Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRATEGI PERPUSTAKAAN SAIDJAH ADINDA DALAH MENINGKATKAN MINAT DAN DAYA BACA MASYARAKAT DI KABUPATEN LEBAK Hikmatul Maulydia Utami; Suhadi Suhadi; Dwi Afrimetty Timoera
BIBLIOTIKA : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.853 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi perpustakaan Saidjah Adinda dalam meningkatkan minat dan daya baca masyarakat di Kabupaten Lebak. Merupakan penelitian dengan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Startegi Perpustakaan Saidja Adinda dalam Meningkatkan Minat dan Daya Baca Masyarakat di Kabupaten Lebak, yaitu: 1) Sosialisasi, 2) Kegiatan Berkala, 3) Merangkul Komunitas Literasi, 4) Kemah Api Literasi, dan 5) Instruksi Bupati. Perpustakaan memiliki program bernama Pengembangan Minat Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan, yang pelaksanaannya dengan mempertimbangkan anggaran yang ada.Kata Kunci: Strategi, Perpustakaan, Minat Baca, Daya Baca, Masyarakat
Pemberdayaan Taman Baca Masyarakat dan Guru Sekolah Dasar dalam Menyiasati Pandemi Siber: Gotong Royong melalui Digital Civic Engagement Fauzi Abdillah; Suhadi Suhadi; Chanisa Putri Tertia; Abdul Rohman Tarigan; Andri Andri; Farhan Fahrezi
Publikasi Pendidikan Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Prodi PGSD FIP UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/publikan.v11i2.16438

Abstract

Artikel ini memaparkan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berangkat dari ancaman pandemi siber. Isu kejahatan siber terhadap anak baik pornografi dan prostitusi di ranah daring sebagai cybercrime berpotensi menjadi wabah selanjutnya yang akan dihadapi. Ancaman ini perlu dihadapi warga negara dengan pengetahuan dan keterampilan yang mencukupi. Warga Jawa Barat juga memiliki kondisi dan kebutuhan yang serupa terkait tantangan teknologi digital tersebut. Melalui paradigma Pendidikan Gerakan Semesta, yaitu seluruh komponen masyarakat perlu ikut terlibat untuk bersama mendidik dan menyebarkan kesadaran tentang tantangan kehidupan sosial di era digitalisasi. Maka, konsep dan rancang bangun Digital Intelligence, khususnya Digital Citizenship Intelligence yang dikembangkan oleh DQ Institute bisa diaplikasikan dalam mencegah terjadinya kejahatan siber. Artikel ini memaparkan strategi yang dilakukan untuk menghadapi masalah tersebut adalah pemberdayaan Komunitas Literasi yakni Forum Taman Baca Masyarakat Jawa Barat dan Guru Sekolah Dasar yang terlibat di dalamnya. Pemberdayaan ini merupakan wujud community partnership dalam menghadapi serta mencegah cyber-risk pada masyarakat di Jawa Barat. Civic Engagement sebagai salah satu norma di mana seluruh warga ikut terlibat dengan pengetahuan, keterampilan, komitmen, dan motivasi untuk melakukan perubahan sosial, bisa terwujud dengan kolaborasi dengan Taman Baca sebagai salah satu situs kewarganegaraan. Maka, Webinar dilaksanakan dengan teman yang relevan dilaksanakan untuk menyebarkan kesadaran akan pandemi siber yang mulai terjadi ini. Kegiatan ini menghasilkan model pemberdayaan hipotetis untuk dikembangkan kembali dalam kerangka gotong royong melalui digital civic engagement. Akademisi, guru, masyarakat, dan pemerintah perlu dirajut oleh teknologi untuk membuat perubahan sosial sesuai harapan.
Analisis Kerangka Kewarganegaran Digital: Kiprah Jaringan Gusdurian di Media Sosial Sarkadi Sarkadi; Suhadi Suhadi; Lena Riana Sani
Jurnal Moral Kemasyarakatan Vol 4 No 1 (2019): Volume 4, Nomor 1 - Juni 2019
Publisher : Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.689 KB) | DOI: 10.21067/jmk.v4i1.3419

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kiprah Jaringan Gusdurian di Media sosial. Pendekatan e-research digunakan untuk menelusuri dan menganalisisnya dengan kerangka kewarganegaraan digital "3S", yakni safety, savvy, dan social. Dari hasil observasi, wawancara dan expert opinion, penelitian ini mengungkapkan bahwa Jaringan Gusdurian masih memiliki fokus pada isu savvy dan social, sementara itu isu safety masih belum eksplisit mendapatkan perhatian. Fenomena tersebut terjadi bisa dijelaskan melalui perspektif mobilisasi dan transformasi gerakan yang dipengaruhi perkembangan teknologi digital seperti media sosial. Jaringan Gusdurian sedari awal telah memegang 9 Nilai Utama Gus Dur yang memang lebih banyak bermuatan unsur social dan savvy. Penulis merekomendasikan agar komunitas sosial yang berkiprah di media sosial untuk rekognisi seluruh elemen kewarganegaraan digital agar kehidupan demokrasi bisa lebih semarak dan berkualitas.
Hubungan Pemahaman tentang Hak Cipta dengan Pelanggaran Tindak Pengunduhan Film Gratis di Situs Internet Assa Oviana Apriliant; Suhadi Suhadi; Yuyus Kardiman
Rhizome : Jurnal Kajian Ilmu Humaniora Vol. 1 No. 1 (2021): Januari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/rhizome.v1i1.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan pemahaman tentang hak cipta dengan pelanggaran tindak pengunduhan film gratis di situs internet. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode korelasi product moment, yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan variabel x dan variabel y. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, dengan jumlah sampel terdiri dari 80 responden. Teknik uji coba menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, sedangkan teknik uji prasyarat analisis dan uji hipotesis menggunakan software SPSS versi 22. Hasil penelitian berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan nilai rhitung 0,541 yaitu berkorelasi sedang, dan terdapat hubungan positif antara pemahaman hak cipta dengan pelanggaran pengunduhan film. Berdasarkan uji koefisien determinasi jika dilihat dari pemahaman hak cipta (variabel x) memberikan kontribusi pengaruh yang cukup berarti yaitu sebanyak 29,2% dalam menentukan pelanggaran pengunduhan film (variabel y). Mahasiswa diharapkan mengetahui tindakan yang salah atau benar dalam mengapresiasi suatu karya.