Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN KONVERSI SAWAH MENJADI NON SAWAH DI KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 – 2015 Ananto Aji; Retno Dwi Irianto
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 1 (2017): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v2i1.21

Abstract

Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan, sejakmanusia pertama kali menempati bumi. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertaniancenderung terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembanganstruktur perekonomian. Alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungantersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran dan luas lahan sawah diKecamatan Batang, Kabupaten Batang setelah mengalami alih fungsi lahan. Analisiskesesuaian alih fungsi lahan sawah di Kecamatan Batang Kabupaten Batang mengacu padaRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Batang tahun 2011 - 2031. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan teknologi pengindraan jauh dansistem informasi geografi (SIG). Selama kurun waktu tahun 2000 – 2015 di KecamatanBatang telah terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi peruntukan lainnya dalam jumlah sangatluas. Selama lima belas tahun di Kecamatan Batang telah terjadi konversi lahan sawah sebesar1.215,05 hektar atau sebesar 41,58% dari luas sawah tahun dasar (2000). Konversi sawahsebagian besar berubah menjadi lahan permukiman. Konsentrasi perubahan sawah menjadinon sawah terjadi di arah utara, barat, dan tengah Kecamatan Batang.
KAJIAN TENTANG DANA DESA DI KABUPATEN BATANG Retno Dwi Irianto; Siti Ismuzaroh; Sigit Prasetyo; Ikfi Maryama Ulfa
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 2 (2018): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v2i2.32

Abstract

Dana desa diharapkan mampu membuat desa di Indonesia lebih maju dan sejahtera. Jumlahdana yang besar membuat sebagian aparatur desa terkadang kesulitan dalam hal pengelolaan,apalagi dalam hal pertanggungjawaban. Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan desaagar terjadi pemerataan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problem dantantangan, serta kesiapan aparatur desa dalam mengelola dana desa.Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di 5 desa diKabupaten Batang. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa problem dan tantangan pelaksanaan dana desa di KabupatenBatang adalah keterbatasan sumber daya manusia, yaitu kualitas sumber daya aparatur yangdimiliki desa masih rendah. Kesiapan aparatur desa pada dasarnya sudah siap dengan adanyaprogram dana desa, ditunjukkan dengan kepala desa mempersiapkan atau menyediakan staf yangmenguasai teknologi informasi untuk mengelola dana desa.Saran, bagi pemerintah desa, terus berupaya meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah desauntuk meningkatkan kualitas pengelolaan dana desa sesuai dengan misi dan harapan pemerintahterhadap pengelolaan dana desa. Perubahan paradigma mengenai perilaku dan pola pikir bagisetiap aparatur desa secara terus berkelanjutan dari pamong desa menjadi pelayanpublik/masyarakat desa. Bagi pemerintah kabupaten, menyediakan tenaga pendamping desa yangprofesional dan memadai sesuai jumlah desa, untuk mendorong percepatan alih teknologi danmeningkatkan tata kelola keuangan desa. Terus mengintensifkanpenyelenggaraan pelatihan bagiaparatur desa secara komprehensif dan berkelanjutan dengan substansi materi yang tepat sasaranuntuk pembenahan dan peningkatan tata kelola dana desa.
MEMBANGUN PERILAKU & POLA PIKIR ASN DI ERA PANDEMI COVID 19 (study analisis ASN Kab.Batang) Retno Dwi Irianto
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 5 No 1 (2020): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55686/ristek.v5i1.85

Abstract

Aparatur Sipil Negara menjadi bagian penting & strategis dalam menciptakan tata kelolapemerintahan yang baik ( Good governance ) karena ASN bukan lagi sekedar menjadi alatkekuasaan tetapi juga menjadi penggerak sebuah rezim pemerintahan dalam upayamewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa & negara. Oleh karena itu UU no.5 th2014 tentang Aparatur Sipil Negara , UU no.23 th 2014 tetang Pemerintahan Daerah dan UUno.25 th 2009 tentang Pelayanan Publik telah merubah fungsi dan peran serta mendudukanASN tidak lagi sekedar alat penguasa tetapi lebih pada posisi sebagai pelayan publik danpenyelenggara pemerintahan/pemerintahan daerah. Sayangnya perubahan tersebut belumsepenuhnys dipahami dan dilaksanakan oleh setiap ASN ,karena perubahan nilai kebiasaanlama yang sudah tertanam sejak beberapa puluhan tajun lamanya sangatlah tidak mudah ,sehingga reformasi birokrasi yang dicanangkan sejak tahun 2000 belum banyak memberikanperubahan yang significan dengan harapan publik. Situasi pandemi covid 19 ini lebihmemberikan tekanan berat kepada ASN dalam menjalankan fungsi pelayanan publik , karenasecara tiba-tiba ASN dihadapkan pada perubahan sistem dan teknologi yang serba mendadakharus.dikuasai dan kondisi ini berada diluar kemampuan aparatur yang pada umumnya tidakterbiasa dengan pola perubahan yg sangat cepat sehingga sering menghambat kinerjanya.
KAJIAN KONVERSI SAWAH MENJADI NON SAWAH DI KECAMATAN BATANG KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 – 2015 Ananto Aji; Retno Dwi Irianto
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 1 (2017): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.501 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v2i1.21

