Nurjannah Nurjannah
Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat, Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Aceh, Banda Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Hubungan Disabilitas Dengan Gangguan Mental Emosional (GME) di Provinsi Aceh (Riskesdas Tahun 2013) Chairurrijal Chairurrijal; Asnawi Abdullah; Nurjannah Nurjannah; Marthoenis Marthoenis; Aulina Adamy
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume VI No.2 Juli-Desember 2018
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.957 KB)

Abstract

Prevalensi GME pada penduduk umur ≥ 15 tahun di Indonesia dilaporkan terjadi penurunan dari 11,6 persen (2007) menjadi 6,0 persen (2013) namun meningkat menjadi 9,8% tahun 2018, disabilitas menunjukkan penurunan dari 21,3% (2007) menjadi 11% (2013) dan meningkat menjadi 13,7%. sedangkan GME di Provinsi Aceh sebanyak 4,9% (2007) menjadi 6,6% (2013) dan 9,8% (2018), disabilitas dari 12,7% (2013) menjadi 18% (2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disabilitas dengan GME di Provinsi Aceh (analisis lanjutan data Riskesdas 2013). Penelitian ini menggunakan data sekunder Riskesdas 2013 dengan desain Cross-sectional. Lokasi penelitian di Provinsi Aceh, dilakukan pada Mei-Juni 2013. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota rumah tangga terpilih sebanyak 40.951 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah ART umur ≥ 15 tahun sebanyak 28.059. Analisa data dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dengan uji chi square. Hasil analisis univariat didapat bahwa persentase responden GME (6,94%), disabilitas bermasalah (85,7%). Analisis bivariat menunjukkan hubungan jenis kelamin (p value 0,0001), tingkat pendidikan menengah (p value 0,0001), tingkat pendidikan tinggi (p value 0,0001), status pekerjaan (p value 0,0001), status perkawinan (p value 0,0001) dengan GME. Tidak ada hubungan antara status dalam keluarga (p value 0,094) dan disabilitas (p value 0,526) dengan GME. Uji Independent sample t-test menyatakan rata-rata umur responden mengalami GME 45 tahun dan yang tidak 38 tahun (p value 0,0001). Penderita GME akan berdampak kepada menurunnya produktifitas dan pengembangan diri. Kata Kunci: Sosial-Demografi, Disabilitas, GME AbstractThe prevalence of mental emotional disorders in people aged ≥ 15 years in Indonesia was reported a declined from 11.6 percent (2007) to 6.0 percent (2013) but it increased to 9.8% in 2018. The prevalence of disability also declined from 21.3% (2007) to 11% (2013) and to 13.7% (2018). In Aceh Province, mental emotional disorders declined from 4.9% (2007) to 6.6% (2013) and to 9.8% (2018), disability from 12.7% in 2013 increased to 18% in 2018. This study aimed to determine the relationship of disabilities with mental emotional disorders (GME) in Aceh Province (analysis of Riskesdas 2013). This study uses secondary data Riskesdas 2013 with a cross-sectional design. The location of the study in Aceh Province, was conducted in May-June 2013. The population in this study were all members of the selected household as many as 40,951 people. The sample in this study was ART aged 15 years as many as 28,059. Data analysis was performed by univariate and  bivariate analysis with chi square test. The results of the univariate analysis showed that the percentage of respondents had mental emotional disorders (6.94%), disability in the problem category (85.7%). Bivariate analysis found that there was a relationship between mental emotional disorders with gender with (p value 0,0001), secondary education level (p value 0,0001), higher education level (p value 0,0001) , employment status (p value 0,0001), marital status (p value 0,0001) with mental emotional disorders. There was no relationship between family status (p value 0.094; AOR 1.11) and disability (p value 0.526) and mental emotional disorders. Independent sample t-test test states that the average age of respondents experiencing emotional mental disorders is 45 years and not 38 years (p value 0.0001). Patients with mental emotional disorders will have an impact on decreased productivity and self-development. Keywords: Social-Demographics, Disability, Emotional Mental Disorders 
Analisa Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dan Perubahan Perilaku Kesehatan Ibu Anak (KIA) pendidikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2019 Yantina Yusmika Zasri; Asnawi Abdullah; Melania Hidayat; Nizam Ismail; Nurjannah Nurjannah
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Ilmu Keperawatan (JIK) Volume VIII No.2 Juli-Desember 2020
Publisher : Jurnal Ilmu Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan tidak hanya menjadi masalah di negara berkembang dan terbelakang, tetapi juga global. Pada tahun 2017 Aceh menduduki peringkat pertama angka kemiskinan se-Sumatera. Berdasarkan perhitungan BPS Aceh pada Maret 2018  penduduk miskin Aceh sebanyak 15,97% dan menjadi 16,02 pada 2019. Sedangkan Kabupaten Aceh Tengah penduduk miskin berjumlah 18.517 jiwa. Penelitian ini bertujuan menganalisa implementasi PKH dan perubahan perilaku Ibu Anak pendidikan Keluarga Penerima Manfaat di Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan studi kuantitatif diskriptif, desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah seluruh ibu hamil yang memiliki balita keluarga penerima Manfaat PKH aktif tahap 4 tahun 2018 Kabupaten Aceh Tengah. Sampel penelitian sebanyak 122 orang. Analisa data secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ANC (p value 0,000; OR 0,11),  posyandu bumil (p value 0,000; OR 0,24). Perilaku kesehatan dan prestasi  pendidikan ibu anak tidak semua variabel memiliki hubungan terhadap implementasi PKH, karena KPM lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan, dan juga dana bantuan KPM dari program PKH tidak digunakan sesuai dengan tujuan program.Kata Kunci: Implemtasi PKH KIA Pendidikan Abstract  Poverty is not only a problem in developing and underdeveloped countries, but also globally. In 2017 Aceh was ranked first in the poverty rate in Sumatra. Based on the calculation of BPS Aceh in March 2018, Aceh's poor population was 15.97% and became 16.02 in 2019. Central Aceh District had 18,517 poor people. This study’s purpose to analyze the implementation of PKH and changes in the behavior of mothers and children of beneficiary families in Aceh Tengah district. This research uses descriptive quantitative study, with cross sectional design. The study population was all pregnant women who had under-five families who received PKH benefits from active phase 4 of 2018, Central Aceh District. The research sample was 122 people. This research used Univariate, bivariate and multivariate data analysis. The results showed that ANC (p value 0,000; OR 0.11), posyandu pregnant women (p value 0,000; OR 0.24. Not all variables have a relationship with the implementation of PKH in health behavior and maternal education achievement, because KPM is more concerned with wants than needs, and also KPM assistance funds from the PKH program are not used according to program objectives.    Keywords: Implementation of PKH KIA Education