Hasil wawancara awal dengan guru Pendidikan Agama Hindu yang mengajar di SDN No.2 Karya Mukti menyatakan bahwa siswa kelas V yang beragama Hindu kurang aktif mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Hindu, khususnya pada materi alam semesta. Kurangnya minat dan keaktifan siswa membuat hasil belajar yang diperoleh siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan, dimana rata-rata nilai ulangan harian siswa hanya mencapai 65, sementara itu standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pelajaran Pendidikan Agama Hindu adalah 75. Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka diterapkanlah model pembelajaran konstruktivisme. Tujuan yang dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini mengacu pada model Siklus Kemmis dan Mc. Taggart. Model siklus ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa Kelas V SDN No.2 Karya Mukti yang berjumlah 20 orang. Pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui tes akhir, wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran konstruktivisme dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I persentase Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) siswa mencapai 55% dengan persentase Daya Serap Klasikal (DSK) siswa mencapai 76,14%, sementara itu aktivitas guru mencapai 70% berada pada kategori cukup baik dan aktivitas siswa mencapai 60% berada pada kategori tidak baik. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan, dimana Ketuntasan Belajar Klasikal (KBK) siswa mencapai 95% dan Daya Serap Klasikal (DSK) siswa mencapai 90,33%, sementara itu aktivitas guru mencapai 90,83% berada pada kategori sangat baik dan aktivitas siswa mencapai 90% berada pada kategori sangat baik.