Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PERKEMBANGAN PENYAKIT BULAI PADA BERBAGAI VARIETAS DI KABUPATEN MOJOKERTO Khansa Amara; Herry Nirwanto; Wiwik Sri Harijani; Latief Imanadi
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 8 No 1 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1158.646 KB) | DOI: 10.33005/plumula.v8i1.33

Abstract

Peronosclerospora spp. is one of the problems in the cultivation of maize in Indonesia. Damage caused by the fungus Peronosclerospora spp. can reach 90-100% especially in susceptible varieties. Abiotic environmental conditions such as low temperatures and high humidity accompanied by a layer of water on the leaf surface can increase the occurrence of disease. Disease management techniques are still dominated by the application of synthetic fungicides that have several negative impacts, such as killing non-target organisms, increasing pathogen resistance and environmental pollution. However, these impacts can be suppressed through monitoring activities that play a key role in integrated disease management programs. Monitoring activities facilitate the process of epidemiological analysis through a mathematical model approach so that it can be known patterns of development of plant diseases and the rate of infection as a basis in developing disease management strategies. Therefore, it is necessary to conduct research on disease development models ranging from maize varieties in the improvement of maize plants in Mojokerto Regency. The results showed a model that was able to represent the development of downy mildew in Mojokerto was monit. The highest infection rate was on land using P35 variety from other land using NK 6172 variety.
MODEL PERKEMBANGAN PENYAKIT BULAI DENGAN VARIABEL BUDIDAYA DI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Nindias Oktavia Wulandari; Herry Nirwanto; Wiwik Sri Harijani; Latief Imanadi
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol 8 No 1 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.652 KB) | DOI: 10.33005/plumula.v8i1.34

Abstract

Downy mildew is a major disease in maize plants in Indonesia. It was reported that yield losses due to downy mildew ranged from 50%-80% in some areas of maize production center. Efforts are made to control downy mildew disease by conducting tillage, crop rotation, intercropping, use of fungicides, and irrigation affect the development of downy mildew. Therefore, efforts to deterimine the most effective control of downy mildew need to be carried out more extensive research, one of which is by looking at the downy mildew development models based on different cultivation variables that aim to find out the variables that influence the high and low incidence of downy mildew in Mojokerto. the results show that the model that is able to represent the development of downy mildew in Mojokerto was monomolecular. The incidence of the disease using varieties P35, NK 7328, NK 6172, NK 212 shows the category of mild attacks and varieties of Bisi 18 shows the category moderate attacks. Tillage is a way of cultivation that influences the low incidence and infection rate of downy mildew in Puri, Mojokerto.
MODEL PERKEMBANGAN PENYAKIT BULAI PADA BERBAGAI VARIETAS DI KABUPATEN MOJOKERTO Khansa Amara; Herry Nirwanto; Wiwik Sri Harijani; Latief Imanadi
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 8 No. 1 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : Agrotechnology Study Program, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jamur Peronosclerospora spp. penyebab bulai merupakan salah satu kendala dalam kegiatan budidaya tanaman jagung di Indonesia. Kerusakan yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora spp. dapat mencapai 90-100% terutama pada varietas rentan. Kondisi lingkungan abiotik seperti suhu rendah dan kelembaban tinggi disertai adanya lapisan air pada permukaan daun dapat meningkatkan keterjadian penyakit. Teknik pengelolaan penyakit masih didominasi dengan aplikasi fungisida sintetis yang memiliki beberapa dampak negatif, seperti mematikan organisme non target, meningkatkan resistensi patogen serta pencemaran lingkungan. Akan tetapi, dampak tersebut dapat diminimalisir melalui kegiatan monitoring yang berperan sebagai kunci utama program pengelolaan penyakit terpadu. Kegiatan monitoring memudahkan proses analisis epidemiologi melalui pendekatan model matematika sehingga dapat diketahui pola perkembangan penyakit tanaman dan laju infeksinya sebagai dasar dalam menyusun strategi pengelolaan penyakit. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai model perkembangan penyakit bulai berdasarkan perbedaan varietas tanaman jagung dalam rangka mengevaluasi ketahanan tanaman jagung di Kabupaten Mojokerto. Hasil penelitian menunjukkan model yang mampu mewakili perkembangan penyakit bulai di Mojokerto adalah monit. Laju infeksi tertinggi dimiliki pada lahan yang menggunakan varietas P35 daripada lahan lain yang menggunakan varietas NK 6172.
MODEL PERKEMBANGAN PENYAKIT BULAI DENGAN VARIABEL BUDIDAYA DI KECAMATAN PURI KABUPATEN MOJOKERTO Nindias O. Wulandari; Herry Nirwanto; Wiwik Sri Harijani; Latief Imanadi
Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi Vol. 8 No. 1 (2020): Plumula : Berkala Ilmiah Agroteknologi
Publisher : Agrotechnology Study Program, UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit bulai merupakan penyakit utama pada tanaman jagung di Indonesia. Dilaporkan bahwa kehilangan hasil akibat penyakit bulai berkisar antara 50%-80% di beberapa wilayah sentra produksi jagung. Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyakit bulai yaitu dengan melakukan pengolahan tanah, pergiliran tanaman, tumpangsari, penggunaan varietas tahan, tanam tepat waktu, sanitasi sisa tanaman jagung dan serealia, pengunaan fungisida, dan pengairan berpengaruh terhadap perkembangan penyakit bulai. Oleh karena itu usaha untuk mengetahui pengendalian penyakit bulai yang paling efektif perlu dilakukan penelitian yang lebih banyak, salah satunya yaitu dengan melihat model perkembangan penyakit bulai berdasarkan variabel budidaya yang berbeda yang bertujuan untuk mengetahui variabel yang berperan dalam tinggi rendahnya insidensi penyakit bulai pada tanaman jagung di Mojokerto. Hasil penelitian menujukkan bahwa model yang mampu mewakili perkembangan penyakit bulai di Mojokerto adalah model monomolekular. Insidensi penyakit yang menggunakan varietas P35, NK 7328, NK 6172, NK 212 menunjukkan kategori serangan ringan dan pada varietas Bisi 18 kategori serangan sedang. Pengolahan tanah merupakan variabel budidaya yang berpengaruh terhadap rendahnya insidensi dan laju infeksi penyakit bulai di Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.