Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Fahaman Ibn Taimiyah dan Pengaruhnya dalam Tradisi Kalam ahmad nabil amir
Ulumuddin : Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 12 No 1 (2022): Ulumuddin: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman
Publisher : Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47200/ulumuddin.v12i1.939

Abstract

This paper analyzes the ideas and doctrines of Ibn Taimiyah (661-728/1263-1328), an acclaimed Muslim jurist, theologian and reformist in medieval Islam. His juristic opinion and influential kalam and classical school had substantial impact on contemporary Islamic religious outlook, as well as his ideology that deeply impacted the modern salafis movement. This study was conducted based on descriptive and analytical method, deriving its material from library sources, mainly from Ibn Taymiyah’s critical and groundbreaking works as well as from primary and secondary work on him. The finding shows that his theological works had intense and profound impact on classical and contemporary writings of Islamic theology that extensively derived from his fatwa (religious verdict) that informed dynamic understanding of Islam and its religious ideal.
Muhammad Asad dan Epistemologi Tafsirnya Ahmad Nabil Amir
-
Publisher : AR-RASYID : Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/arrasyid.v2i1.8951

Abstract

Kajian ini membincangkan pengaruh paham kontekstual dan sosio-historis dalam penafsiran teks al-Quran oleh Muhammad Asad. Ia menunjukkan penafsirannya menekankan landas rasional dan saintifik dalam interpretasi teks yang dibawakan dalam tafsirnya The Message of the Quran. Kepentingan latar sejarah dan sosio-budaya ini digariskan dalam tafsir dan nota penjelasannya yang ekstensif.Metode kajian bersifat deskriptif dan analitis dari jenis kajian kualitatif berasaskan analisis kandungan. Sumber penelitian diperoleh dari bahan rujukan bersifat primer dan sekunder dan sumber dokumentasi lain yang terkait. Dari penelaahan ringkas terhadap karya tafsirnya ia mendapati manhajnya terkesan oleh aliran tafsir yang berhaluankan mazhab al-Manaryang bercorak etika-sosial (sastera-kemasyarakatan) yang menekankan pemahaman kontekstual dan sosio-historis dan dasar etika-hukum sebagai premis dan metodologi asasnya dalam penafsiran, yang memberi pengaruh yang signifikan dalam pertumbuhan aliran saintifik dan rasional dalam pemikiran tafsir mutakhir.
Kepimpinan Wanita Menurut Perspektif Hamka Ahmad Nabil Amir
Manthiq Vol 5, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Sekolah Pasca Sarjana IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mtq.v5i2.4384

Abstract

Abstrak: Kepimpinan Wanita Menurut Perspektif Hamka. Riset ini membahas pendirian Hamka terkait soal kepimpinan wanita. Ia mengkaji pandangannya tentang urusan kepimpinan wanita dan perbandingannya dengan pandangan ulama yang lain berhubung keabsahan dan pendirian syariat terhadapnya. Metode kajian adalah bersifat deskriptif, analitis dan komparatif dengan meninjau ijtihad Hamka tentang soal kepimpinan ini dalam karya-karya falsafah, fiqh dan tafsirnya yang muktabar dan perbandingannya dengan pendapat ulama Islam yang lain. Ia merumuskan pemahaman Hamka yang kritis tentang batas-batas yang khusus yang digariskan syariat yang telah meletakkan kepimpinan wanita dalam konteks yang tepat dan praktikal dan sewajarnya, sesuai dengan sifat, pembawaan, keperibadian dan kedudukan mereka sebagai pemimpin, serta selaras dengan keupayaan dan naluri dan fitrah kewanitaan yang sebenar. Dapatan kajian menemukan fikrah Hamka yang luas yang menafsirkan nas-nas syarak terkait prinsip kepemimpinan wanita ini dari sudut yang positif yang mempertahankan keabsahannya yang didukung dengan hujah-hujah dan keterangan dalil yang kukuh dan sebagai yang dibuktikan dalam kenyataan sejarah dan tradisi Islam. Adapun masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana kajian kepemimpinan wanita berdasarkan sudut pandang Hamka. Sedangkan tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui kajian kepemimpinan wanita berdasarkan sudut pandang Hamka. Untuk menjawab dan mendeskripsi atas rumusan masalah dalam tulisan ini penulis menggunakan teknik mengumpulkan teori yang didapat dari beberapa referensi baik berupa buku, majalah, internet, dan karya ilmiah lainnya lalu disesuaikan dengan kajian bahasan yang diangkat dalam tulisan ini. Dalam perbahasan tentang asas kepimpinan wanita Islam ini, Hamka telah menggariskan beberapa kriteria penting yang mengisbatkan hak dan status wanita sebagai pemimpin. Beliau  mempertahankan kemerdekaan mereka sebagai pemimpin dan menekankan tentang tanggungjawab yang sama yang mesti dipikul dalam menegakkan kepimpinan ini. Ini dibahaskan dalam konteks dan skop yang luas daripada prinsip Islam yang memberi ruang kepada mereka untuk melibatkan diri dalam pemerintahan dan perencanaan undang-undang, dan menyumbang dalam meninggikan kedudukan dan martabat umat.
TARIQ RAMADAN: EKSPONEN ISLAM MODEN Ahmad Nabil Amir; Tasnim Abdul Rahman; Sofyan Alvin
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan Vol 7, No 1 (2021): AL-DIN Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Publisher : fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35673/ajdsk.v7i1.1827

