Saiful Nurhidayat
Muhammadiyah University of Ponorogo

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TINGKAT KETERGANTUNGAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN STROKE (ISKEMIK DAN HEMORAGIK) BERDASARKAN INDEKS BARTHEL DI RSUD DR. HARJONO S. PONOROGO Saiful Nurhidayat; Sulistyo Andarmoyo; Wiwik Widiyati
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36053/mesencephalon.v7i1.271

Abstract

Ketergantungan yang ditimbulkan akibat stroke bervariasi yang dapat dimanifestasikan dalam aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL). Indeks Barthel merupakan salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur tingkat kemandirian aktivitas dasar sehari hari. Pengukuran ADL dengan Indeks Barthel membantu mengidentifikasi dini tingkat kemandirian klien dalam pemenuhan ADL nya. Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental, penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui tingkat ketergantungan ADL pada pasien stroke iskemik dan hemoragik berdasarkan indeks bartel yang dilakukan di Ruang Rawat Inap Pasien Stroke RSUD Dr Harjono S Ponorogo, dengan sampel sejumlah 30 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan diambil secara Consecutive Sampling. Sampling dianalisis menggunakan uji statistik independent sample t test jika kedua sampel berdistribusi normal, tetapi data salah satu sampel atau keduanya tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan Uji Mann Whitney. Instrumen untuk pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan hasil penelitian dari 30 responden terdiri dari 16 pasien stroke iskemik dan 16 pasien stroke hemoragik. Penilaian ADL pada pasien stroke iskemik sebagian besar mengalami ketergantungan total, pasien stroke hemoragik hampir seluruhnya mengalami ketergantungan total. Hasil uji Mann Whitney U Test, nilai sig (2 tailed) adalah 0,440 maka nilai ini > 0,05, dengan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan tingkat ketergantungan Activity Daily Living pada pasien stroke iskemik dan stroke hemoragik berdasarkan indeks barthel.
PERAN KELUARGA DALAM MEMANTAU KEPATUHAN MINUM OBAT PENDERITA HIPERTENSI PADA MASYARAKAT Saiful Nurhidayat
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.379 KB) | DOI: 10.36053/mesencephalon.v3i1.38

Abstract

Abstract : Hypertension or high blood pressure is an abnormal increase in blood pressure in the arteries continuously over a period. The dangers of hypertension can lead to damage to various organs including kidneys, brain, heart, eye, causing vascular resistance and stroke. Hypertension takes care of the old and continuously. One effective way to lower blood pressure is to obediently take medicine so that it takes the role of families in monitoring patients taking the medication. With the participation of the family are expected to hypertension sufferers can be controlled. This study aims to determine the family's role in monitoring the adherence of hypertensive patients. The study was conducted in rural communities Slahung Ponorogo, a representative sample of 53 respondents taken by purposive sampling. Quantitative design with cross sectional design of the study the family's role in monitoring the adherence of hypertensive patients. Instruments in this study using questionnaires and observation sheets. The results of 53 respondents obtained the majority of the 29 respondents (55%) has the role of both families and 24 respondents (45%) families have a bad role in monitoring medication adherence. Age and education contribute to determining the role family. Intermediate (41-60 years old) and college education contribute to determining the role well. Conversely > 61 years of elementary education and contribute in a bad role.Keywords : the role of the family, medication adherence, hypertension. Abstrak : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari suatu periode. Bahaya hipertensi dapat memicu rusaknya berbagai organ tubuh diantaranya: ginjal, otak, jantung, mata, menyebabkan resistensi pembuluh darah dan stroke. Penyakit hipertensi membutuhkan perawatan yang lama dan terus menerus. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan patuh minum obat sehingga dibutuhkan peran keluarga dalam memantau minum obat penderita. Dengan adanya peran serta keluarga diharapkan penyakit hipertensi penderita dapat terkontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran keluarga dalam memantau kepatuhan minum obat penderita hipertensi. Penelitian dilakukan pada masyarakat desa Slahung Ponorogo,sampel representatif sejumlah 53 responden diambil secara Purposive Sampling. Desain kuantitatif dengan rancangan Cross sectional yang mempelajari peran keluarga dalam memantau kepatuhan minum obat penderita hipertensi. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil penelitian dari 53 responden didapatkan sebagian besar 29 responden (55 %) keluarga mempunyai peran baik dan 24 responden (45 %) keluarga mempunyai peran buruk dalam memantau kepatuhan minum obat. Faktor usia dan pendidikan berkontribusi dalam menentukan peran keluarga. Usia madya (41-60 tahun) dan jenjang pendidikan perguruan tinggi berkontribusi dalam menentukan peran baik. Sebaliknya > 61 tahun dan jenjang pendidikan SD berkontribusi dalam peran buruk.Kata Kunci : peran keluarga, kepatuhan minum obat, penyakit hipertensi.
PERILAKU KELUARGA DALAM MENGONTROL FAKTOR RISIKO PENYAKIT HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DESA DI PONOROGO Saiful Nurhidayat
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 2, No 4 (2016)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.609 KB) | DOI: 10.36053/mesencephalon.v2i4.17

