Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBINAAN KEBERAGAMAAN REMAJA HINDU DI DESA TIRTASARI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni luh Ayu Eka Damayanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Pembinaan merupakan upaya baik dilakukan secara formal maupun nonformal yang bertujuan untuk membangun, memelihara, yang dilaksanakan secara sadar, berencana, teratur, terarah, bertanggung jawab agar memperoleh hasil yang optimal. Pembinaan kebaragamaan remaja dilakukan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), guru agama Hindu dan orang tua dalam lingkungan keberagamaan. Peneliti mengangkat permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: 1) Mengapa para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan?, 2) Bagaimanakah pembinaan keagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong?, dan 3) Apakah kendala dan solusi yang dihadapi dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini adalah sebuah hasil penelitian kualitatif tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Untuk membahas ketiga permasalahan ini digunakan Teori Fungsional Struktural untuk membahas pembinaan dari parisada yang terjadi dalam masyarakat dan Teori Perubahan Sosial untuk membedah perilaku keberagamaan remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan perilaku dan aktivitas keberagamaan dan pemahaman tentang agama Hindu bagi umat Hindu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi parisada sebagai lembaga tertinggi umat Hindu sangat berperan dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu untuk lebih memperdalam dan memahami dan melaksanakan ajaran agama. Para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan dari hasil penelitian diperoleh penjelasan, yaitu pengaruh masa remaja pubertas atau pancaroba, perkembangan teknologi termasuk seperti adanya handphone dan internet juga mempengaruhi minat untuk belajar agama. Kurangnya buku-buku agama dan bahkan kitab suci agama Hindu seperti Veda, Bhagawadgita, Sarasamuccaya, Nitisastra dan masih banyak lagi kitab suci agama Hindu yang menjadi panduan beragama Hindu yang kurang dimiliki oleh umat Hindu di Desa Tirtasari sehingga sulit untuk memperdalam ajaran agama Hindu dengan baik. Pembinaan dilakukan dengan memberikan ceramah keagamaan, pasraman kilat dan persantian. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman keagaman para remaja, kurangnya buku-buku agama Hindu dan kitab suci Veda, kurangnya sumber daya manusia seperti sarjana agama dan pengaruh kemajuan teknologi yang berdampak negatif.
PEMBINAAN KEBERAGAMAAN REMAJA HINDU DI DESA TIRTASARI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni luh Ayu Eka Damayanti
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 5 No 1 (2014): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Pembinaan merupakan upaya baik dilakukan secara formal maupun nonformal yang bertujuan untuk membangun, memelihara, yang dilaksanakan secara sadar, berencana, teratur, terarah, bertanggung jawab agar memperoleh hasil yang optimal. Pembinaan kebaragamaan remaja dilakukan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), guru agama Hindu dan orang tua dalam lingkungan keberagamaan. Peneliti mengangkat permasalahan pokok penelitian sebagai berikut: 1) Mengapa para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan?, 2) Bagaimanakah pembinaan keagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong?, dan 3) Apakah kendala dan solusi yang dihadapi dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian ini adalah sebuah hasil penelitian kualitatif tentang pembinaan keberagamaan remaja Hindu. Untuk membahas ketiga permasalahan ini digunakan Teori Fungsional Struktural untuk membahas pembinaan dari parisada yang terjadi dalam masyarakat dan Teori Perubahan Sosial untuk membedah perilaku keberagamaan remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah meningkatkan perilaku dan aktivitas keberagamaan dan pemahaman tentang agama Hindu bagi umat Hindu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsi parisada sebagai lembaga tertinggi umat Hindu sangat berperan dalam pembinaan keberagamaan remaja Hindu untuk lebih memperdalam dan memahami dan melaksanakan ajaran agama. Para remaja Hindu di Desa Tirtasari Kabupaten Parigi Moutong kurang berminat dalam mengikuti ceramah keagamaan dan aktivitas keberagamaan dari hasil penelitian diperoleh penjelasan, yaitu pengaruh masa remaja pubertas atau pancaroba, perkembangan teknologi termasuk seperti adanya handphone dan internet juga mempengaruhi minat untuk belajar agama. Kurangnya buku-buku agama dan bahkan kitab suci agama Hindu seperti Veda, Bhagawadgita, Sarasamuccaya, Nitisastra dan masih banyak lagi kitab suci agama Hindu yang menjadi panduan beragama Hindu yang kurang dimiliki oleh umat Hindu di Desa Tirtasari sehingga sulit untuk memperdalam ajaran agama Hindu dengan baik. Pembinaan dilakukan dengan memberikan ceramah keagamaan, pasraman kilat dan persantian. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya pemahaman keagaman para remaja, kurangnya buku-buku agama Hindu dan kitab suci Veda, kurangnya sumber daya manusia seperti sarjana agama dan pengaruh kemajuan teknologi yang berdampak negatif.
Penerapan Teknologi Pengolahan Sampah Melalui Kuliah Kerja Nyata Terpadu Di Desa Kotaraya Tenggara Rahayu, Ni Wayan Sri Rahayu; I Ketut Suparta; Ni Luh Ayu Eka Damayanti; Melki Sedik Tandea; Ni Nyoman Suwita Ningsih; Ni Luh Sri Nadi; Gede Bagus Wirabuana; Kadek Pande Wijaya; Ni Made Ayu Pastrini; Iwayan Aditya
TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): TEKIBA : Jurnal Teknologi dan Pengabdian Masyarakat (Januari)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/tekiba.v5i1.5226

Abstract

KKNT students are given the opportunity to solve problems in the community. The problem faced by the people of Kotaraya Tenggara Village is about garbage in several places of worship. This causes people who worship uncomfortable. Therefore, waste management technology is proposed to overcome the problems in supporting KKNT students' activities and understanding of the environment. The results showed that students and the community gotong royong to reduce the volume of waste decreased from 80% to 20%, and the community understood about the utilization of technology to reduce the volume of waste. Collaborative activities between students and the community have an impact on environmental awareness of worship, tolerance, and waste processing technology.