Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Pendidikan Berbasis Multikultural sebagai Upaya Penguatan Nilai Karakter pada Siswa SMA Negeri 1 Pamekasan Agung Suprianto; Syaiful Syaiful
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 15 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jppi.v15i1.5490

Abstract

Abstract The problem of diversity requires a special strategy to solve, one of which is through education. In this regard, multicultural education offers an alternative through the application of educational strategies and concepts based on the utilization of diversity in society. The purpose of this study is to describe the implementation of multicultural-based education as an effort to strengthen the character values ​​of SMA Negeri 1 Pamekasan students. Describe the supporting and inhibiting factors for the implementation of multicultural-based education in SMA Negeri 1 Pamekasan students. The results showed that the implementation of multicultural education at SMA Negeri 1 Pamekasan was carried out by integrating multicultural values ​​into the subjects of Religious Education, Citizenship Education, and Social Sciences as well as the inculcation of values ​​in their learning activities. Second, integration into programmed self-development activities, namely through extracurricular activities, habituation, spontaneous activities and exemplary activities. The supporting factors for the implementation of multicultural-based education at SMA Negeri 1 Pamekasan are school climate, school curriculum, facilities and infrastructure, the role of teachers, school programs and activities. Meanwhile, the inhibiting factor is the adherence to the principles of the Madurese community, namely "lēbbi bhēghus pote tolang katembhâng pote matah" which means "it is better to die than to be ashamed". With this principle, a tough character will be shown by not considering right or wrong, but by considering who is strong and who is weak. Keywords: implementation, multicultural based education, strengthening student character values
Pengaruh Motivasi Siswa, Fasilitas Belajar, dan Kedisiplinan Belajar Siswa terhadap Hasil Bela-jar (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Pamekasan) Agung Suprianto; Rihana Rihana
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 15 No. 1 (2021): APRIL
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jppi.v15i1.5496

Abstract

Abstract Student learning outcomes are a manifestation of the success of the teaching and learning process in educational institutions. The objectives of this study are 1) to analyze the influence of learning motivation on learning outcomes with control facilities and student discipline 2) to analyze the influence of facilities, learning motivation, and discipline together on student learning outcomes. 3) Analyzing the differences in achievement based on the background of the science and social studies majors of Class X students in the Science subject at SMA Negeri 5 Pamekasan. The form of research design is descriptive quantitative in the form of explanation. The population in the study was students of Class X Science Subject SMA Negeri 5 Pamekasan with a total sample of 39 students with a random sampling technique. The data collection method is a questionnaire and documentation method. The data analysis technique used partial and multiple regression with ANOVA model assisted by the computer program SPSS version 18.00. The results illustrate the effect of learning motivation on learning outcomes by showing that learning motivation has a significant effect on learning outcomes. Analyze the influence of facilities, learning motivation, and discipline together on student learning outcomes. The hypothesis that says there is a significant effect of Learning Facilities on Learning Outcomes is accepted. This means that learning facilities have a significant relationship with learning outcomes. Analyzing the difference in achievement based on the background of the science and social studies majors, the calculation obtained the t-count between the science learning outcomes and the social studies learning outcomes, which shows that t count = 118.625. While the t table (α = 0.05; db residual = 37) is 77.006. because t count> t table, namely 77.006> 2.857, the science class students are higher than the social studies at 81.289. Keywords: motivasi, fasilitas, kedisiplinan belajar, prestasi belajar
Estimasi Penentuan Tingkatan dan Pola Lorong Gua Banyu dan Sekitarnya dengan Menggunakan GIS Agung Suprianto; Mochammad Ainul Labib
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.569 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3086

Abstract

Karst merupakan bentang lahan lahan hasil proses pelarutan yang telah mengalami karstifikasi. Salah satu bentukannya adalah endokarst, berupa gua. Lorong gua merupakan hasil dari berbagai proses masa lampau, yang menyimpan berbagai fitur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan lorong Gua Banyu di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan menggunakan Geography Information System (GIS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisis bantuan software GIS. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa mulut Gua Banyu dan sekitarnya memiliki kenampakan yang mengelompok, dan pola yang berkembang di wilayah kajian berupa curvilinear passage yang didominasi sungai bawah tanah dan bidang perlapisan. Hasil dari tingkatan lorong gua dengan menggunakan ArcGis diketahui dengan adanya empat tingkatan lorong gua yang menunjukkan arah lorong gua ke selatan.
Estimasi Penentuan Tingkatan dan Pola Lorong Gua Banyu dan Sekitarnya dengan Menggunakan GIS Agung Suprianto; Mochammad Ainul Labib
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.569 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3086