Abstract

Abstrak : Hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti usia, jenis kelamin dan genetik, maupun yang bersifat eksogen, seperti kelebihan berat badan, konsumsi garam, rokok dan kopi. Perilaku keluarga sangat diperlukan dalam mengontrol faktor risiko penyakit hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran perilaku keluarga dalam mengontrol faktor resiko penyakit hipertensi dan untuk menganalisis perilaku keluarga yang dominan dalam mengontrol faktor risiko penyakit hipertensi pada masyarakat desa. Penelitian dilakukan pada masyarakat desa Slahung Kabupaten Ponorogo, sampel 100 responden secara purposive sampling. Desain kuantitatif dengan rancangan cross sectional, instrumen menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan perilaku keluarga dalam mengontrol faktor risiko penyakit hipertensi pada masyarakat desa di Ponorogo terbanyak adalah perilaku buruk yaitu 51 responden (51%).  Model perilaku keluarga yang dominan dalam mengontrol faktor risiko penyakit hipertensi pada masyarakat pedesaan di Kabupaten Ponorogo adalah mengontrol pola hidup sehat, yaitu keluarga menyediakan waktu olahraga secara teratur, menjaga suasana rumah yang tentram dan nyaman, menyelesaikan masalah di keluarga secara baik, tidak merokok dan kontrol kesehatan secara teratur.  Kata Kunci : perilaku keluarga, faktor risiko, penyakit hipertensi
HUBUNGAN FREKUENSI BERMAIN BULU TANGKIS DENGAN TEKANAN DARAH PADA ANGGOTA PB UNMUH PONOROGO Saiful Nurhidayat
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.384 KB) | DOI: 10.36053/mesencephalon.v5i1.96

Abstract

Physical activity in addition to dealing with heart rate, will cause an increase in blood pressure (Sulastri et al., 2012). Exercise or physical activity carried out regularly and regularly can turn a stressor into a stimulator. But if physical activity is done irregularly, the stressor will inhibit the homeostatic process in the body. The purpose of this study is to determine the relationship between the frequency of playing badminton and blood pressure in PB UNMUH Ponorogo members. The research will be conducted on PB UNMUH Ponorogo members, a representative sample of 33 respondents taken by Purposive Sampling. Quantitative design with Cross sectional design that studies the frequency of playing badminton and blood pressure. The instrument in this study used a questionnaire and observation sheet. Univariate analysis uses frequency distribution. Gamma Test to find out the relationship between the frequency of playing badminton and blood pressure. The results of the study showed that the majority of PB UNMUH Ponorogo's members of badminton played mostly (48.5%) or 16 people twice a week. Blood pressure of 39.4% or 13 respondents was normal. There is a relationship between the frequency of playing badminton with the incidence of hypertension in members of PB UNMUH Ponorogo with P = 0.020 (= 0.05). The closeness of the value (Value) is -0.452. It is expected that PB UNMUH Ponorogo members can do badminton training regularly and the intensity is adjusted to their respective abilities in order to achieve optimal fitness and avoid hypertension or other heart disease. Keywords: frequency of playing badminton, blood pressure.
HUBUNGAN FREKUENSI MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT Saiful Nurhidayat
Jurnal Kesehatan Mesencephalon Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Mesencephalon - April 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kepanjen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.606 KB) | DOI: 10.36053/mesencephalon.v4i1.71

Abstract

Abstract : A person is said to be a smoker if he has smoked at least 100 cigarettes. A person smoking more than a pack of cigarettes a day becomes 2 times more prone to hypertension than those who do not smoke.. Dangers of hypertension trigger the destruction of organs including: kidney, brain, heart, eyes, cause blood vessel resistance and stroke.The purpose of this study is to get a picture of the frequency of smoking, knowing the incidence of hypertension and analyzing the smoking frequency relationship with the incidence hypertension in the community. The study was conducted on the community of RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo, a sample of 30 respondents using Purposive Sampling. Quantitative design with a cross sectional design to study the frequency of smoking and the incidence of hypertension. Instruments use questionnaires and observation sheets. Univariate analysis uses frequency distribution and bivariate analysis with chi square test with α = 0.05. To analyze the strength of the relationship with the coefficients contengency. Result of research of smoking frequency mostly (63,3%) or 19 people medium category. The incidence of hypertension 40% or 12 respondents had moderate hypertension. There is a relationship between the frequency of smoking with the incidence of hypertension RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo with the closeness of the relationship mild. It is expected the community RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo to reduce the number of cigarettes smoked each day in stages so that blood pressure can be lowered or controlled. Keywords : frequency of smoking, hypertension disease. Abstrak : Seseorang dikatakan perokok jika telah menghisap minimal 100 batang rokok. Seseorang menghisap rokok lebih dari satu pak rokok sehari menjadi 2 kali lebih rentan terhadap hipertensi dari pada mereka yang tidak merokok. Bahaya hipertensi memicu rusaknya organ tubuh diantaranya : ginjal, otak, jantung, mata, menyebabkan resistensi pembuluh darah dan stroke. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang frekuensi merokok, mengetahui kejadian hipertensi dan menganalisis hubungan frekuensi merokok dengan kejadian hipertensi pada masyarakat. Penelitian dilakukan pada masyarakat RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo, sampel sejumlah 30 responden menggunakan purposive sampling. Desain kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional untuk mempelajari frekuensi merokok dan kejadian hipertensi.Instrumen menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi  dan analisis  bivariat dengan uji chi square  dengan α=0,05. Untuk menganalisis kekuatan hubungan dengan KK. Hasil penelitian frekuensi merokok sebagian besar (63,3%) atau 19 orang kategori sedang. Kejadian hipertensi 40% atau 12 responden mengalami hipertensi sedang. Terdapat hubungan antara frekuensi merokok dengan kejadian hipertensi Masyarakat RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo dengan keeratan hubungan ringan. Diharapkan masyarakat RT 03/01 Mangunsuman Siman Ponorogo untuk mengurangi jumlah rokok yang dihisap setiap hari secara bertahap agar tekanan darah dapat diturunkan atau terkontrol.  Kata Kunci : frekuensi merokok, penyakit hipertensi