Kinkin Syamsudin
STAI Persis Garut

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Stratifikasi Periwayat Hadis menurut Ibn al-Jawzi (w. 597 H) dalam kitab al-Hats ‘ala Hifz al-‘Ilm wa Dzikr Kibar al-Huffaz Kinkin Syamsudin; M. Dede Rodliyana
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.631 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v5i2.11000

Abstract

Hadith scholars have formulated a special designation or title pinned to the narrators of hadith hierarchically according to the large number of narrations they have memorized. The use of this title shows that the stratification among the narrators of hadith is true. So this paper aims to explain the concept of stratification in the hadith musthalahat and prove it empirically through the study of other books. By using the literature study method and through the content analysis approach, it can be seen that in the book al-Hats ‘ala Hifz al-‘Ilm wa Dzikr Kibar al-Huffaz, Ibn al-Jawzi clearly describes several profiles of hadith narrators complete with notes on the number of memorization the hadith they have. This is evidence that the concept of stratification formulated by hadith scholars is consistent with the discovery of the facts that every hadith narrator memorized a number of traditions.
Manhaj Ibnu Abî Hâtim Dalam Kitab Al-Jarh Wa Al-Ta’dîl Kinkin Syamsudin
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/diroyah.v2i1.2491

Abstract

 Artikel ini membahas mengenai manhaj Ibnu Abî Hâtim dalam penulisan Kitab Al-Jarh wa al-Ta’dil.Pada masanya kitab ini menjadi salah satu rujukan utama untuk mengetahui riwayat hidup dan kualitas para rawi. Dengan mencantumkan 18.040 rawi di dalamnya, Ibnu Abî Hâtim telah ikut berkontribusi dalam menyediakan data tentang para priwayat hadis. Dari kitab tersebut, salah satunya bisa diketahui komentar-komentar para kritikus hadis tentang keadaan setiap perawi, apakah diterima (maqbul) atau ditolak (mardud) sehingga nantinya bisa ditentukan status dan derajat hadis yang diriwayatkan oleh perawi tersebut. Dengan menggunakan metode studi pustaka (Library Research) dan melalui pendekatan analisis isi (content analysis), akhirnya bisa diketahui bahwa penilaian Ibnu Abî Hâtim tehadap para rawi tidak terlepas dari subjektivitas penulisnya sendiri dan cenderung tetap menyandarkan informasi utama dari para kritikus generasi sebelumnya. Dan setelah dikomparasikan dengan kitab kritikus lainnya yang semisal, akhirnya idealisme Ibnu Abî Hâtim dalam kitab tersebut tidak tersinkronkan antara konsep dan realistasnya.
Kritik Terhadap Pemikiran Jalaludin Rakhmat Dalam Buku Al-Mushthafa Tentang Hadis Mudhtharib Pada Shahîh Al-Bukhârî: Studi Analisis Hadis Abu Bakar Menjadi Imam Salat Kinkin Syamsudin
Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Prodi Ilmu Hadis Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.022 KB) | DOI: 10.15575/diroyah.v1i2.2063

Abstract

Jalaludin Rakhmat adalah salah satu tokoh muslim Indonesia yang memiliki konsern terhadap isu-isu agama, termasuk Islam. Melalui berbagai tulisannya, ia mencurahkan beberapa gagasannya tentang cara pandang dalam memahami Islam dan berbagai permasalahan yang ada di dalamnya. Dalam buku Al-Mushthafa, Jalal berasumsi bahwa hadis-hadis yang menceritakan peristiwa Abu Bakar menjadi imam salat di hari-hari terakhir sebelum Rasulullah wafat adalah hadis mudhtharib. Ia menyuguhkan setidaknya ada enam alasan kenapa hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari itu patut untuk diragukan keabsahannya karena tidak bisa dijadikan hujjah. Tulisan ini mencoba untuk menggali seperti apa metodologi yang digunakan Jalal dalam memaknai hadis-hadis yang dimaksud. Adapun penelitiannya difokuskan pada dua permasalahan, yaitu 1) konsep hadis mudhtharib menurut Jalaludin Rakhmat, 2) argumentasi Jalaludin Rakhmat tentang adanya hadis mudhtharib dalam Shahîh al-Bukhârî.