Hidayatul Astar
Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HARMONI BUNYI ANTARLARIK GANJIL DAN GENAP PANTUN Hidayatul Astar
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 2 (2019): Desember
Publisher : Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47269/gb.v5i2.86

Abstract

Abstrak: Pantun memiliki ciri tersendiri, yaitu memiliki rima atau harmoni bunyi pada kata akhir larik ganjil (L-1 dan L-3) dan larik genap (L-2 dan L-4). Dalam kenyataannya harmoni bunyi tidak hanya terdapat pada kata akhir larik, tetapi juga pada kata awal dan tengah larik. Kajian ini mengungkap dan mendeskripsikan bagaimana harmoni bunyi kata antarlarik ganjil dan genap pantun di tiga posisi: awal, tengah, dan akhir. Dasar analisis menggunakan konsep vokal, konsonan, diftong, dan suku kata. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa harmoni bunyi antarlarik ganjil dan genap pantun minimal terdapat dalam satu suku kata dan maksimal terdapat dalam semua suku kata. Harmoni bunyi dapat ditandai oleh hanya satu bunyi, seperti [i] pada suku kata -si dan -ji di kata besi dan berjanji; dua bunyi, seperti [r] dan [a] pada suku kata -ra di kata mutiara dan bicara, atau semua bunyi pada sebuah kata karena diulang, seperti kata kalau, bukan, dan emas.Kata Kunci:  antarlarik,  harmoni bunyi,  pantun Abstract: Pantun have special characteristics, harmony of sounds or repetition of words at final word in odd (L-1 and L-3) and even (L-2 and L-4) lines. In reality the harmony of sounds is not only found in the final word of the line, but olso at the beginning and middle. This study reveals and describes the harmony of sounds between odd and even lines of pantun in three positions, the beginning, middle, and final lines. Vocal, consonant, diphthong, and syllable concept are used to analysed. Descriptive qualitative method is used in this study. Results of this research showed that harmony of sounds between odd and even lines exist in minimal one syllable and maximum all syllable. The harmony of sounds can be characterized by one sound, for example [i] in syllable –si and –ji of besi and berjanji, by two sounds, for example [r] dan [a] in syllable -ra of mutiara and bicara words, or all sounds of a word because repetition, for example kalau, bukan, and emas.Keywords: between lines, harmony of sound, pantun
REALISASI KONSEP BAHASA INDONESIA DALAM BAHASA REJANG Hidayatul Astar
Sirok Bastra Vol 5, No 2 (2017): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.647 KB) | DOI: 10.37671/sb.v5i2.101

Abstract

Artikel ini merupakan hasil kajian terhadap realisasi konsep bahasa Indonesia ke dalam bahasa Rejang. Kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Rejang tidak memiliki konsep (kata atau istilah) yang cukup untuk mewakili pikiran dan perasaan tertentu ketika berkomunikasi, terutama yang terkait dengan konsep kehidupan modern atau yang sesuai dengan perkembangan zaman. Karena itu, bahasa Rejang perlu memungut atau mengambil dari bahasa lain, khususnya dari bahasa Indonesia. Ada dua realisasi bentuk konsep yang terjadi, yaitu realisasi tanpa perubahan dan realisasi dengan perubahan. Berdasarkan data, realisasi perubahan dalam sebuah konsep dapat satu kali atau lebih. Realisasi perubahan itu berupa penghilangan, penggantian, dan penambahan bunyi vokal atau konsonan tertentu pada posisi tertentu. Penghilangan terbanyak terdapat pada konsonan [r] dan penggantian terbanyak dari konsonan [h] menjadi [k]. Terjadinya perubahan realisasi bunyi bahasa Indonsia ke dalam bahasa Rejang disebabkan oleh, antara lain, keinginan penutur bahasa Rejang dan adaptasi terhadap bunyi yang sudah ada.