR TERKECIL DENGAN METODE MARKOV CHAIN DAN SWOT DI WILAYAH SURABAYA TIMUR Winda Ayu Lestari; Didi Samanhudi; Endang Pudji Wati
Tekmapro : Journal of Industrial Engineering and Management Vol 14 No 2 (2019): TEKMAPRO
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.494 KB) | DOI: 10.33005/tekmapro.v14i2.52

Abstract

Perkembangan perekonomian yang semakin dinamis membuat tingkat persaingan semakin meningkat. Saat ini pangsa pasar detergen bubuk tidak menentu tiap tahunnya. Perubahan pangsa pasar yang dinamis, salah satunya dikarenakan semakin banyak merek yang ada di pasaran dapat mengakibatkan konsumen berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Dengan adanya permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian menggunakan metode Markov Chain untuk mengetahui posisi pangsa pasar yang akan datang masing-masing detergen bubuk lalu menggunakan analisis SWOT untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam merebut pangsa pasar untuk produk yang memiliki pangsa pasar terkecil. Dari hasil penelitian posisi pangsa pasar hingga mencapai kondisi kemantapan pasar (Equilibrium) pada periode ke 31 (Juli 2021) untuk Rinso 40 %, Daia 20,8%, So Klin 18,8%, Attack 12,9% dan Molto 7,5%. Merek yang memiliki pangsa pasar terkecil adalah Molto, maka strategi yang dapat diterapkan oleh Molto detergen agar mampu merebut pangsa pasar adalah menambah variasi keharuman dan meningkatkan kualitas dengan desain kemasan yang lebih menarik dan harga lebih murah, memperbanyak diskon dan promo dengan tetap mempertahankan kualitas, meningkatkan promosi dengan memperbanyak iklan disemua media dan mengadakan event edukasi pasar agar lebih dikenal oleh masyarakat, menjaga ketersediaan produk selalu ada disetiap lokasi penjualan agar dapat mempertahankan ketersediaan stok di pasaran.