Abstract

Lahan menjadi salah satu unsur utama dalam menunjang kelangsungan kehidupan, sejakmanusia pertama kali menempati bumi. Kebutuhan lahan untuk kegiatan nonpertaniancenderung terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembanganstruktur perekonomian. Alih fungsi lahan pertanian sulit dihindari akibat kecenderungantersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran dan luas lahan sawah diKecamatan Batang, Kabupaten Batang setelah mengalami alih fungsi lahan. Analisiskesesuaian alih fungsi lahan sawah di Kecamatan Batang Kabupaten Batang mengacu padaRencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Batang tahun 2011 - 2031. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah dengan memanfaatkan teknologi pengindraan jauh dansistem informasi geografi (SIG). Selama kurun waktu tahun 2000 – 2015 di KecamatanBatang telah terjadi alih fungsi lahan sawah menjadi peruntukan lainnya dalam jumlah sangatluas. Selama lima belas tahun di Kecamatan Batang telah terjadi konversi lahan sawah sebesar1.215,05 hektar atau sebesar 41,58% dari luas sawah tahun dasar (2000). Konversi sawahsebagian besar berubah menjadi lahan permukiman. Konsentrasi perubahan sawah menjadinon sawah terjadi di arah utara, barat, dan tengah Kecamatan Batang.
KAJIAN TENTANG DANA DESA DI KABUPATEN BATANG Retno Dwi Irianto; Siti Ismuzaroh; Sigit Prasetyo; Ikfi Maryama Ulfa
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 2 No 2 (2018): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.728 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v2i2.32

Abstract

Dana desa diharapkan mampu membuat desa di Indonesia lebih maju dan sejahtera. Jumlahdana yang besar membuat sebagian aparatur desa terkadang kesulitan dalam hal pengelolaan,apalagi dalam hal pertanggungjawaban. Diperlukan sinergi antara pemerintah daerah dan desaagar terjadi pemerataan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui problem dantantangan, serta kesiapan aparatur desa dalam mengelola dana desa.Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di 5 desa diKabupaten Batang. Metode yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.Hasil penelitian diperoleh bahwa problem dan tantangan pelaksanaan dana desa di KabupatenBatang adalah keterbatasan sumber daya manusia, yaitu kualitas sumber daya aparatur yangdimiliki desa masih rendah. Kesiapan aparatur desa pada dasarnya sudah siap dengan adanyaprogram dana desa, ditunjukkan dengan kepala desa mempersiapkan atau menyediakan staf yangmenguasai teknologi informasi untuk mengelola dana desa.Saran, bagi pemerintah desa, terus berupaya meningkatkan kapasitas aparatur pemerintah desauntuk meningkatkan kualitas pengelolaan dana desa sesuai dengan misi dan harapan pemerintahterhadap pengelolaan dana desa. Perubahan paradigma mengenai perilaku dan pola pikir bagisetiap aparatur desa secara terus berkelanjutan dari pamong desa menjadi pelayanpublik/masyarakat desa. Bagi pemerintah kabupaten, menyediakan tenaga pendamping desa yangprofesional dan memadai sesuai jumlah desa, untuk mendorong percepatan alih teknologi danmeningkatkan tata kelola keuangan desa. Terus mengintensifkanpenyelenggaraan pelatihan bagiaparatur desa secara komprehensif dan berkelanjutan dengan substansi materi yang tepat sasaranuntuk pembenahan dan peningkatan tata kelola dana desa.
MEMBANGUN PERILAKU & POLA PIKIR ASN DI ERA PANDEMI COVID 19 (study analisis ASN Kab.Batang) Retno Dwi Irianto
RISTEK : Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang Vol 5 No 1 (2020): RISTEK :Jurnal Riset, Inovasi dan Teknologi Kabupaten Batang
Publisher : Bapelitbang Kabupaten Batang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.921 KB) | DOI: 10.55686/ristek.v5i1.85

Abstract

Aparatur Sipil Negara menjadi bagian penting & strategis dalam menciptakan tata kelolapemerintahan yang baik ( Good governance ) karena ASN bukan lagi sekedar menjadi alatkekuasaan tetapi juga menjadi penggerak sebuah rezim pemerintahan dalam upayamewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa & negara. Oleh karena itu UU no.5 th2014 tentang Aparatur Sipil Negara , UU no.23 th 2014 tetang Pemerintahan Daerah dan UUno.25 th 2009 tentang Pelayanan Publik telah merubah fungsi dan peran serta mendudukanASN tidak lagi sekedar alat penguasa tetapi lebih pada posisi sebagai pelayan publik danpenyelenggara pemerintahan/pemerintahan daerah. Sayangnya perubahan tersebut belumsepenuhnys dipahami dan dilaksanakan oleh setiap ASN ,karena perubahan nilai kebiasaanlama yang sudah tertanam sejak beberapa puluhan tajun lamanya sangatlah tidak mudah ,sehingga reformasi birokrasi yang dicanangkan sejak tahun 2000 belum banyak memberikanperubahan yang significan dengan harapan publik. Situasi pandemi covid 19 ini lebihmemberikan tekanan berat kepada ASN dalam menjalankan fungsi pelayanan publik , karenasecara tiba-tiba ASN dihadapkan pada perubahan sistem dan teknologi yang serba mendadakharus.dikuasai dan kondisi ini berada diluar kemampuan aparatur yang pada umumnya tidakterbiasa dengan pola perubahan yg sangat cepat sehingga sering menghambat kinerjanya.