Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Infiltration Rate at Several Land Cover in Sangkulirang-Mangkalihat Karst Area of East Kutai Regency. Sri Sarminah, Indirwan .
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 16, No 2 (2017): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v16i2.2911

Abstract

This study aims to determine the rate of infiltration in some land cover and soil physical properties in Sangkulirang-Mangkalihat Karst Area in Sekerat Village, Bengalon, East Kutai Regency. Infiltration rate measurements were made using Double Ring Infiltrometer with three repetitions at several land cover ie semak belukar, secondary forest and Karst area. Soil physical analysis includes bulk density, total pores,soil moisture content, soil texture and soil structure. The results showed that the average infiltration rate of 724.44 mm / hour (Very Fast), secondary forest 259.88 mm / hour (Very Fast) and karst land of 93.07 mm / hour (Fast ). The result of laboratory analysis of soil physical characteristic that is bulk density is 1.07 g / cm3, total pores 39.65%, soil moisture content 3,112%, sand soil texture and single grain ground structure; secondary forest obtained bulk density 1.26 gr / cm3, total pores 34.63%, soil moisture content 11.994%, clay soil texture and granular soil structure and in karst land obtained bulk density 1.27 gr / cm3, total pore 34, 27%, soil moisture content 18.457%, clay soil texture and granular soil structure.
PENDUGAAN EVAPOTRANSPIRASI DI LAHAN AGROFORESTRI DAN LAHAN TERBUKA HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNMUL Sri Sarminah; M. Brian J. Pasaribu Pasaribu; Marlon I. Aipassa
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4349

Abstract

Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi dan merupakan komponen utama bagi semua mahluk hidup serta merupakan  kekuatan utama yang secara konstan membentuk permukaan bumi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elemen-elemen hidrologi untuk pendugaan evapotranspirasi pada lahan agroforestri menggunakan petak ukur limpasan dan lahan terbuka menggunakan lysimeter, penelitian berlokasi di lahan terbuka dan lahan agroforestri di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda (HPFU), pada lahan agroforestri kombinasi jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) dan Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) dipasang Petak Ukur Limpasan berukuran 10 m × 3,5 m dan pada lahan terbuka dipasang lysimeter berukuran 60 cm × 58 cm yang dibenamkan ke dalam tanah. Metode yang digunakan dalam pendugaan evapotranspirasi ini yaitu menggunakan pendekatan persamaan Neraca Air. Hasil penelitian dengan kejadian hujan sebanyak 30 kali selama ± 4 bulan memiliki total Curah hujan yang tertampung sebesar 882,35 mmdengan total  limpasan permukaan (Q) sebesar 66,92 mm (7,58%), kandungan air tanah (Δs) sebesar 88,78 mm (10,06%) dan infiltrasi (If) sebesar 88,24 mm (10%) dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 638,41(72,35%) terjadi pada lahan agroforestri dan pada lahan terbuka total kandungan air tanah (Δs) sebesar 86,77 mm (9,83%), perkolasi (Pc) sebesar 44,42 mm (5,03%) dan limpasan permukaan (LP) sebesar 41,47 mm (4,70%), dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 709,69 mm (80,43%).
SUHU DAN KELEMBAPAN TANAH PADA POSISI TOPOGRAFI DAN KEDALAMAN TANAH BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi; Karyati Karyati; Sri Sarminah
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 20, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v20i2.5231

