This Author published in this journals
All Journal Farmaka
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ETNOFARMASI DAN ULASAN BIOPROSPEKTIF TUMBUHAN OBAT LIAR DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL KAMPUNG ADAT CIKONDANG, KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT REZA ABDUL KODIR; Moelyono Moektiwardoyo; Yoppi Iskandar
Farmaka Vol 15, No 1 (2017): Farmaka (Maret)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.491 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i1.11487

Abstract

Tumbuhan liar menyimpan potensi keragaman senyawa bioaktif. Penggunaan tumbuhan liar sebagai obat telah lama dilakukan oleh berbagai masyarakat etnis, termasuk masyarakat etnis Sunda yang tinggal di Kampung Adat Cikondang. Pendataan tumbuhan liar berpotensi obat dapat berkontribusi pada ditemukan berbagai obat baru. Telaah etnofarmasi dan bioprospeksi tumbuhan obat liar Kampung Adat Cikondang bertujuan untuk inventarisasi dan meninjau potensi penemuan obat baru. Penelitian ini dilakukan melalui metode participant observation dan wawancara kepada masyarakat yang dilanjutkan dengan analisis kuantitatif dari tumbuhan tersebut menggunakan use value (UV), relative frequency of citation (RFC), dan relative importance (RI). Tumbuhan dengan nilai tertinggi ditelaah dengan tinjauan pustaka untuk dilihat potensinya sebagai kandidat obat baru. Hasil menunjukkan terdapat 35 jenis dalam 22 suku tumbuhan liar yang digunakan sebagai obat oleh masyarakat Kampung Adat Cikondang. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa Eupatorium inulifolium Kunth. (Asteraceae; ki rinyuh) adalah tumbuhan liar paling berpotensi dengan nilai UV, RFC, dan RI berturut-turut 0,5; 0,6; 0,33. Telaah pustaka menunjukkan bahwa E. inulifolium berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat baru seperti kandidat obat kanker. Perlu telaah lebih lanjut mengenai informasi keamaan (toksisitas) penggunaan E. inulifolium sebagai obat.