Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Influence of the Role of Agricultural Extension Agents on the Socio-Economic Conditions of Farmers in "Ngawi" Farmers Groups in Kumpai Batu Atas Village, South Arut District, West Kotawaringin Regency shofiyah shofiyah; Risca Permatasari; Aminatun Aminatun
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i1.4040

Abstract

This research was carried out in Kumpai Batu Atas Village, South Arut District, Kotawaringin Barat Regency. This study aims to determine the influence of the role of agricultural extension agents on the socio-economic conditions of farmers. Data analysis method uses Likert scale, descriptive analysis, multiple linear regression analysis, f-test and determination coefficient. The data collected in this study are primary data and secondary data.The socio-economic conditions of farmers in "ngawi" farmer groups consist of the age of farmers 30-40 years (12%), 41-50 years (24%), 51-60 years (48%); education consists of elementary school (64%), junior high school (32%), S1 (4%); income level range <Rp. 1,500,000 (34%), Rp. 1,500,000 - Rp. 2,500,000 (64%),> Rp. 2,500,000 - Rp. 3,000,000 (12%) and the work of the farmer respondent all (100%) earns a living as farmer.                 The results showed the hypothesis testing together had a fcount of 0.087 smaller than the value of ftabel of 3.44 which means that Ha was rejected and H0 was accepted, this indicates that the independent variable includes the factors of instructor as educator, facilitator and supervisor together- the same does not affect the dependent variable, namely the socio-economic conditions of the farmers. Based on the results of multiple linear regression analysis obtained equation Y = 1.64 + 0.35 X1 + 0.13 X2 + 0.05 X3 + e which indicates a positive influence between the instructor factors as educators, facilitators and supervisors on the social economic conditions of farmers. The coefficient of determination (R2) obtained shows that 11.1% of socioeconomic conditions can be influenced by the extension factor as an educator, facilitator and supervisor.
STRATEGI USAHA MADU KELULUT (Stingless Bees) DIMASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN KOTAWARINGIN LAMA Novi Nurhayati; Risca Permatasari; Nurul Dolam
Jurnal Penelitian Agri Hatantiring Vol 2, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Agri Hatantiring
Publisher : Politeknik Seruyan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pagri.v2i1.43

Abstract

Usaha budidaya lebah madu potensial dikembangkan di Kelurahan Kotawaringin Hilir Kecamatan Kotawaringin Lama, akan tetapi masyarakat masih kurang mengetahui manfaat dari usaha lebah madu karena tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki petani tentang budidaya lebah madu masih terbatas. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor internal dan eksternal serta strategi pengembangan usaha madu kelulut. Analisis data yang digunakan analisis SWOT. Faktor internal pada usaha lebah madu kelulut meliputi lahan tempat budidaya lebah madu kelulut sangat mendukung karena kebutuhan pakan lebah madu kelulut tercukupi, usaha madu kelulut memiliki nilai ekonomis yang tinggi dengan harga Rp.400.000 per liter dan rantai pemasaran pendek. masih kurangnya ilmu pengetahuan tentang budidaya lebah madu kelulut, masih terbatasnya produksi madu kelulut dan sulitnya untuk mendapatkan bibit atau lebah madu kelulut. Faktor eksternal usaha madu kelulut adalah masih sedikitnya pesaing dalam usaha madu kelulut, kebutuhan pasar madu kelulut masih tinggi dan kepercayaan konsumen terhadap produk, perubahan kondisi iklim mengakibatkan lebah madu kelulut pindah, eksploitasi hutan menjadi lahan perkebunan dan gangguan hewan lain seperti semut, burung wallet. Strategi pengembangan usaha madu kelulut adalah memanfaatkan peluang guna menutupi kelemahan yang ada, yaitu dengan meningkatkan pelatihan-pelatihan guna menambah pengetahuan budidaya madu kelulut agar memaksimalkan produksi guna memenuhi kebutuhan pasar.
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN MELALUI PELATIHAN PRODUK OLAHAN UBI KAYU Novi Nurhayati; Risca Permatasari; Jerry Selvia
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring Vol 2, No 1 (2022): Jurnal PKM Agri Hatantiring
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Agri Hatantiring

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59900/pkmagri.v2i1.62

Abstract

Ubi kayu, mempunyai potensi yang cukup baik dalam diversifikasi pangan masyarakat yang sehat dan murah. Ubi kayu dapat dibuat berbagai macam produk olahan yang mempunyai nilai ekonomis, yang dapat meningkatkan nila tambah ubi kayu. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini, diharapkan masyarakat mempunyai tambahan ketrampilan dalam pengolahan ubi kayu menjadi bahan pangan yang siap di konsumsi dan dapat digunakan sebagai tambahan pendapatan, serta meningkatkan jiwa kewirausahaan masyarakat. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan tentang jiwa kewirausahaan dan pengolahan ubi kayu menjadi bahan pangan yang mempunyai nilai ekonomis. Tahapan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi tahapan persiapan, tahapan pelatihan dan tahapan akhir. Hasil dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah masyarakat menyambut dengan terbuka dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, karena dengan adanya kegiatan ini ibu-ibu dasawisma mendapatkan pengetahuan mengenai kewirausahaan dan ketrampilan bagaimana mengolah bahan pangan berbahan dasar ubi kayu menjadi kue brownies. Dengan adanya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan manfaat yang dirasakan oleh oleh ibu-ibu dasawisma adalah mereka merasa senang karena telah diberikan pelatihan bagaimana membuat olahan ubikayu menjadi bahan pangan yang mempunyai nilai ekonomis dan dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Kontribusi Wanita Tani Pada Usaha Tani Cabai Rawit , Novi Nurhayati; Risca Permatasari; Dwi Tri Nilasari
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 14 No 2 2024 Edisi Desember 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v14i2.285

Abstract

The cayenne pepper plant commodity is a strategic agricultural commodity, has high economic value and a wide market share. The cultivation of cayenne pepper plants in West Kotawaringin Regency is generally carried out by farming households. A farming household is a group of people who live in part or all of a building and generally eat together from one kitchen with the head of the household working in the agricultural sector. The formulation of the problem in this research is whether the workforce in cayenne pepper farming is experiencing a shift to female farming workforce. In answering the research objective "to identify whether there is a shift in agricultural work among women farmers" using qualitative descriptive methods. In cayenne pepper farming in South Arut District, cayenne pepper farmers use male labor and female labor. The number of female workers used is 53.48% of all existing activities. In general, the number of hours women work in farming is more, but these women farmers work only in certain processes that do not require a lot of physical effort, such as the harvesting process, the irrigation process, the planting process, caring for seeds, additional fertilization, planting and sowing.