Abstract

Keberadaan taman kota mempunyai fungsi yang sangat penting bagi suatu kota, baik fungsi ekologis, estetika, dan ekonomis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik suhu dan kelembapan tanah pada posisi topografi berbeda (puncak, lereng, dan lembah) dan kedalaman tanah berbeda (5 cm, 10 cm, dan 20 cm) di Taman Sejati, Kota Samarinda. Pengukuran suhu dan kelembapan tanah dilakukan pada tiga waktu (pagi hari pukul 07.00-08.00 WITA, siang hari pukul 12.00-13.00 WITA, dan sore hari pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan alat Environment meter merk Krisbow KW06-291. Suhu tanah rataan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, dan 20 cm yang terukur di posisi puncak berkisar 27,8-30,0°C, di posisi lereng berkisar 27,6-30,4°C, dan di posisi lembah berkisar 28,6-31,4°C. Sedangkan kelembapan tanah rataan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, dan 20 cm di puncak, lereng, dan lembah masing-masing berkisar 72,8-90,0%, 64,9-89,7%, dan 67,0-88,7%. Perbedaan karakteristik suhu dan kelembapan tanah dipengaruhi oleh posisi topografi dan kedalaman tanah. Informasi karakteristik suhu dan kelembapan tanah bermanfaat untuk pengelolaan vegetasi dan tanah, terutama dalam pemilihan jenis-jenis tanaman yang sesuai pada topografi berbeda di taman kota.
ESTIMASI ERODIBILITAS TANAH DAN IDENTIFIKASI JENIS EROSI DI WILAYAH PASCA TAMBANG BATUBARA Sri Sarminah; Uli Artha Gultom; Syamad Ramayana
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 21, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v21i1.5790

Abstract

Teknik penambangan terbuka memiliki banyak dampak negatif yaitu berubahnya kondisi suatu lingkungan dengan penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, erosi dan sedimentasi, serta terjadinya gerakan tanah atau longsoran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harian (sensitivitas tanah terhadap erosi) dan mengidentifikasi jenis erosi di area pasca tambang batubara. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan efektif, pada areal bekas tambang batubara pada land revegetasi tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan metode purposive sampling, Menentukan titik pengamatan sebanyak 10 titik pengamatan. Kemudian observasi dan pencatatan data di lapangan dan analisis laboratorium. Pendugaan erodibilitas tanah dilakukan dengan cara pengambilan contoh tanah, penentuan struktur tanah, permeabilitas tanah pada saat dilapangan, serta penentuan tekstur tanah dan bahan organik untuk dianalisis di laboratorium. Identifikasi erosi dengan mengambil dokumentasi jenis erosi yang mengacu pada referensi dan fakta yang ditemukan pada saat di lapangan. Untuk mengetahui nilai erodibilitas (kepekaan tanah terhadap erosi) menggunakan nomograph (erosibilitas tanah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai erodibilitas pada land revegetasi tahun 2017 di PT Mahakam Sumber Jaya berkisar antara 0,17-0,26 masuk ke kelas rendah-sedang, hasil identifikasi erosi ditemukan ada 5 jenis erosi yaitu erosi parit, erosi percikan, erosi lembaran, erosi nyata, dan longsor.
Effect of Vegetation Diversity on Erosion Rate Sri Sarminah; Farha Shera Prititania; Karyati .
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3621

