Burhanudin Sanusi
IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

RELASI PEREMPUAN-LAKI-LAKI PADA KOMUNITAS DAYAK HINDU-BUDHA BUMI SEGHANDU INDRAMAYU; Suatu Eksplorasi Antropologis Burhanudin Sanusi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v6i2.7257

Abstract

Isu gender masih menarik dibincang karena meruntuhkan nilai-nilai lokal yang secara langsung mengukuhkan budaya patriarkal. Indonesia misalnya, adalah salah satu negara yang budayanya sedikit banyak berkarakter sangat patriarkal sekali. Tentu, hal ini bukan suatu klaim atau bentuk generalisasi. Ada komunitas tertentu di Indonesia justru mempunyai pemahaman dan keyakinan yang cukup mumpuni terhadap persoalan kesetaraan gender (gender equality). Kesadaran Komunitas tersebut telah menjadi bagian penting dalam pola relasi laki-laki-perempuan dalam bermasyarakat. Komunitas itu adalah Suku Dayak Hindu-Budha Bhumi Seghandu.Kata Kunci: Gender, Komunitas, Dayak, Indramayu
STUDI TINDAKAN SOSIAL: TRADISI ZIARAH MAKAM NYI MAS GANDASARI DI DESA PANGURAGAN KABUPATEN CIREBON Maharani Maharani; Ahmad Asmuni; Burhanudin Sanusi
JURNAL YAQZHAN: Analisis Filsafat, Agama dan Kemanusiaan Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : IAIN SYEKH NUR JATI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/jy.v7i2.9374

Abstract

Ziarah makam adalah salah satu bentuk budaya atau adat istiadat bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Ziarah makam dilakukan dengan mengunjungi makam wali, para ulama, dan juga makam keluarga. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau menganalisis terkait dengan tradisi masyarakat yang masih melestarikan tradisi ziarah ke makam Nyi Mas Gandasari. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, fenomena yang diamati adalah kebiasaan masyarakat yang telah diturunkan dari leluhur terkait dengan ziarah ke makam Nyi Mas Gandasari. MHasil dan diskusi dalam penelitian ini. Pertama, terkait dengan sejarah makam Nyi Mas Gandasari, yang di klaim sebagai salah satu tempat persinggahan atau tempat pertapaan wali Allah ketika menyebarkan Islam di Cirebon. Jadi disitulah tempat peristirahatan terakhir Nyi Mas Gandasari. Kedua, selain bertujuan untuk mendoakan sang mayit, peziarah datang dengan motivasi yang berbeda-beda, seperti ingin meminta kesembuhan dari penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh medis, membawa harapan agar segera dipertemukan oleh jodohnya, ingin mendapat ketenangan, ingin usahanya lancar, pekerjaannya lancar, dll. Ketiga, bentuk-bentuk perilaku keagamaan peziarah terekspresikan ke dalam cara mereka mendoakan sang mayit, seperti tahlilan, istighosah, berdo’a, dll. Masyarakat Desa Panguragan pun masih melestarikan tradisi-tradisi lainnya, seperti muludan, ruwatan desa, hingga rutin berziarah ke makam Nyi Mas Gandasari.