Silvana Evi Linda
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PELABUHAN JAKARTA TAHUN 2001 Silvana Evi Linda
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/kesehatan.v1i2.4381

Abstract

Beban kerja keperawatan adalah seluruh tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat, dimana tindakan ini sangat dipengaruhi oleh tingkat ketergantungan dan jumlah klien. Semakin banyak tindakan atau prosedur kepada klien, maka semakin berat pula beban kerja perawat dan hal ini akan mempengaruhi hasil kerja mereka Salah satu hasil kerja perawat dapat dilihat dari kualitas dokumentasi yang dihasilkan. Beban kerja perawat dapat diukur dengan pendekatan time-and-motion yaitu mengobservasi langsung waktu yang dipergunakan perawat dalam menyelesaikan seluruh kegiatan asuhan keperawatan dalam satu shift. Sedangkan kualitas dokumentasi dapat diukur dengan menilai kualitas dokumentasi/catatan yang dibuat oleh setiap perawat. Penelitian ini merupakan analisis asosiasi dengan rancangan cross sectional yang bertujuan untuk melihat hubungan beban kerja perawat dengan kualitas dokumentasi keperawatan pada setiap shit. Penelitian dilakukan di RS Pelabuhan Jakarta dengan jumlah sampel sebanyak 25 perawat atau 75 observasi (25 perawat X 3 shit). Instrumen pengumpulan data beban kerja dirancang dengan mendiskripsikan tindakan keperawatan, sedangkan instrumen kualitas dokumentasi dimodifikasi dari instrumen Dep.Kes RI Hasil Uji korelasi pearson menunjukan pendidikan perawat berhubungan secara signifikan dengan kualitas dokumentasi pada shit malam. Sedangkan hubungan beban kerja Perawat dengan kualitas dokumentasi berhubungan secara signifikan hanya pada shit pagi. Saran yang dianjurkan adalah agar penelitian lebih lanjut dilakukan dengan sampel yang lebih besar serta menggunakan hasil penelitian ini untuk pembenahan pelayanan keperawatan khususnya yang terkait dengan pendokumentasian dan pengaturan beban kerja perawat guna menghasilkan pelayanan yang berkualitas.
Patient Safety Competence Among Diploma III Nursing Student In Jakarta, Indonesia; A Cross-Sectional Survey Silvana Evi Linda; Tukimin; Nisha Nambiar
Holistic Nursing Plus Vol. 2 No. 2 (2024): Holistic Nursing Plus
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58439/hnp.v2i2.254

Abstract

Nursing students frequently made errors or near-misses due to non-compliance with patient safety protocols, including authenticating medication administration rights, verifying patient identification, and reviewing allergy status. This study was conducted using cross-sectional design at nursing Academy in Jakarta. The inclusion criteria were nursing diploma student at grade 3, nursing students who had not passed any patient safety training courses, those who passed the credit of “Fundamentals of Nursing and Management Patient Safety”, and those who started learning in the clinical setting. The Health Professional Education in Patient Safety Survey (H-PEPSS) was designed by Agency for Healthcare Research and Quality to evaluate recently students' levels of clinical safety. A descriptive statistic was used to analyze data using mean, standard deviation. A simple linear regression was done to determine the relationship between gender, age, and religion with patient safety competence. About 55% student have moderate level of competence, 28% good, and 20% excellent. There was no significant difference on patient safety competence among nursing students in 8 nursing colleges in Jakarta (p>0.05). Gender was associated contributed significantly to the variance in patient safety competence with R square was 28.8%. The study suggests nursing institutions should develop new approaches to improve patient safety competence and culture among students, preparing them for advanced technology education in healthcare institutions.