Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Grup WhatsApp Sebagai Media Pembelajaran I Made Pustikayasa
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 2 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v10i2.281

Abstract

Tren penggunaan media sosial (medsos) belakangan ini semakin meningkat. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi WhatsApp di Indonesia semakin pepuler, dimana hingga tahun 2018 saja pengguna WhatsApp tercatat mencapai 124 juta dan terus menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Melihat dari berbagai fitur yang ditawarkan oleh WhatsApp, grup WhatsApp menjadi fitur yang unik sebagai media untuk berkomunikasi dan bertukar berbagai file antara peserta dalam satu grup. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju, sektor pendidikan juga hendaknya dapat melihat peluang yang dapat dimanfaatkannya untuk menunjang proses pembelajaran dengan tetap memperhatikan ketersediaan dan efektivitasnya. WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang saat ini sudah banyak digunakan sebagai alat komunikasi termasuk di lingkungan dunia pendidikan dalam hal ini adalah pendidik maupun peserta didik. Dalam upaya mendukung kelangsungan proses pendidikan dan pembelajaran, grup WhatsApp dapat gunakan sebagai media pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat terlaksana tanpa dibatasi ruang dan waktu. Artinya, pembelajaran tetap terlaksana tidak hanya sebatas tatap muka dalam kelas saja, tetapi pembelajaran juga dapat dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran. Dengan menggunakan grup WhatsApp pendidik diharapkan tidak hanya melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum semata, tetapi juga dapat memberi dorongan untuk membangkitkan, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga tujuan suatu pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL: FILTRASI AKSELERASI INFORMASI DALAM BERKOMINKASI DI MEDIA SOSIAL I Made Pustikayasa
Dharma Duta Vol 18 No 1 (2020): Dharma Duta : Jurnal Penerangan Agama Hindu
Publisher : Fakultas Dharma Duta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33363/dd.v18i1.456

Abstract

Di era 4.0 arus berbagai informasi media sosial semakin deras seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Hadirnya media sosial bertujuan mengatasi berbagai persoalan kehidupan sosial. Tetapi kehadirannya juga disinyalir memunculkan berbagai persoalan baru yang dapat mengkoyak tatanan kehidupan sosial suatu bangsa. Penggunaan media sosial yang tidak diimbangi dengan pengetahuan yang cukup dapat membawa penggunanya menjadi pribadi yang terikat dengan dunia maya dan bahkan menjadi individualisme. Media sosial juga dapat dijadikan lahan hanya untuk mengeruk keuntungan tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan, seperti penipuan, prostitusi, pornografi, penjualan manusia dan lainnya. Tidak hanya itu, masyarakat media sosial juga mudah terprovokasi oleh isu-isu sensitif yang tidak hanya berdampak pada individu pengguna, tetapi mengancam keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Pemerintah sudah berupaya dengan membuat peraturan perundang-undangan untu mengatur pengguna daring termasuk pengguna media sosial, tetapi tetap saja isu-isu sensitif bertebaran baik berupa video maupun tulisan. Tidak berhenti sampai disitu pemerintah juga pernah menutup penggunaan media sosial tertentu dan memperlambat akses ke media sosial untuk meredam persoalan sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya pemerintah, tetapi pengguna sosial perlu mendapat perhatian agar memiliki pengetahuan dan menumbuhkan rasa peduli terhadap keutuhan bangsa yang multikultural melaui pendekatan literasi media sosial, pendidikan karakter, dan pendidikan agama yang berwawasan multikultural.
GRUP WHATSAPP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN I Made Pustikayasa
Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu Vol 10 No 2 (2019): Widya Genitri : Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu
Publisher : STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36417/widyagenitri.v10i2.281

Abstract

Tren penggunaan media sosial (medsos) belakangan ini semakin meningkat. Salah satunya adalah penggunaan aplikasi WhatsApp di Indonesia semakin pepuler, dimana hingga tahun 2018 saja pengguna WhatsApp tercatat mencapai 124 juta dan terus menunjukkan peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Melihat dari berbagai fitur yang ditawarkan oleh WhatsApp, grup WhatsApp menjadi fitur yang unik sebagai media untuk berkomunikasi dan bertukar berbagai file antara peserta dalam satu grup. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang semakin maju, sektor pendidikan juga hendaknya dapat melihat peluang yang dapat dimanfaatkannya untuk menunjang proses pembelajaran dengan tetap memperhatikan ketersediaan dan efektivitasnya. WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang saat ini sudah banyak digunakan sebagai alat komunikasi termasuk di lingkungan dunia pendidikan dalam hal ini adalah pendidik maupun peserta didik. Dalam upaya mendukung kelangsungan proses pendidikan dan pembelajaran, grup WhatsApp dapat gunakan sebagai media pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat terlaksana tanpa dibatasi ruang dan waktu. Artinya, pembelajaran tetap terlaksana tidak hanya sebatas tatap muka dalam kelas saja, tetapi pembelajaran juga dapat dilaksanakan di luar jam-jam pelajaran. Dengan menggunakan grup WhatsApp pendidik diharapkan tidak hanya melaksanakan pembelajaran berdasarkan kurikulum semata, tetapi juga dapat memberi dorongan untuk membangkitkan, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sehingga tujuan suatu pembelajaran dapat tercapai dengan baik.