Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ISOLASI DAN MOLECULAR DOCKING SENYAWA 6,7-DIHIDRO-17-HIDROKSIERISOTRIN DARI DAUN DADAP BELENDUNG (Erythrina poeppigiana) TERHADAP AKTIVITAS SITOTOKSIK ANTIKANKER PAYUDARA MCF-7 Richa Mardianingrum; Tati Herlina; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 3, No 3 (2015)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.399 KB) | DOI: 10.24198/cna.v3.n3.9213

Abstract

Erythrina (Leguminose) memiliki jumlah alkaloid paling banyak jika dibandingkan dengan senyawa metabolit sekunder lainnya, sehingga tumbuhan Erythrina dikenal dengan sebutan alkaloid eritrina. Erythrina yang paling banyak tumbuh di Indonesia adalah E. poeppigiana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan senyawa aktif antikanker payudara MCF-7 secara in silico yang terdapat di dalam daun E. poeppigiana. Alkaloid dipisahkan dan dimurnikan melalui tahapan ekstraksi, fraksinasi, pemisahanan dan pemurnian yang dipandu dengan uji Dragendorff, senyawa alkaloid yang diperoleh diuji antikanker secara in silico terhadap reseptor EGFR2 yang bekerja pada sel kanker payudara MCF-7 menggunakan program ArgusLab dengan pembanding canertinib dan parameter yang diukur adalah energi bebas Gibbs ikatan (ΔG) dan konstanta inhibisi (Ki). Hasil dari penelitian ini diperoleh senyawa alkaloid golongan isokuinolin yakni 6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin. Senyawa 6,7-dihidro-17-hidroksierisotrin diprediksi mempunyai aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan nilai ΔG (Kcal/mol) dan Ki (nM) masing-masing sebesar -8,11457 dan 1,12.10-6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tumbuhan E. poeppigiana mempunyai potensi sebagai bahan dasar obat herbal antikanker payudara.
SENYAWA HASIL ISOLASI DARI TUMBUHAN KI ENCOK (Plumbago Zeylanica) YANG BERAKTIVITAS ANTIBAKTERI PENYAKIT MULUT DAN GIGI Euis Julaeha; Tati Herlina; Tri Mayanti; Aditya Seiza Wibisono; Riza Yulisar; Ajeng Diantini
Chimica et Natura Acta Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.711 KB) | DOI: 10.24198/cna.v2.n2.9158

Abstract

Plumbago zeylanica (Ki Encok) merupakan salah satu tumbuhan obat multifungsi yang banyak ditemukan di Indonesia. Daun dan akarnya berkhasiat sebagai obat pada berbagai penyakit termasuk anti jamur dan anti bakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui senyawa bioaktif antibakteri yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Dari hasil pemisahan dan pemurnann fraksi aktif, tiga senyawa telah berhasil diisolasi dari ekstrak n-heksana dan etilasetat daun Ki Encok (Plumbago zeylamica), yaitu 3β-galaktosasitosterol (1), epi-isoshinanolon (2), dan metil 2,4-dihidroksibenzoat (3). Ketiga senyawa tersebut telah diuji aktivitasnya terhadap bakteri untuk penyakit mulut dan gigi yaitu Streptococcus mutan dan Streptococcus sanguinis. Hasilnya, diameter zona hambat dari senyawa 1, 2, dan 3 terhadap bakteri S. Sanguinis berturut-turut sebesar 12,0; 10,3; dan 12,0 mm, sedangkan terhadap bakteri S. Mutans berturut-turut sebesar 13,3; 11,7; dan 13,5 mm.
Senyawa-Senyawa Aromatik dari Ekstrak Daun dan Kulit Batang Dysoxylum parasiticum Serta Toksisitasnya Terhadap Artemia salina Tri Mayanti; Aneu Wahyuni; Indri Indriyani; Darwati Darwati; Tati Herlina; Unang Supratman
Chimica et Natura Acta Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.604 KB) | DOI: 10.24198/cna.v5.n1.12818

Abstract

Dysoxylum parasiticum (Meliaceae) merupakan salah satu spesies tumbuhan endemik Indonesia. Beberapa spesies dari genus yang sama telah diketahui kandungan senyawa dan keaktifannya sebagai antimalaria, antitumor, antimokroba, dan antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh nilai LC50 ekstrak n-heksana, etil asetat, metanol dari daun dan kulit batang D. parasiticum terhadap larva Artemia salina, serta struktur kimia senyawa hasil isolasi. Satu senyawa turunan flavonoid, kuersetin (1), bersama-sama dengan senyawa fenolik skopoletin (2) telah diisolasi berturut-turut dari daun dan kulit batang D. parasiticum (Meliaceae). Struktur molekul senyawa-senyawa tersebut telah ditetapkan berdasarkan data spektroskopi UV, IR, MS, dan NMR serta perbandingan terhadap data yang telah dilaporkan sebelumnya. Uji toksisitas ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari daun D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 13,3, 37,2, dan 7 ppm. Ekstrak n-heksana, etil asetat, dan metanol dari kulit batang D. parasiticum menunjukkan nilai LC50 berturut-turut 127,9, 52,3, dan 25,2 ppm. Senyawa kuersetin (1) dan skopoletin (2) menunjukkan nilai LC50 berturut-turut sebesar 7,4 dan 18,2 ppm.