Abstract

The climate in Indonesia is a tropical climate with high rainfall, making Indonesia vulnerable to erosion. In addition to high rainfall, vegetation, slope and soil types also affect erosion. This study aims to determine the Important Value of Species (NPJ), the relationship between rainfall and surface runoff and the mass of eroded soil and the level of erosion hazard at different vegetation densities. Important Value The highest types of the three dominating types in plot I were Schima wallichii 115.12%, Macaranga gigantea 69.38% and Cratoxylum sumatranum 44.69%. Whereas in plot II the highest NPJ value of three types dominates, namely Macaranga gigantea 59.13%, Litsea angulata 39.52% and Aquilaria mallacensis 35.37%. The amount of eroded soil mass that occurred in PUE I was 0.13 tons / ha / year and PUE II was 0.19 tons / ha / year. Simple linear analysis of the relationship between rainfall and eroded soil mass at PUE I has a correlation value (r) = 0.79 with the equation Y = -8.34 + 0.39X, whereas in PUE II the correlation value (r) = 0.90 with the equation Y = -12.96 + 0.56X. The danger level of erosion (TBE) in PUE I and PUE II was very mild (erosion rate <15 tons / ha / year, Bahya Erosion I class with soil solum depth> 90 cm).
ANALISIS PENENTUAN LAJU INFILTRASI DAN PERMEABILITAS PADA BEBERAPA TUTUPAN LAHAN DI HUTAN PENDIDIKAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA Askoni Askoni; Sri Sarminah
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.98 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v2i1.1025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nilai laju infiltrasi, permeabilitas tanah serta hubungan  sifat fisik tanah terhadap laju infiltrasi dan permeabilitas tanah pada tujuh tutupan lahan yaitu: lahan yang ditanami jabon dan kedelai, lahan yang ditanami sengon dan kacang tanah, lahan dengan jenis dominan Dipterocarpaceae, lahan dengan jenis tegakan campuran, tutupan lahan mulsa alang-alang penuh, tutupan lahan mulsa alang-alang selang-seling dan lahan terbuka di Hutan Pendidikan Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan laju infiltrasi tertinggi berturut-turut yaitu pada lahan dominasi famili Dipterocarpaceae 1921,52 mm/jam, mulsa alang-alang penuh 1080,9 mm/jam, tegakan campuran 825,74 mm/jam, mulsa alang-alang selang seling 613,71 mm/jam, tanaman sengon dan kacang tanah 495,88 mm/jam, tanaman jabon dan kedelai 199,71 mm/jam dan lahan terbuka adalah 95,9 mm/jam. Pada lahan yang didominasi oleh famili Dipterocarpaceae nilai laju infiltrasi paling tinggi dikarenakan tutupan lahan yang rapat dan kondisi serasah yang tebal sehingga membuat laju infiltrasi semakin meningkat. Permeabilitas tanah pada tutupan lahan berbeda yaitu mulsa alang-alang penuh 36,35 cm/jam, lahan jenis Dipterocarpaceae 30,27 cm/jam, mulsa alang-alang selang seling 27,93 cm/jam, lahan dengan tegakan campuran 25,5 cm/jam, lahan yang ditanami  sengon dan kacang tanah 23,06 cm/jam, lahan yang ditanami jabon dan kedelai 21,71  cm/jam dan pada lahan terbuka 11,82 cm/jam.
KARAKTERISTIK IKLIM MIKRO PADA POSISI TOPOGRAFI BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA Karyati Karyati; Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi; Sri Sarminah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.11-22

Abstract

Taman Sejati yang terletak di Jalan MT. Haryono Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu taman kota yang cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan topografi yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembaban udara) dan menganalisis indeks kenyamanan (Temperature Humidity Index) pada tiga posisi topografi berbeda di Taman Sejati. Pengukuran beberapa unsur cuaca dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pagi hari (pukul 07.00-08.00 WITA), siang hari (pukul 12.00-13.00 WITA), dan sore hari (pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan Environment meter merk Krisbow KW06-291. Intensitas cahaya matahari rataan sebesar 277,3 lux pada posisi puncak, 371,7 lux pada posisi lereng, dan 552,6 lux pada posisi lembah. Suhu udara rataan sebesar 29,3°C, 29,7°C, dan 30,8°C masing-masing pada posisi puncak, lereng, dan lembah. Sedangkan kelembaban udara rataan pada posisi puncak, lereng, dan lembah berturut-turut sebesar 77,7%, 73,8%, dan 69,3%. Temperature Humidity Index di posisi puncak (27,95), lereng (28,14), dan lembah (28,95) tergolong nyaman.
KARAKTERISTIK IKLIM MIKRO PADA POSISI TOPOGRAFI BERBEDA DI TAMAN SEJATI KOTA SAMARINDA Karyati Karyati; Suci Rahmatika Cahyaningprastiwi; Sri Sarminah
Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa
Publisher : Jurnal Penelitian Ekosistem Dipterokarpa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jped.2021.7.1.11-22