Abstract

Karst merupakan bentang lahan lahan hasil proses pelarutan yang telah mengalami karstifikasi. Salah satu bentukannya adalah endokarst, berupa gua. Lorong gua merupakan hasil dari berbagai proses masa lampau, yang menyimpan berbagai fitur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan lorong Gua Banyu di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan menggunakan Geography Information System (GIS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisis bantuan software GIS. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa mulut Gua Banyu dan sekitarnya memiliki kenampakan yang mengelompok, dan pola yang berkembang di wilayah kajian berupa curvilinear passage yang didominasi sungai bawah tanah dan bidang perlapisan. Hasil dari tingkatan lorong gua dengan menggunakan ArcGis diketahui dengan adanya empat tingkatan lorong gua yang menunjukkan arah lorong gua ke selatan.
Karakteristik Lorong Vertikal Dan Chambers Gua Karst Kabupaten Malang Mohammad Ainul Labib; Dwi Fitriani; Agung Suprianto; Alfi Sahrina; Syaiful Effendi; Khoirul Hidayat; Prasetyo Adi Irianto; Andika Aulya; Ayu Romadhoni; Joko Agus Triyono
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 2 (2020): Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL)
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i2.4808

Abstract

Gua merupakan ruang alamiah yang dapat dimasuki oleh manusia. Gua memiliki kenampakan berupa lorong vertikal, horizontal, maupun kedua lorong tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola yang terbentuk dari lorong vertikal dan ruangan dari gua-gua karst di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan dan analisis data sekunder. Pengukuran dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran dari gua tersebut dilihat dari peta. Hasil kajian menunjukkan kedalaman lorong vertikal di Kabupaten Malang bervariasi berkisar antara 4,33 - 33,77 m, berupa singlepits maupun multipits. Selain itu, lorong vertikal di Kabupaten Malang memiliki beberapa tipe yaitu, shaft dengan single atau multipits, chimney, dan canyon. Kondisi lorong vertikal di Kabupaten Malang diakibatkan oleh proses pengangkatan yang terjadi pada masa lampau dan diikuti dengan perubahan muka air tanah yang ada di daerah tersebut. Pada bentukan chamber di masing-masing gua, menunjukkan ceruk memiliki persentase chamber yang tinggi, mengingat lorong yang terbentuk memiliki panjang lorong yang pendek. Sistem lorong gua yang membentuk volume chamber yang besar terlihat adanya runtuhan dan pertemuan sungai bawah tanah. Pada kondisi lorong vertikal memiliki nilai volume chamber yang kecil. Proses terbentuknya chamber pada wilayah kajian berada pada kondisi vadose dan epifreatik, kondisi ini terjadi dari beberapa proses yang terjadi di dalam gua, baik proses struktural, hidrologis, maupun runtuhan yang hingga saat ini masih terjadi. Terjadinya runtuhan gua mengakibatkan adanya subsidence yang menyebabkan tereksposnya lorong gua ke permukaan.
Karakteristik Lorong Vertikal Dan Chambers Gua Karst Kabupaten Malang Mohammad Ainul Labib; Dwi Fitriani; Agung Suprianto; Alfi Sahrina; Syaiful Effendi; Khoirul Hidayat; Prasetyo Adi Irianto; Andika Aulya; Ayu Romadhoni; Joko Agus Triyono
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 2 (2020): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i2.4808

Abstract

Gua merupakan ruang alamiah yang dapat dimasuki oleh manusia. Gua memiliki kenampakan berupa lorong vertikal, horizontal, maupun kedua lorong tersebut. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pola yang terbentuk dari lorong vertikal dan ruangan dari gua-gua karst di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan yaitu survei lapangan dan analisis data sekunder. Pengukuran dan dokumentasi digunakan untuk mengetahui gambaran dari gua tersebut dilihat dari peta. Hasil kajian menunjukkan kedalaman lorong vertikal di Kabupaten Malang bervariasi berkisar antara 4,33 - 33,77 m, berupa singlepits maupun multipits. Selain itu, lorong vertikal di Kabupaten Malang memiliki beberapa tipe yaitu, shaft dengan single atau multipits, chimney, dan canyon. Kondisi lorong vertikal di Kabupaten Malang diakibatkan oleh proses pengangkatan yang terjadi pada masa lampau dan diikuti dengan perubahan muka air tanah yang ada di daerah tersebut. Pada bentukan chamber di masing-masing gua, menunjukkan ceruk memiliki persentase chamber yang tinggi, mengingat lorong yang terbentuk memiliki panjang lorong yang pendek. Sistem lorong gua yang membentuk volume chamber yang besar terlihat adanya runtuhan dan pertemuan sungai bawah tanah. Pada kondisi lorong vertikal memiliki nilai volume chamber yang kecil. Proses terbentuknya chamber pada wilayah kajian berada pada kondisi vadose dan epifreatik, kondisi ini terjadi dari beberapa proses yang terjadi di dalam gua, baik proses struktural, hidrologis, maupun runtuhan yang hingga saat ini masih terjadi. Terjadinya runtuhan gua mengakibatkan adanya subsidence yang menyebabkan tereksposnya lorong gua ke permukaan.