I N Suparman
STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN ESSENSIALISME ATAS PENGGUNAAN BANTEN BURATWANGI LENGEWANGI PADA UPACARA PURNAMATILEM I N Suparman
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 6 No 2 (2015): Widya Genitri
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PurnamaTilem berganti tiap-tiap 15 hari sekali. Setelah Purnama disebut Pangelong. Dua hari sebelum Tilem disebut Tiga Welas dan sehari sebelum Tilem dinamai Prawani. Setelah Tilem disebut Pananggal, dua hari sebelum Purnama disebut Tiga Welas, dan sehari sebelum Purnama disebut Purwani. Pada hari Purnama mayoga Sang Hyang Wulan (Candra) dan pada hari Tilem mayoga Sang Hyang Surya, jadi pada hari PurnamaTilem adalah hari-hari pasucian Sang Hyang Rwa Bhineda yaitu Sang Hyang Wulan dan Sang Hyang Surya, sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa. Makna dari perayaan PurnamaTilem itu adalah memberikan tuntunan kepada umat akan kebesaran Tuhan yang dapat memberikan penerangan pada saat manusia dan dunia dalam keadaan kegelapan sebagaimana halnya matahari dan bulan menerangi bumi memberikan pengetahuan peraturan-peraturan yang baik untuk dapat ditaati, memberikan penerangan pada tiga jagat dengan sempurna dan bagi generasi muda untuk dapat menjadi putra yang baik dan soleh sehingga dapat membahagiakan keluarga dan semua orang.Bentuk banten/canangBuratwangiLengewangi menyerupai Canang Genten yang alasnya dipergunakan Taledan atau ceper yang di buat dari janur yang berbentuk segi empat yang masing-masing berisi Kojong/tangkih.Kojong 1 (satu) berisi Kojong beras dan kunir yang dihaluskan diisi air cendana. Kojong yang ke 2 (dua) berisi menyan malem/madu di campur minyak kelapa. Kojong yang ke 3 (tiga) minyak kelapa dicampur dengan kacang komak, ubi keladi yang digoreng dihaluskan dan dicampur dengan minyak kelapa.Banten Buratwangi Lengewangi memiliki fungsi sebagai berikut 1) berfungsi sebagai Korban suci (Yadnya), 2) berfungsi sebagai pengampunan, 3) berfungsi sebagai peleburan dosa, 4) berfungsi sebagai Penyucian. Dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Banten Buratwangi Lengewangi juga memiliki fungsi tersendiri yang merupakan perwujudan sembah bakti kepada Tuhan yang Maha Esa beserta manifestasi-Nya.Banten Buratwangi Lengewangi juga memiliki makna yang tertuang dalam nilai pendidikan Tatwa dan nilai pendidikan Etika Yadnya yang terdapat pada Banten Buratwangi Lengewangi