This Author published in this journals
All Journal Agrikultura
Erdiansyah Rezamela
Pusat Penelitian Teh dan Kina - PT RPN

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Respons Pertumbuhan Bibit Setek Teh (Camellia Sinensis (L.) O. Kuntze) Klon Gmb 7 pada Berbagai Interval Penyiraman Erdiansyah Rezamela; Santi Rosniawaty; Cucu Suherman
Agrikultura Vol 31, No 3 (2020): Desember, 2020
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agrikultura.v31i3.29192

Abstract

Cekaman kekeringan pada bibit teh dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat hingga kematian tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit teh terhadap cekaman kekeringan dan mencari interval penyiraman yang ideal bagi pertumbuhan bibit teh. Penelitian dilaksanakan di Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung Jawa Barat berada pada ketinggian ±1.350 m di atas permukaan laut (dpl) mulai Januari sampai Maret 2020. Bibit setek teh klon GMB 7 umur 6 bulan diberi perlakuan penyiraman dengan interval 0, 1, 3, 5, 7 dan 9 hari ditambah perlakuan tanpa penyiraman dan aplikasi kitosan sebagai anti-transpirant. Hasil yang didapat setelah hari ke-57, interval penyiraman 7 hari sekali memberikan pengaruh nyata dan respons tertinggi terhadap luas daun, indeks luas daun dan bobot kering tajuk, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang. Penyiraman pada semua interval yang berbeda dan perlakuan kitosan menunjukkan nilai jumlah daun, root shoot ratio dan pengurangan daun yang lebih tinggi dibanding tanpa penyiraman. Berdasarkan analisis regresi non linear, kecenderungan penurunan root shoot ratio, bobot kering tajuk, jumlah dan luas daun mulai terjadi setelah mencapai titik optimumnya pada interval penyiraman 6 hari sekali. Oleh karena itu, penyiraman 6 hari sekali merupakan interval ideal untuk mempertahankan pertumbuhan bibit teh klon GMB7 pada kondisi cekaman kekeringan saat proses adaptasi.