Etik Wukir Tini
Jenderal Soedirman University

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dengan Jumlah Daun Entres yang Berbeda terhadap Keberhasilan Sambung Pucuk Durian (Application of Plant Growth Regulator with Different Number of Scion Leaves on Success of Durian Top Grafting) Zulfa Rahmadita Nur Azizah; Etik Wukir Tini; Joko Maryanto
Jurnal Hortikultura Vol 30, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v30n2.2020.p125-132

Abstract

Perbanyakan tanaman secara vegetatif menggunakan teknik sambung pucuk dapat digunakan sebagai alternatif untuk menghasilkan benih yang bermutu. Namun, masalah yang sering terjadi pada sambung pucuk adalah kegagalan sambung. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis zat pengatur tumbuh, jumlah daun entres, dan kombinasi perlakuan yang memberikan hasil terbaik terhadap keberhasilan sambung pucuk durian. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2018 sampai Januari 2019 di Desa Alasmalang, Kemranjen, Banyumas. Percobaan yang dilakukan merupakan percobaan pot dengan rancangan faktorial. Perlakuan pada penelitian ini adalah kombinasi antara zat pengatur tumbuh (kontrol, ekstrak tauge, air kelapa, IBA, dan BAP) dan jumlah daun entres (2, 4, dan 6 helai). Rancangan penelitian yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan 15 perlakuan dan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan ZPT IBA dan BAP memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah tunas sambung pucuk tanaman durian, yaitu sebesar 2,711 dan 2,822 dan perlakuan jumlah daun entres dua helai memberikan pengaruh yang nyata terhadap waktu pecah tunas, jumlah tunas, dan pertambahan jumlah daun sambung pucuk tanaman durian, yaitu sebesar 2,3 helai.KeywordsSambung pucuk durian; Daun entres; Zat pengatur tumbuhAbstractVegetative propagation of plants using shoot grafting can be used as an alternative to produce quality seeds. The problem that often occours in top grafting is the failure to graft. This experiment aims to obtain the type of plant growth regulator, the number of scion’s leaves, and the combination that give the best results for growth of top grafting in durian. The research was conducted in November 2018 to January 2019 in Alasmalang Village, Kemranjen, Banyumas. The experiment was a pot experiment with a factorial design. The treatment was a combination of growth regulator (control, bean extract, coconut water, IBA, and BAP) and number of scion leaves (2, 4, and 6 strands). The research design used was a RCBD with 15 treatments and three replications. The results showed that the treatment of PGR IBA and BAP had a significant effect on the number of grafted shoots of durian plants, namely 2.711 and 2.822 and the treatment of the number of leaves of two leaves had a significant effect on shoot break time, the number of shoots and the increase in the number of grafted leaves of durian plants, namely amounting to 2.3 strands.
PERTUMBUHAN SETEK JERUK LEMON Citrus limon PADA BEBERAPA KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ZPT ALAMI Hidayat Eko Prasetyo; Etik Wukir Tini; Slamet Rohadi Suparto
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.4385

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi zat pengatur tumbuh (ZPT) bersumber dari campuran lidah buaya dan air kelapa, mendapatkan lama perendaman yang paling baik, serta mendapatkan kombinasi konsentrasi dan lama perendaman  yang paling baik terhadap pertumbuhan setek jeruk lemon. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2020 di Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan dua faktor.  Faktor pertama, yaitu konsetrasi (K): K1 = 150 ml/l, K2 = 300 ml/l dan K3 = 450 ml/l. Faktor kedua, yaitu lama perendaman (P): P1, P2, P3 bertururt-turut perendaman 2,5, 5, dan 7,5 jam. Data dianalisis dengan uji F, dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan’s Multiple Range Test). Hasil penelitian menujukkan bahwa konsentrasi ZPT 300 ml/l mampu meningkatkan panjang tunas sebesar 17,87 cm, bobot segar tunas sebesar 0,82 g dan bobot kering tunas sebesar 0,18 g. Lama perendaman dan kombinasi antara konsentrasi dan lama perendaman tidak meperlihatkan hasil yang berbeda nyata.
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH DAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN PENGADENGAN KABUPATEN PURBALINGGA Nur Sita Utami; Mochammad Nazarudin Budiono; Etik Wukir Tini
Jurnal Agrotek Tropika Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v10i2.5472

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman cabai merah dan bawang merah di Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga, serta mengetahui faktor-faktor pembatasnya. Metode yang digunakan untuk mengambil sampel tanah yaitu dengan survei lapang. Sampel tanah diambil secara purposive dengan pendekatan transek. Analisis satuan lahan dilakukan dengan pendekatan fisiografis. Deliniasi batas satuan lahan dilakukan dengan overlay peta kelerengan, peta tanah, peta penggunaan lahan, dan peta geologi. Evaluasi lahan dilakukan dengan mengikuti kaidah pendekatan maximum limitation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga 92,09% atau seluas 3.856,7 ha memiliki tingkat kesesuaian lahan aktual S3 atau sesuai marginal untuk budidaya tanaman cabai merah dan bawang merah, sebagian kecil wilayah tidak sesuai (N) untuk tanaman tersebut yaitu 7,91% atau seluas 331,3 ha. Tingkat kesesuaian lahan potensial untuk tanaman cabai merah dan bawang merah di Kecamatan Pengadegan Kabupaten Purbalingga adalah cukup sesuai (S2) seluas 3828,9 ha atau 91,42% dan sesuai marginal (S3) seluas 359,1 ha atau 8,58%. Faktor pembatas utama untuk tanaman cabai merah dan bawang merah adalah ketersediaan air, media perakaran, retensi hara, hara tersedia, dan bahaya erosi.