Abstract

PERKEMBANGAN KAJIN ILMU HADIS: SUATU TELAAH SINGKAT Ahmad Nabil Amir; Sofyan Alvin
Al-Din: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan Vol 7, No 2 (2021): AL-DIN: Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Publisher : fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Bone

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35673/ajdsk.v7i2.2381

Abstract

Pemikiran Ibn Khaldun Tentang Rasionalisme Islam: Suatu Penelitian Ringkas ahmad nabil amir
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v3i2.94

Abstract

This paper briefly discusses Ibn Khaldun’s philosophical and rational construction of Islam and its metaphysical discursus as set forth in his classical works such as kitab al-‘Ibar, Al-Ta‘rif, Tahrir al-Ahkam, and al-Muqaddimah. This works expressed his highly rational outlook that developed critical and rational understanding of religious and moral premises. It also summarized its dynamic ground that contribute to expound instructive discussion of related ideas and themes. The study is based on library research using content analysis and analyzed through analytical and descriptive approaches. The finding concludes that Ibn Khaldun has bring forth rational interpretation of history based on unique philosophical and socio-cultural analysis he introduced in his al-Muqaddimah. This characteristic approach of rational ideal has significantly impacted Islam’s modern history and tradition. His rational and argumentative principle has largely influence the works of contemporary Muslim thinkers such as Malik Bennabi, Rashid Ghannoushi and Muhammad Asad.
Parenting in Surah Luqman verses 11-19 (Historical Study of Luqman al-Hakim’s Family) Salwa Nabila; Ahmad Nabil Amir
Aqwal: Journal of Qur'an and Hadis Studies Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/aqwal.v3i2.6731

Abstract

The background of this research is the lack of attention of parents towards their children because parents are too busy with their activities then children feel less affection. This study aims to find out how the historical side of the concept of parenting in surah Luqman verses 12-19 and its contextualization in the present. This article is a type of qualitative research with a library research approach using Fazlur Rahman's double movement theory. The subject of this research is parenting verses in surah luqman verses 12-19. Data will be collected using documentation techniques and data will be analyzed using a systematic-literature review. Based on research conducted by processing various existing data, two results have been obtained, first, from a historical perspective in surah Luqman verses 12-19, it contains 8 points of wisdom, parents teach their children to be grateful, children have a monotheistic spirit, chidren do birrul walidain to parents, all children’s actions will be rewarded, children must be discipline in praying, children don’t be arrogant, children may be good in behavior and polite, and children must be honest and open. Second, contextualization in parenting which produces 8 points consists of two forms, both are the form of spiritual parenting and the form of social parenting.
Pemetaan Hukum Islam di Nusantara: Peran dan Fungsi Ijtihad Ahmad Nabil Amir; Tasnim Abdul Rahman
Journal of Sharia and Legal Science Vol. 2 No. 3 (2024): Journal of Sharia and Legal Science
Publisher : CV. Doki Course and Training

