Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Pembuangan dan Pengolahan Limbah dalam Desain Bangunan Cot dan Igd Rumah Sakit Hasan Sadikin di Bandung Pynkiawati, Theresia; Ramdhani, Rahmawati Syahri; Galupamudia, Nutrian; Rabiul, Senni Putri
JURNAL ITENAS REKAYASA Vol 14, No 2 (2010)
Publisher : Jurnal ITENAS Rekayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKRumah sakit merupakan bangunan dengan aktivitas yang beragam sehingga kebutuhan ruang akan fasilitas medis menjadi lebih kompleks. Bangunan yang menjadi kasus studi adalah Central Operating Theatre (COT) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Limbah Central Operating Theatre (COT) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) dapat mencemarkan, merusak, membahayakan lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain, sehingga perlu penanganan khusus dalam pengolahannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis limbah, pembuangan dan pengolahan limbah, jenis peralatan sanitasi, serta penempatan peralatan dan ruang pendukungnya. Metode kajian dilakukan dengan cara analitis deskriptif, sehingga dapat diketahui tentang perencanaan pembuangan dan pengolahan limbah dalam desain bangunan Central Operating Theatre (COT) dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS. ABSTRACTHospital is a building with a variety of activities that spatial space needs of medical facility will become more complex. The building that became the case study is Central Operating Theatre (COT) and Instalation of Emergency Room (IER) Hasan Sadikin Hospital (HSH) in Bandung. Waste disposthe of Central Operating Theatre (COT) and Instalation of Emergency Room can pollute, damage, harm the environment, health and survival of human and other living creatures, so it needs a special handling in its processing. The study was conducted to determine the type of waste, disposal and waste treatment system, sanitary equipment type, and placement of equipment and room support. Method of analytical studies which carried out by descriptive analytic, revealed about the planning of disposal and treatment systems in the building design the Central Operating Theatre (COT) and the Instalation of Emergency Room (IER).
PERANCANGAN GEDUNG MICE DENGAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU Azis, Bagus Darmawan; Galupamudia, Nutrian; -, Andiyan; Prayoga, Novan
DESA - JURNAL DESAIN DAN ARSITEKTUR Vol 5 No 2 (2024): DESA
Publisher : Prodi Arsitektur, Universitas Komputer Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/desa.v5i2.11122

Abstract

Perancangan gedung MICE (Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition) dengan konsep arsitektur hijau bertujuan mengintegrasikan prinsip keberlanjutan untuk mendukung fungsi komersial dan sosial sambil meminimalkan dampak lingkungan. Gedung MICE sering digunakan untuk acara besar yang melibatkan jumlah pengunjung yang tinggi, sehingga memerlukan energi besar dan memiliki jejak karbon yang signifikan. Penelitian ini mengeksplorasi penerapan arsitektur hijau dalam perancangan gedung MICE, dengan fokus pada efisiensi energi, desain ruang fleksibel, serta integrasi elemen alam untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Pendekatan desain hijau yang dianalisis dalam penelitian ini mencakup penggunaan material ramah lingkungan, sistem ventilasi alami, pencahayaan alami yang optimal, serta teknologi energi terbarukan seperti panel surya dan sistem pengelolaan air hujan. Selain itu, desain pasif seperti orientasi bangunan yang mengoptimalkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami juga dipertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi energi dan kenyamanan ruang. Studi kasus pada beberapa gedung MICE yang telah menerapkan prinsip arsitektur hijau menunjukkan bahwa penerapan desain ramah lingkungan dapat mengurangi konsumsi energi, menurunkan biaya operasional, dan memberikan dampak positif terhadap citra penyelenggara acara. Selain itu, konsep ini juga meningkatkan kualitas ruang dan kenyamanan penghuni. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi para arsitek dan pengembang dalam merancang gedung MICE yang lebih berkelanjutan, efisien, dan responsif terhadap tantangan lingkungan dan kebutuhan fungsional masa depan.
Development of the Landscape Elements in the Asia Afrika Historic Corridor in Bandung City Izzati, Husna; Galupamudia, Nutrian
Jurnal RAUT VOLUME13, No 2 (2024): EDISI JULI-DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v13i2.42651

Abstract

Asia Afrika Road in Bandung is a historically significant area known for its colonial architecture, serving as a key destination for historical tourism area. The road and its surrounding area are a single interconnected space that forms the image of this area. Landscape processing in the Asia Afrika Corridor by combining its constituent elements is essential to create this image. Then, how is the composition, and what are the elements of the landscape that influence the Asia Afrika Corridor? This study uses a qualitative approach to the case study type, emphasizing the exploratory method. Archival documentation studies support the emphasis on analyzing primary data to produce a mapping in periodization. The research applies urban landscape and corridor theory, dividing the corridor into three segments and identifying five main elements that shape its landscape over time. Findings reveal that while the road network maintains a consistent form, the characteristics of building facades, pedestrian pathways, street furniture, and green spaces vary across the segments. Overall, the development of all the existing elements cannot be separated from the historical journey of the Asia Afrika Corridor.