Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Asam dan Suhu Penyimpanan Tehadap Kualitas Sari-Kristal Buah Rambutan nFN Setyadjit; A. Mustafa; D. Sumangat; W. Haliza; A. Suryani
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v8n2.2011.89-100

Abstract

Permasalahan yang ditemukan dalam pembuatan jus rambutan yaitu terbentuk endapan dan pencoklatan. Hal ini bisa diatasi dengan mikrofiltrasi membran, setelah terlebih dahulu dilakukan sentrifugasi untuk memperoleh jus jernih (sari-kristal). Sari kristal tanpa dipasteurisasi, daya simpanya hanya 2-3 hari walaupun disimpan pada suhu 5°C. padahal secara teoritis semua partikel seukuran mikroba telah ikut tersaring. Perlakuan kombinasi pengkondisian pH, scrta penyimpanan (5°C dan 27 °C) t,elah dilakukan dan kualitas sari kristal telah diamati hingga 90 hari. Perlakuan pasteurisasi suhu 70°C selama 10 menit dapat memperpanjang umur simpan jus rambutan pada suhu kamar hingga 75 hari. Perlakuan pengkondisian pH, dan suhu penyimpanan 5°C mampu mempertahankan kualitas jus lebih dari 90 hari. Kombinasi perlakuan filtrasi dengan membran, pengaturan pH dan pasteurisasi dapat menghasilkan jus rambutan tanpa pengawet yang merniliki daya simpan cukup lama. Effect Of Organic Acid Addition And Storage Temperature On Quality Of Crystal-Juice RambutanRambutan juice has been low in quality because of the browning and sedimentation of the cloudy part of the juice. This incidence can be reduced by application of microfiltration with centrifugation pre-treatment to produce crystal-juice. Without pasteurization even though it was stored at 5 ·C, the microfiltered juice can only last after 2-3 days. Theoritically, particles having the same size of miocrobes should be rejected by the membrane. The experiment done comprises of treatments: adjusting pH. pasteurization, and storage (ambient and 5°C), with evaluation up to 90 days. With only doing pasteurization at 70°C for 10 minutes, the storage life of juice can be extended up to 75 days at ambient temperature. Additional treatment i.e. pH adjustment, storage at 5 ·C could kept the rambutan crystal juice >90 days. Thus, microfiltration technique, pH adjustment, and pasteurization are a series of treatment which is potential for producing rambutan juice without addition of chemical preservatives.
ANALIS IS SISTEM PERENCANAAN MODEL PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK DAUN CENGKEH : STUDI KASUS DI SULAWESI UTARA Agus Supriatna S; U. Niko Rambitan; D. Sumangat; N. Nurdjannah
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 15, No 1 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v15n1.2004.%p

Abstract

Limbah dari tanaman cengkeh yang berupa gagang dan daunnya belum sepenuhnya dimanfaatkan di daerah Sulawesi Utara, padahal dari limbah ini masih dapat diperoleh minyak dengan cara penyulingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem perencanaan awal sebuah agroindustri penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh di wilayah Sulawesi Utara, serta menganalisis kelayakannya baik dari aspek teknik, manajemen maupun aspek finansialnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan serta peluang pengembangan teknologi penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh khususnya di wilayah Sulawesi Utara dalam skala usaha yang lebih besar. Diharapkan teknologi ini mampu meningkatkan nilai tambah komersial yang akan meningkatkan kesejahteraan petani. Metode yang digunakan adalah rancangan tata letak pabrik (plant layout design) dan metode ekonometrik. Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi pabrik di Sulawesi Utara, maka Kabupaten Minahasa merupakan lokasi yang tepat dilihat dari segi ketersediaan bahan baku, kemudahan pemasaran, kemudahan transportasi, ketersediaan tenaga kerja, sarana listrik, air, kemudahan investasi, iklim, unsur penunjang dan prospek jangka panjang. Secara teknis pabrik yang dirancang memiliki kapasitas penyulingan 18 ton daun cengkeh kering per harinya dengan prediksi perolehan minyak 504 kg/ hari pada rendemen penyulingan 2,8%. Secara finansial prediksi investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tersebut di atas adalah Rp. 863.132.800,-.Modal investasi ini diperkirakan akan kembali selama 0,63 tahun atau 7,56 bulan dengan titik pulang pokok 10.515,2 kg/ tahun. Kekayaan perusahaan pada akhir proyek sebesar Rp. 13.181.990.610,-. Dari hasil analisis kelayakannya diperoleh NPV Rp. 5.353.342.926,- (lebih besar dari nol), nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (18%) yaitu 49,2 % dan B/C rasionya 1,66 (lebih besar dari 1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknologi penyulingan minyak di Sulawesi Utara layak untuk dilaksanakan. 
ANALIS IS SISTEM PERENCANAAN MODEL PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK DAUN CENGKEH : STUDI KASUS DI SULAWESI UTARA Agus Supriatna S; U. Niko Rambitan; D. Sumangat; N. Nurdjannah
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 15, No 1 (2004): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v15n1.2004.%p

Abstract

Limbah dari tanaman cengkeh yang berupa gagang dan daunnya belum sepenuhnya dimanfaatkan di daerah Sulawesi Utara, padahal dari limbah ini masih dapat diperoleh minyak dengan cara penyulingan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem perencanaan awal sebuah agroindustri penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh di wilayah Sulawesi Utara, serta menganalisis kelayakannya baik dari aspek teknik, manajemen maupun aspek finansialnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan serta peluang pengembangan teknologi penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh khususnya di wilayah Sulawesi Utara dalam skala usaha yang lebih besar. Diharapkan teknologi ini mampu meningkatkan nilai tambah komersial yang akan meningkatkan kesejahteraan petani. Metode yang digunakan adalah rancangan tata letak pabrik (plant layout design) dan metode ekonometrik. Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi pabrik di Sulawesi Utara, maka Kabupaten Minahasa merupakan lokasi yang tepat dilihat dari segi ketersediaan bahan baku, kemudahan pemasaran, kemudahan transportasi, ketersediaan tenaga kerja, sarana listrik, air, kemudahan investasi, iklim, unsur penunjang dan prospek jangka panjang. Secara teknis pabrik yang dirancang memiliki kapasitas penyulingan 18 ton daun cengkeh kering per harinya dengan prediksi perolehan minyak 504 kg/ hari pada rendemen penyulingan 2,8%. Secara finansial prediksi investasi yang dibutuhkan untuk membangun pabrik tersebut di atas adalah Rp. 863.132.800,-.Modal investasi ini diperkirakan akan kembali selama 0,63 tahun atau 7,56 bulan dengan titik pulang pokok 10.515,2 kg/ tahun. Kekayaan perusahaan pada akhir proyek sebesar Rp. 13.181.990.610,-. Dari hasil analisis kelayakannya diperoleh NPV Rp. 5.353.342.926,- (lebih besar dari nol), nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (18%) yaitu 49,2 % dan B/C rasionya 1,66 (lebih besar dari 1), sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan teknologi penyulingan minyak di Sulawesi Utara layak untuk dilaksanakan.