Nasrullah Nasrullah
Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PEMBARUAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD BASIUNI IMRAN (1906-1976 M) Nasrullah Nasrullah; Ahmad M Sewang; Syamsudduha Syamsudduha; Nurman Said
Jurnal Diskursus Islam Vol 6 No 1 (2018): April
Publisher : Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jdi.v6i1.7056

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembaruan pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Basiuni Imran tahun 1906 sampai 1976. Tahun 1906 adalah tahun ia mulai mengajar di sekolah Sultaniyah. Tahun 1909 ia melanjutkan pendidikan ke Mesir dengan tujuan al-Azhar. Pada saat itulah ia mengenal pembaruan pemikiran pendidikan Islam Muhammad Rasyid Rida. Tahun 1913 ia pulang ke Sambas dan dilantik menjadi Maharaja Imam. Tahun 1916 menjadi guru di Madrasah al-Sultaniyah. Tahun 1918 ditunjuk menjadi pengawas pada sekolah yang sama. Tahun 1936 mendirikan sekolah Tarbiyatul Islam. Tahun 1963 mendirikan sekolah Kulliyatul Muballighin. Penelitian ini menggunakan metode s}ejarah dengan pendekatan sosiologi, antropologi, prosopografi dan sejarah intelektual. Teori yang digunakan adalah teori pembaruan dan perubahan sosial. Penelitian ini juga menggunakan dua kajian yaitu pustaka dan lapangan. Kajian pustaka untuk melacak pemikiran pembaruan melalui karya-karyanya yang banyak. Sementara kajian lapangan melihat praktek pembaruan yang dilakukan Muhammad Basiuni Imran. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1906 Muhammad Basiuni Imran memotivasi para siswa akan pentingnya pendidikan. Pendidikan bagi Muhammad Basiuni Imran adalah kunci utama untuk meraih kemajuan. Tahun 1916 ketika ia diangkat menjadi guru pada Madrasah al-Sultaniyah, ia berhasilĀ  mengintegrasikan kurikulum agama dan umum secara bertahap dan perlahan dan berlanjut pada sekolah Tarbiyatul Islam tahun 1936. Pada sekolah yang kedua yaitu sekolah Tarbiyatul Islam ia juga berhasil mengenalkan sekaligus menerapkan ko-edukasi dan manajemen sekolah berbasis administrasi. Upaya yang dilakukannya tersebut melawan arus.