Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH TINGKAT AERASI DAN KECEPATAN AGITASI TERHADAP TINGKAT HIDROLISIS PROTEIN KULIT UDANG PADA TAHAPAN EKSTRAKSI KITIN SECARA BIOLOGIS Junianto -; Djumali Manguwidjadja -; Suprihatin -; Mulyorini -; Budiasih Wahyuntari -
Bionatura Vol 11, No 2 (2009): Bionatura Juli 2009
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.534 KB)

Abstract

Salah satu tahapan proses ekstraksi kitin dari kulit udang adalah deproteinasi. Proses ini dilakukan oleh Bacillus licheniformis F11.1. Proses berlangsung selama 60 jam dalam fermentor volume kerja 1 liter, pH 8, dan suhu 55oC. Tujuan penelitian adalah mengkarakterisasi kinetika proses fermentasi dan menentukan tingkat aerasi dan kecepatan agitasi untuk memperoleh tingkat hidrolisis protein maksimal dari kulit udang. Rancangan penelitian digunakan acak lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua perlakuan yaitu tingkat aerasi dan kecepatan agitasi. Tingkat aerasi terdiri dari dua taraf yaitu 2,0 vvm dan 2,5 vvm sedangkan kecepatan agitasi terdiri dari tiga taraf yaitu 200 rpm, 250 rpm, dan 300 rpm. Parameter yang diamati adalah laju pertumbuhan bakteri, aktivitas enzim, dan tingkat hidrolisis protein kulit udang. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepadatan bakteri tertinggi 9,41 log cfu/mL dicapai pada jam ke 30 waktu fermentasi sedangkan aktivitas enzim protease tertinggi 15,26 U/mL dicapai pada jam ke 36 waktu fermentasi. Tingkat hidrolisis protein kulit udang tertinggi 69,25% diperoleh dari tingkat aerasi dan kecepatan agitasi 2,5 vvm : 250 rpm. Kata kunci : Kitin, ekstraksi, kulit, udang, deproteinasi.
PENGARUH KECEPATAN AGITASI TERHADAP TINGKAT DEMINERALISASI KULIT UDANG PADA TAHAPAN EKSTRAKSI KITIN SECARA BIOLOGIS Junianto -
Bionatura Vol 12, No 2 (2010): Bionatura Juli 2010
Publisher : Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses demineralisasi adalah salah satu tahapan ekstraksi kitin dari kulit udang. Pada penelitian ini, proses demineralisasi dilakukan secara biologis melalui fermentasi asam laktat. Isolat bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus acidophillus FNCC 116. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan agitasi untuk memperoleh tingkat penghilang mineral yang maksimal pada proses demineralisasi kulit udang. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan kecepatan agitasi yaitu 0, 50, dan 100putaran per menit (rpm). Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan agitasi untuk mendapatkan tingkat penghilang mineral maksimal pada proses demineralasasi kulit udang adalah 50 rpm. Tingkat penghilangan mineral dinyatakan dengan tingkat penurunan kandungan abu; imana pada kecepatan agitasi 50 rpm, penurunan kandungan abunya 97,42%.Kata kunci : Demineralisasi, kitin, kulit, udang, biologis.
ARTIKEL REVIEW, PEMANFAATAN TELUR IKAN SEBAGAI PRODUK KONSENTRAT PROTEIN IKAN Junianto -
Jurnal Perikanan Unram Vol 14 No 1 (2024): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v14i1.742

Abstract

Fishery product processing industry waste that has the potential to be used into high added value products is fish eggs. The highest nutritional content of fish eggs after water is protein, so they are very suitable for making protein concentrate products. This article aims to review the use of fish eggs as a protein concentrate product. The research method used is a literature study on protein concentrates made from fish eggs, especially commercial fish which are used as raw materials for the processing industry. Literature search using the Google Chrome search engine. The discussion concentrates on the proximate composition of fish eggs, the manufacture of protein concentrate and the proximate composition of fish egg protein concentrate. The data obtained was analyzed in a comparative descriptive manner. Based on the results of the review, it can be stated that fish eggs as a waste product from the fish processing industry can be made or utilized into protein concentrate products. The principle of the manufacturing stages is to remove as much water and fat as possible from the fish eggs. Fish egg protein concentrate products can be applied as complementary foods for baby's breast milk (MP-ASI).