Dian Wijayanti
Ma Chung University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Corporate Information Transparency on the Internet (e-CTI) pada Bursa Efek Indonesia, Malaysia dan Singapura Ruben Tanujaya; Tarsisius Renald Suganda; Dian Wijayanti
Jurnal Akuntansi Aktual VOLUME 7, NOMOR 2, JULI 2020
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um004v7i22020p107

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor makro dan mikro terhadap e-CTI di tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Alasan pemilihan ketiga negara tersebut karena besarnya investasi asing yang masuk ke Indonesia pada tahun 2017. Adanya kerjasama Indonesia Malaysia Singapura – Growth Triangle (IMS-GT) menyebabkan Singapura dan Malaysia sebagai investor paling dominan di Indonesia. Sampel penelitian adalah 65 perusahaan yang terdaftar di indeks paling likuid pada ketiga bursa efek. Hasil penelitian membuktikan jika banyaknya dewan direksi ternyata berpengaruh positif pada e-CTI. Karena adanya lebih banyak dewan direksi akan meningkatkan kemampuannya dalam mendorong manajemen untuk lebih transparan. Hal ini didorong dengan tugas dan tanggung jawab dewan direksi terhadap pemegang kepentingan yang tertera pada peraturan ketiga negara. Adanya revolusi industri 4.0 merupakan faktor lain yang memudahkan dewan direksi dalam memenuhi tanggung jawab dan tugasnya The purpose of this study is to analyze the influence of macro and micro factors on e-CTI in three countries namely Indonesia, Malaysia, and Singapore. The reason for the selection of the three countries was due to large foreign investment entering Indonesia in 2017. The agreement of Indonesia Malaysia Singapore –Growth Triangle (IMS-GT) made Singapore and Malaysia as the most dominant investors in Indonesia. The research sample consist of 65 companies listed on the most liquid indexes on the three stock exchanges. The result showed that the total board of directors had a positive effect on e-CTI. It concludes that the existence of more boards of directors will increase its ability to encourage management to be more transparent. This is driven by the duties and responsibilities of the board of directors stated in the regulations of the three countries. The existence of a industrial revolution 4.0 is another factor that facilitates the board of directors in fulfilling their responsibilities and duties.
FRAUD PENTAGON THEORY: ALAT DETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE DI INDONESIA, MALAYSIA, SINGAPURA Ybanez Vijeysechan Hamadi; Daniel Sugama Stephanus; Dian Wijayanti
EL MUHASABA: Jurnal Akuntansi (e-Journal) Vol 13, No 2 (2022): EL MUHASABA
Publisher : Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/em.v13i2.14305

Abstract

This study examine the dimensions of fraud pentagon to explain this effect on the financial statement fraud. The fraud pentagon theory shows five elements can affect financial statement fraud, the element of pressure, the element of opportunity, the element of rationalization, the element of competence, and the element of arrogance. The variables of fraud pentagon are proxied by the leverage ratio, nature of industry, audit opinion, changes in the board of directors, and dualism position. The detection of financial statement fraud in this research uses the f-score model. The data used is secondary data obtained from company annual reports and company financial reports in the property and real estate sector in Indonesia, Malaysia, and Singapore for the period 2018-2019. Data was analyzed by using descriptive statistical analysis and logistic regression analysis. The test result showed that leverage ratio, nature of industry, and dualism position had a negative effect on the prediction of financial statemen fraud, while audit opinion and changes in the board of directors had no effect on the prediction of financial statement fraud.
DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN RISIKO IDIOSINKRATIK SEBAGAI VARIABEL MODERASI Dewanti Mayasari; Rino Tam Cahyadi; Dian Wijayanti; Yuswanto Yuswanto
Jurnal Akuntansi Bisnis Vol 16, No 2 (2023): Jurnal Akuntansi Bisnis
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/jab.v16i2.3683

Abstract

Latar Belakang: Kebijakan dividen adalah pertimbangan perusahaan terkait laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau dialokasikan dalam bentuk laba ditahan sebagai pembiayaan nvestasi di masa yang akan datang. Membuat keputusan kebijakan dividen perusahaan harus tepat dan optimal agar mencapai suatu keseimbangan dalam menggunakan labanya.Tujuan: Tujuan dari penelitian ni adalah mengetahui pengaruh profitabilitas, nvestment opportunity set, dan struktur modal terhadap kebijakan dividen dengan risiko idiosinkratik sebagai variabel moderasi. Penambahan risiko idiosinkratik sebagai variabel moderasi disebabkan risiko tersebut merupakan risiko yang unik karena hanya memengaruhi satu pelaku ekonomi tunggal.Metode Penelitian: Moderated Regression Analysis (MRA).Hasil Penelitian: Hasil analisis dari penelitian ni menunjukkan bahwa profitabilitas, investment opportunity set, dan struktur modal tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, risiko idiosinkratik tidak mampu memperkuat hubungan antara investment opportunity set dan struktur modal dengan kebijakan dividen, dan risiko idiosinkratik bukan pemoderasi hubungan antara profitabilitas dengan kebijakan dividen.Keaslian/Kebaruan Penelitian: risiko idiosinkratik bukan pemoderasi hubungan antara profitabilitas dengan kebijakan dividenKata kunci: Kebijakan dividen; Risiko idiosinkratik, investment opportunity set