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61994/jsls.v2i3.687

Abstract

Summarizing the role and function of Islam in the trajectory of law in Malaysia, this paper seeks to conceptualize the influence of shariah and its development in the nation’s legal system. Founded since the Sultanate era of the Malay rulers and continued into the colonial and post-colonial times, it proceeded to study the history of the formation of Malay political entity and its structure of government and the subsequent transition of power into the hand of the Portuguese, Dutch, Japanese and British colonizers. During that time, the Islamic law and its traditional belief and system was highly challenged by the colonial design of Orientalism, Westernization, and modernization to the point of suppressing the local custom of Malay people and their legal and moral values and sentiment. This was exacerbated by the collapse of the Ottoman empire - the last bastion of the Caliph that represent the Pan Islamic ideal embraced by the Malay world. The method of study is based on qualitative (narrative) analysis of the type of library and literature survey. It uses conceptual, descriptive, and analytical method to analyze the data and makes the conclusion. The finding concludes that the enforcement of Islamic law was hindered by the intervention of colonial master prioritizing the implementation of common law underlying its worldview that bring foreign culture and system into the consciousness of the masses for their political advantage, in addition to the dominant secular force of nationalism and communism that prevail and imposed upon the indigenous people throughout the country. 
RACHID GHANNOUCHI DAN PERANANNYA DALAM PERKEMBANGAN POLITIK ISLAM TUNISIA Ahmad Nabil Amir; Tasnim Abdul Rahman
REFERENSI ISLAMIKA: Jurnal Studi Islam Vol. 2 No. 2 (2024): DESEMBER
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ri.v2i2.007

Abstract

Artikel ini menyorot pemikiran politik Rachid al-Ghannouchi dalam konteks perkembangan harakat politik Islam dan proses demokrasi di Tunisia. Ia melihat idealisme politik yang dikembangkannya dalam pergerakan al-Nahdah berasaskan prinsip kebebasan dan keadilan dan kesannya terhadap perubahan yang tercetus oleh penentangannya terhadap rejim autokratik Habib Bourguiba (1957-1987) dan penerusnya Zine el-Abidine Ben Ali (1987-2011). Kajian ini bersifat kualitatif dalam bentuk tinjauan dokumenter dan analisis kandungan. Ia menerapkan pendekatan historis, deskriptif dan analitis dalam penganalisaan data dan materi yang diperoleh daripada sumber-sumber arkib yang terkait. Temuan kajian mendapati bahawa pergerakan al-Nahdah yang diasaskan bersama oleh al-Ghannouchi pada 1980 mempunyai pengaruh yang luas dalam, ranah politik Islam di Tunisia dalam konteks penentangannya terhadap saki-baki kolonialisme dan autoritarianisme dan ideologi politiknya yang bobrok. Pengaruh pemikiran yang dikembangkannya memberi impak yang mengesankan dalam menyatukan kekuatan-kekuatan Islam dan sekular yang berlandaskan prinsip hukum, ideal kebebasan dan demokrasi.
Ahmad Wahib and the Academic Struggle in Indonesia's Multicultural Society Ahmad Nabil Amir; Tasnim Abdul Rahman
Nizham Jurnal Studi Keislaman Vol 13 No 01 (2025): Nizham: Jurnal Studi Keislaman
Publisher : Pascasarjana IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/nizham.v13i02.8461

Abstract

The paper reviews Ahmad Wahib’s (1942-1973) underlying ideas on religion and its present experience in contemporary Indonesia. A young proponent of rational understanding of Islam and society, he stands out as leading advocate of humanistic approach as enshrined in his activism in HMI that projected rational, holistic, existential and sympathetic understanding of Islam. His work highlighted religious issues of pluralistic nature, in defining the contours of Indonesian society. The method of study is based on qualitative survey in the form of library and documentative technique. It traces the historical work of Ahmad Wahib and the corresponding literature in the field. This was analyzed using descriptive, analytical and historical method to interpreted and concluded his idealism and struggle. The study found that Ahmad Wahib had developed in-depth philosophical viewpoint of Islam based on contextual understanding of its sources, outlining his response and insight on issues pertaining to moral, spiritual and intellectual implication of religious postulate in society, emphasizing its role to drive modern cultural and ethical renewal based on its balance theoretical principle which offers ideal interpretation of the socio-political condition and future direction in Indonesia.