Abstract

Taman Sejati yang terletak di Jalan MT. Haryono Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur merupakan salah satu taman kota yang cukup unik karena terletak di dataran tinggi dengan topografi yang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik beberapa unsur cuaca (intensitas cahaya matahari, suhu udara, dan kelembaban udara) dan menganalisis indeks kenyamanan (Temperature Humidity Index) pada tiga posisi topografi berbeda di Taman Sejati. Pengukuran beberapa unsur cuaca dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pagi hari (pukul 07.00-08.00 WITA), siang hari (pukul 12.00-13.00 WITA), dan sore hari (pukul 17.00-18.00 WITA) selama 30 hari dengan menggunakan Environment meter merk Krisbow KW06-291. Intensitas cahaya matahari rataan sebesar 277,3 lux pada posisi puncak, 371,7 lux pada posisi lereng, dan 552,6 lux pada posisi lembah. Suhu udara rataan sebesar 29,3°C, 29,7°C, dan 30,8°C masing-masing pada posisi puncak, lereng, dan lembah. Sedangkan kelembaban udara rataan pada posisi puncak, lereng, dan lembah berturut-turut sebesar 77,7%, 73,8%, dan 69,3%. Temperature Humidity Index di posisi puncak (27,95), lereng (28,14), dan lembah (28,95) tergolong nyaman.
Peningkatan Kemampuan Psikomotorik Siswa Sekolah Dasar Melalui Pelatihan Keterampilan Tangan Berbahan Dasar Manik dan Tali Sepatu Karyati Karyati; Rachmad Mulyadi; Karmini Karmini; Kusno Yuli Widiati; Diah Rakhmah Sari; Sri Sarminah; Siti Lasih
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 3 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/js.v3i2.205

Abstract

Salah satu kemampuan yang menjadi tujuan dari pendidikan adalah peningkatan kemampuan psikomotorik, di samping kemampuan kognitif dan afektif. Upaya peningkatan kemampuan psikomotorik pada siswa-sisa siswi Sekolah Dasar (SD) dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya melalui peningkatan keterampilan tangan dengan membuat souvenir atau gantungan kunci dengan berbagai bahan dasar. Tujuan dilaksanakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yaitu untuk memberikan pelatihan keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci berbahan dasar manik dan tali sepatu bagi siswa perempuan dan laki-laki SD. Kegiatan ini dilakukan di SDN 018 Kelurahan Sei Siring, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Metode pelatihan yang digunakan dalam pengabdian masyarakat terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan pelaporan. Sebanyak 90 persen dari 35 peserta mampu menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci dengan baik dan tepat waktu hampir secara bersamaan. Sedangkan 10 persen peserta memerlukan pendampingan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Namun pada akhir pelatihan semua siswa dan siswi SD peserta pelatihan dapat menyelesaikan pembuatan souvenir atau gantungan kunci. Keterampilan tangan membuat souvenir atau gantungan kunci merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa-siswa SD. Selain peningkatan kemampuan psikomotorik, melalui kegiatan ini peserta juga dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi melalui pemilihan bentuk, warna, dan rupa berbagai macam souvenir atau gantungan kunci baik berbahan dasar manik ataupun tali sepatu
Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Terbiarkan dengan Penanaman Tanaman Lokal Kalimantan Sebagai Upaya Konservasi Tanah dan Air: Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Terbiarkan dengan Penanaman Tanaman Lokal Kalimantan Karyati Karyati; Zulviana Devi; Sri Sarminah; Emi Purwanti; Nada Tasya Nuranda; Kusno Yuli Widiati; Karmini Karmini
ABDIKU: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman Vol. 1 No. 2 (2022): ABDIKU : Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman
Publisher : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan Tropis, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/abdiku.v1i2.52

Abstract

Local plants are plants that grow and develop in a certain area, and their distribution cannot be found in other areas. Currently the existence and popularity of local plants are starting to be replaced by the presence of several other types of plants from outside the region and even from abroad. The purpose of this community service was to socialize the use of abandoned land by planting local Kalimantan plants as an effort to save local Kalimantan plants that are threatened with sustainability and soil and water conservation. Community service is carried out in Bukit Biru Village, Tenggarong District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province where the majority of the people work as farmers. The method of service carried out is by conducting counseling, asking questions, and collecting feedback with the interview method using a questionnaire to the local community. The counseling on local plants that was carried out increased the community's understanding of the benefits and uses of local plants in daily life and other environmental benefits.