Nova Florentina
Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA CEMARAN KADAR CEMARAN LOGAM BERAT Pb PADA CUMI-CUMI (LOLIGI INDICA) DAN KEPITING BATU (THALAMITA SIMA) YANG DIPERJUALBELIKAN DI TPI PERCUT SEI TUAN Nova Florentina; Ambarwati Ambarwati
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 2 No 2 (2017): JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.674 KB)

Abstract

Kepiting batu (Thalamita sima) dan cumi-cumi (Loligo indica) merupakan jenis biota laut yang banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat, karena rasa dan proteinnya yang tinggi. Namun, Kakrena kondisi laut kita saat ini sudah sangat tercemar oleh limbah dan salah satu yang paling berbahaya adlah cemaran logam bertanya seperti Pb. Logam seperti Timbal (Pb) masuk kedalam tubuh kepiting batu dan cumi-cumi melalui akumulasi dari pencemaran limbah industri pabrik dan kapal-kapal, karena habitat kepiting yang bergerak dan mencari makan didasar air yang merupakan tempat endapan dari berbagai jenis limbah. Kepiting sering dijadikan sebagai bioindikator perairan karena mampu mengakumulasi logam berat yang cukup tinggi dibandingkan biota lainnya. Timbal pada biota laut seperti kepiting batu dan cumi-cumi apabila dikonsumsi terus menerus akan menyebabkan kerusakan otak, gangguan menstruasi serta aborsi spontan pada wanita, depresi, sulit berkonsentrasi, daya ingat ternganggu, anemia, serta kematian pada dosis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kadar timbal (Pb) pada kepiting batu dan cumi-cumi, serta apakah sudah memenuhi SNI No.7387 Tahun 2009 tentang ambang batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan khususnya jenis krustasea untuk kepiting batu yaitu < 0,5 ppm, dan untuk moluska pada cumi-cumi yaitu yaitu < 1,5 ppm. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan mengambil masing-masing 4 sampel kepiting batu dan cumi-cumi yang diambil secara random (acak) dari 6 populasi di TPI Percut Sei Tuan Medan. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Spektrofotometer Serapan Atom yang dilakukan di Laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand Industri) Medan. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa keempat sampel kepiting batu mengandung Pb dengan kadar sampel berkisar 0,00187 – 0,00225 ppm. Dan hasil dari kadar Pb pada cumi-cumi, seluruhnya juga positif mengandung Pb dengan kadar sampel berkisar 0,0018 – 0,0020 ppm. Maka dari keseluruhan sampel dinyatakan masih memenuhi persyaratan SNI 7387 tahun 2009, sehingga masih aman untuk dikonsumsi. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti kadar logam lain pada kepiting batu dan cumi-cumi, serta jenis biota laut lainnya.
ANALISA KADAR HIGH SENSITIVITY C-REACTIVE PROTEIN (hsCRP) PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H. ADAM MALIK MEDAN Tiara Rajagukguk; Nova Florentina
Jurnal Analis Laboratorium Medik Vol 3 No 1 (2018): JURNAL ANALISIS LABORATORIUM MEDIK
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.541 KB)

Abstract

Penyakit Jantung Koroner merupakan kerusakan otot jantung akibat tersumbatnya suplai darah arteri koroner. Terjadinya sumbatan suplai arteri koroner disebabkan oleh aterosklerosis. Hal ini digambarkan sebagai penumpukan bahan lemak, dan kolesterol dengan konsistensi lunak atau kalsium yang mengeras disepanjang dinding arteri. High Sensitivity C-Reactive Protein (hsCRP) merupakan petanda biokimia untuk peradangan dan memprediksi kelainan arteri koroner. Uji ini sensitif untuk mendeteksi resiko penyakit kardiovaskular. hsCRP yang melebihi nilai normal menunjukkan bahwa seseorang beresiko tinggi mengalami penyakit arteri koroner (coronary artery disease/CAD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar hsCRP pada penderita penyakit jantung koroner. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Mei sampai Juni 2015 di Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif cross sectional dengan dilakukan terhadap 10 sampel yang terdiri dari 3 orang berjenis kelamin perempuan dan 7 orang berjenis kelamin laki-laki. Pemeriksaan ini dilakukan dengan dengan menggunakan metode Imunoturbidimetri dengan alat Cobas 6000 E501 dengan panjang gelombang 552 nm. Didapat hasil penelitian dengan kadar hsCRP yang meningkat sebanyak 6 sampel (60%) yang terdiri dari 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 orang berjenis kelamin perempuan serta kadar hsCRP yang tidak meningkat sebanyak 4 sampel (40%) yang terdiri dari 3 orang berjenis kelamin laki-laki dan 1 orang berjenis kelamin perempuan.