Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ORGAN DONATION ? WHY NOT.. : KEPUTUSAN UNTUK MENDONORKAN ORGAN TUBUH (studi pada living donor) Ika Herani
PSIKOVIDYA Vol 21 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.729 KB) | DOI: 10.37303/psikovidya.v21i2.83

Abstract

Mendonorkan organ tubuh di Indonesia masih belum menjadi hal yang umum, berdasarkan peneltian terdahulu, factor penghambat adalah budaya, agama dan tidak adanya informasi yang berkaitan dengan proses donor organ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa yang melatarbelakangi seseorang untuk mendonorkan organ tubuhnya Pada penelitian ini dua subyek penelitian wanita dan pria yang telah memiliki intensi untuk mendonorkan organ tubuhnya setelah mereka meninggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi guna mendapatkan gambaran yang lebih jelas apa yang melatarbelakangi keputusan mereka untuk mendonorkan organ. Hasil penelitian ini ditemukan factor yang melatarbelakangi pengambila keputusan untuk mendonorkan organ tubuh kepada orang lain adalah informasi yang dimiliki berkaitan dengan donor organ telah cukup, tingkat pendidikan kedua subyek cukup tinggi dan memiliki pribadi prososial. Temuan lain dalam penelitian ini adanya pengalaman hidup sebelumnya
HUBUNGAN REGULASI EMOSI DENGAN FORGIVENESS PADA MAHASISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 Safira Hanun Nabila; Ika Herani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 12 No 02 (2021)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 memaksa seluruh masyarakat untuk menghadapi situasi yang jauh berbeda dari biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara regulasi emosi dengan forgiveness pada mahasiswa khususnya di masa pandemi COVID-19. Menggunakan rancangan kuantitatif dengan teknik analisis korelasi product moment Pearson, 581 mahasiswa terlibat melalui teknik simple random sampling. Instrumen pada penelitian menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) oleh Gross dan John tahun 2003 dan skala Transgression-Related Interpersonal Motivations 12 (TRIM-12) oleh McCullough, Rachal, Sandage, Worthington, Brown dan Hight tahun 1998. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara regulasi emosi dengan dimensi forgiveness, yaitu penghindaran (avoidance) dan balas dendam (revenge). Regulasi emosi dengan avoidance memperoleh rxy sebesar -0,034, dengan taraf signifikan sebesar p=0,414 (p>0,05). Artinya, regulasi emosi tidak memiliki hubungan dengan perilaku penghindaran pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19. Hasil penelitian juga menunjukkan nilai rxy sebesar 0,012, dengan taraf signifikan sebesar p=0,764 (p>0,05) antara regulasi emosi dengan dimensi balas dendam (revenge). Artinya, regulasi emosi juga tidak memiliki hubungan dengan perilaku balas dendam pada mahasiswa di masa pandemi COVID-19.
OPTIMALISASI BUMDES: PELATIHAN BATIK RANUPANI DAN PEMANFAATAN SAMPAH BASAH DOMESTIK DAN PERTANIAN UNTUK KOMPOS SEBAGAI INISIASI PENINGKATAN EKONOMI, KESEHATAN FISIK DAN PSIKOLOGIS MASYARAKAT MELALUI GERAKAN MEMILAH SAMPAH WARGA DESA RANUPANE Lusy Asa Akhrani; Ika Herani; Alfrina Hany; Adji Achmad Rinaldo Fernandes
ABDIMAS UNWAHAS Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v8i1.8583

Abstract

Desa Ranupani merupakan pintu gerbang pendakian gunung Semeru. Aktifitas utama warga desa adalah bertani, tetapi kawasan pendakinan membuat peluang usaha berkembang pada bidang pariwisata. Permasalahan sampah menjadi permasalahan harian akibat tidak ada sistem pengolahan limbah domestik, pertanian dan pendakian. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1400 ditambah pendaki atau wisatawan ke desa wisata, permasalahan sampah tidak dapat dielakan. Ranupani tidak memiliiki TPS maupun sistem pengolahan sampah, sehingga permasalahan sampah dapat mengancam kesehatan dan citra destinasi wisata. Pendekatan intervensi sosial yang memanfaatkan action research yaitu perubahan sosial dilakukan dengan menekankan tiga tahap action yang berputar terus sampai perubahan yang diinginkan tercapai yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Target perubahan adalah ibu-ibu PKK berjumlah 30 peserta. Target perubahan adalah perubahan kognisi dan perilaku. Hasil intervensi selama dua bulan menunjukan peningkatan signifikan pada pemahaman peserta terkait dampak kesehatan fisik dan psikologis pada permasalahan sampah, sedangkan perubahan perilaku muncul akibat perilaku memilah sampah domestik antara sampah basah dan kering. Volume sampah yang tidak terolah menurun secara signifikan, karena sampah basah diolah menjadi kompos dan sampah kering seperti kardus kue dan kayu triplek tidak terpakai digunakan untuk membuat cetakan batik. Psikoedukasi dan pelatihan pengolahan sampah terbukti dapat menghasilkan perubahan kognisi dan perilaku warga menjadi lebih prolingkunganKata kunci: Psikoedukasi; Pemberdayaan Ekonomi; Ranupani
HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN KEPATUHAN (COMPLIANCE) MENJALANKAN PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 Rayba Larasati, Dian; Ika Herani
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi Vol 8 No 2 (2022): 2022
Publisher : Psikologi UHAMKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2685/jippuhamka.v8i2.10546

Abstract

Kepatuhan masyarakat Jawa ditemukan lebih tinggi daripada masyarakat Luar Jawa. Studi empiris mengungkapkan bahwa empati sebagai budaya tepa selira pada masyarakat Jawa dikatakan memiliki hubungan dengan kepatuhan (compliance) menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Responden penelitian adalah masyarakat suku Jawa yang sedang berdomisili di salah satu dari lima provinsi teratas dengan kasus harian tertinggi individu yang terpapar Covid-19 yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur (N = 308). Alat ukur yang digunakan adalah skala Toronto Empathy Questionnaire (TEQ) milik Spreng. dkk (2009) dan Compliance with Covid-19 Prevention Guidelines Scale milik Plohl dan Musil (2021). Penelitian ini dianalisis menggunakan korelasi pearson product moment dengan hasil p = ,045 dan R = ,097. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara empati dengan kepatuhan (compliance) menjalankan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 dengan hubungan yang sangat rendah yaitu sebesar 0,94% terhadap kepatuhan (compliance).