S. Sabiham
Guru Besar dan Lektor Muda pada Institut Pertanian Bogo

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat Nazam M.; S. Sabiham; B. Pramudya; nFN Widiatmaka; I Wayan Rusastra
Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v29n2.2011.113-145

Abstract

ABSTRAKMencukupi kebutuhan pangan masih merupakan masalah yang kompleks, sehingga tidak bisa dipecahkan secara parsial. Penetapan luas lahan optimum usahatani padi sawah adalah langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan. Penelitian bertujuan menetapkan luas lahan optimum usahatani padi sawah mendukung kemandirian pangan berkelanjutan di NTB. Analisis yang digunakan meliputi analisis indeks dan status keberlanjutan dengan metode Multi-dimensional Scaling, analisis prospektif, analisis kebutuhan hidup layak petani, dan formulasi struktur model dinamik menggunakan Powersim 2.5d yang divalidasi uji MAPE. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks sistem produksi padi sawah di NTB 54,53 persen dengan status cukup berkelanjutan. Faktor yang paling berpengaruh adalah konversi lahan sawah, pertumbuhan penduduk, luas baku sawah, harga gabah, kebijakan pemerintah, luas panen, jaringan irigasi, modal, dan pendapatan petani. Luas lahan minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani 0,73 ha KK-1 sedangkan luas lahan garapan rata-rata 0,48 ha KK-1. Kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap kebutuhan hidup layak sebesar 55,73 persen. Hasil simulasi kinerja skenario menunjukkan bahwa provinsi NTB akan mengalami defisit produksi padi tahun 2017 apabila menjalankan skenario pesimis. Berdasarkan potensi, kendala, dan peluang keberhasilan setiap skenario, dapat disimpulkan bahwa skenario intervensi yang paling rasional adalah skenario moderat dengan luas lahan sawah yang harus dipertahankan untuk mencapai kemandirian pangan tahun 2023 minimal seluas 196.330 ha dari 239.127 ha tahun 2010, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penetapan Luas Lahan Optimum Usahatani Padi Sawah Mendukung Kemandirian Pangan Berkelanjutan di Nusa Tenggara Barat Nazam M.; S. Sabiham; B. Pramudya; nFN Widiatmaka; I Wayan Rusastra
Jurnal Agro Ekonomi Vol 29, No 2 (2011): Jurnal Agro Ekonomi
Publisher : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jae.v29n2.2011.113-145

Abstract

ABSTRAKMencukupi kebutuhan pangan masih merupakan masalah yang kompleks, sehingga tidak bisa dipecahkan secara parsial. Penetapan luas lahan optimum usahatani padi sawah adalah langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan secara berkelanjutan. Penelitian bertujuan menetapkan luas lahan optimum usahatani padi sawah mendukung kemandirian pangan berkelanjutan di NTB. Analisis yang digunakan meliputi analisis indeks dan status keberlanjutan dengan metode Multi-dimensional Scaling, analisis prospektif, analisis kebutuhan hidup layak petani, dan formulasi struktur model dinamik menggunakan Powersim 2.5d yang divalidasi uji MAPE. Hasil analisis menunjukkan nilai indeks sistem produksi padi sawah di NTB 54,53 persen dengan status cukup berkelanjutan. Faktor yang paling berpengaruh adalah konversi lahan sawah, pertumbuhan penduduk, luas baku sawah, harga gabah, kebijakan pemerintah, luas panen, jaringan irigasi, modal, dan pendapatan petani. Luas lahan minimal untuk memenuhi kebutuhan hidup layak petani 0,73 ha KK-1 sedangkan luas lahan garapan rata-rata 0,48 ha KK-1. Kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap kebutuhan hidup layak sebesar 55,73 persen. Hasil simulasi kinerja skenario menunjukkan bahwa provinsi NTB akan mengalami defisit produksi padi tahun 2017 apabila menjalankan skenario pesimis. Berdasarkan potensi, kendala, dan peluang keberhasilan setiap skenario, dapat disimpulkan bahwa skenario intervensi yang paling rasional adalah skenario moderat dengan luas lahan sawah yang harus dipertahankan untuk mencapai kemandirian pangan tahun 2023 minimal seluas 196.330 ha dari 239.127 ha tahun 2010, pada tingkat kepercayaan 95 persen.