Loso Winarto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Pupuk N dan K terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah Delima Napitupulu; Loso Winarto
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 1 (2010): Maret 2010
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v20n1.2010.p%p

Abstract

ABSTRAK. Bawang merah merupakan salah satu sayuran yang beradaptasi luas. Salah satu jenis bawang merah yang banyak dikembangkan di dataran rendah adalah varietas Kuning. Produksi bawang merah di Sumatera Utara cukup rendah dan belum mampu untuk memenuhi kebutuhan lokal. Rendahnya produktivitas bawang merah di Sumatera Utara di antaranya disebabkan karena penerapan teknologi pemupukan yang tidak tepat dan tidak tersedianya paket pemupukan spesifik lokasi. Pupuk yang digunakan sesuai anjuran diharapkan memberi hasil yang secara ekonomis menguntungkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, Medan pada ketinggian 30 m dpl. dari bulan April sampai Juni 2008. Faktor perlakuan adalah dosis pupuk N (0, 150, 200, 250) kg/ha dan K (0, 75, 100, 125) kg/ha, diatur dalam sebuah rancangan acak kelompok faktorial dengan empat ulangan. Bawang merah yang digunakan adalah varietas Kuning. Pupuk dasar meliputi pupuk kandang dengan dosis 15 t/ha dan SP-36 sebanyak 300 kg/ha, diberikan satu minggu sebelum tanam dengan cara dicampurkan ke dalam tanah. Pupuk N dan K diberikan pada umur 3, 21, dan 35 HST masing-masing ⅓ dosis. Penanaman dilakukan dengan membuat plot-plot pertanaman berukuran 1,5 x 1,5 m. Jarak antarpetak 0,3 m dan jarak antarblok 0,4 m. Jarak tanam bawang 25 x 25 cm.  Penanaman dilakukan dengan cara tugal pada kedalaman 5 cm. Pengamatan hama dan penyakit dilakukan dengan metode PHT-SDT. Hasil penelitian menunjukkan adanya efek interaksi antara takaran pupuk N dengan K terhadap bobot umbi basah dan kering. Penerapan teknologi pemupukan dapat meningkatkan produksi  bawang merah sebesar 64,69 g/rumpun diperoleh pada pemberian pupuk N 250 kg/ha dan K 100 kg/ha. Pemberian pupuk N dosis 250 kg/ha dan K  dengan dosis 100 kg/ha memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap peningkatan produksi bawang merah. Hasil produksi tersebut sejalan dengan parameter tumbuh seperti jumlah anakan per tanaman, jumlah umbi, bobot umbi basah, dan memberikan produksi yang tinggi pada bawang merah. Pemberian pupuk N dosis 250 kg/ha dan K dosis 100 kg/ha pada tanaman bawang merah memenuhi syarat sebagai dosis pupuk bagi tanaman bawang merah dalam meningkatkan hasil, sehingga layak untuk direkomendasikan.ABSTRACT. Napitupulu, D. and L. Winarto. 2010. The Effect of N and K Fertilizer on Growth and Yield of Shallots. Shallots is one of the vegetables that has wide adaptation. One variety of shallots that well adapted in the lowland is Kuning. Total shallots production in North Sumatera was still quite low and has not yet been able to meet the local needs. The low productivity of shallots in North Sumatera meanwhile, was due to inappropriate fertilizers application and no suitable recommendation of fertilization package technology for spesific location. Good recommendation of fertilization application was expected to increase productivity which economically profitable. The objective of this study was to find out the effect of N and K fertilizers on the growth and yield of shallots. The study was conducted in the Experiments Garden, Assessment Institute of Agriculture Technology Medan, North Sumatera, at 30 m asl, from April to June 2008.  Shallots variety used was Kuning. The treatments were four levels of N (0, 150, 200, 250 kg/ha) and four levels of K (0, 75, 100, 125 kg/ha). The experiment was arranged in a factorial randomized block design with four replications. Basic fertilizers used were manure (15 t/ha) and SP-36 (300 kg/ha), applied at one week before planting. N and K were given at the age of 3, 21, and 35 days after planting respectively with the dose of ⅓. The plot size was 1.5 x 1.5 m, and 0.3 m row spacing and distance beetween block 0.4 m, and 0.3 m respectively. Planting distance was 25 x 25 cm. Pest and disease observation were done using integrated pest control methods. The research results indicated that there was interaction between nitrogen and potassium fertilizers  application to the fresh weight and dry bulb per plant. Application of fertilizer could increase shallots dry bulb yield up to 64.69 g/plant that was obtained by the application of 250 kg/ha N and 100 kg/ha K. The fertilizer application of N (250 kg/ha) and K (100 kg/ha) was recommended to increase the productivity of shallots in the area.
PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN MIMBA UNTUK MENEKAN SERANGAN ALTERNARIA PORRI TANAMAN BAWANG MERAH Loso Winarto; Novia Chairuman
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.076 KB)

Abstract

Bercak ungu yang disebabkan Alternaria porri merupakan penyakit utama pada tanaman bawang merah di seluruh dunia. Penyakit ini juga tersebar luas di daerah pertanaman bawang merah di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepekatan ekstrak daun mimba terhadap penekanan serangan penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara pada bulan Oktober 2010 sampai dengan Januari 2011. Percobaan disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial. Perlakuan terdiri dari enam dosis daun mimba yang masing-masing perlakuan dilarutkan dalam satu liter air. Banyaknya ulangan empat untuk setiap perlakuan. Perlakuan yang digunakan adalah 0 g plot-1 (kontrol); 100 g plot-1; 150 g plot-1; 200 g plot-1; 250 g plot-1; 300 g plot-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun mimba berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan penyakit bercak ungu dan produksi bawang merah. Kata kunci: mimba, Alternaria porri, bawang merah
KAJIAN PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK UMBI KENTANG DI GUDANG PENYIMPANAN BIBIT (Dengan Jamur Beauveria bassiana dan Daun Tagetes erecta) Loso Winarto
Agros Journal of Agriculture Science Vol 15, No 1: Edisi Januari 2013
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.406 KB)

Abstract

Kajian pengendalian hama Penggerek umbi kentang (Phthorimaea operculella Zell) di gudang penyimpanan bibit dengan dengan jamur Beauveria bassiana dan daun Tegetes erecta dilaksanakan di Kebun BBI Hortikultura, Kabupaten Karo, bulan Oktober sampai Desember 2010. Digunakan Rancangan Acak Lengkap terdiri atas tujuh perlakuan, tiga ulangan. Perlakuan: control, kerapatan konidia 106 per ml, 105 per ml, 104 per ml, ketebalan daun Tegetes dua cm, tiga cm dan empat cm. Parameter: intensitas serangan P.operculella dan bibit yang sehat. Pada akhir pengkajian, intesitas serangan diperlakuan kontrol 100 persen persen, kerapatan konidia B.bassiana 106 per ml, 105 per ml, 104 per ml, ketebalan daun tegetes dua cm, tiga cm, dan empat cm. Hasil: perlakuan jamur Beauveria bassiana yang efektif terdapat pada kerapatan spora 105 dan 106, pada 70 hari setelah aplikasi pesrsentase serangan masing-masing 20 persen. Daun Tegetes erecta pada ketebalan tiga dan empat cm dari 10 hst hingga 70 hst tidak terdapat umbi yang terserang larva P. Operkulella.Umbi bibit yang sehat 100 persen terdapat pada perlakuan Tagetes erecta ketebalan tiga dan empat cm. Kata kunci: kentang; jamur; hama