This Author published in this journals
All Journal Sirok Bastra
Dwi Oktarina
Kantor Bahasa Kepulauan Bangka Belitung

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

STRUKTUR FISIK SAJAK “PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA” KARYA HARTOYO ANDANGJAYA Dwi Oktarina
Sirok Bastra Vol 4, No 2 (2016): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.208 KB) | DOI: 10.37671/sb.v4i2.87

Abstract

Sebagai sebuah karya sastra, puisi dapat dikaji dari beragam aspek. Struktur puisi yang membangun kompleksitasnya tersebut dapat dibagi menjadi struktur fisik dan struktur batin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur fisik (unsur-unsur bunyi dan kata) dalam sajak “Perempuan-Perempuan Perkasa” karya Hartoyo Andangjaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam puisi ini mengandung unsur-unsur orkestrasi dan simbol bunyi, rima, diksi, denotasi dan konotasi, bahasa kiasan, pencitraan, gaya bahasa dan sarana retorika, serta faktor ketatabahasaan lainnya.
BENTUK-BENTUK KETIDAKADILAN GENDER DALAM CERPEN BARBIE KARYA CLARA NG Dwi Oktarina
Sirok Bastra Vol 5, No 1 (2017): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.017 KB) | DOI: 10.37671/sb.v5i1.98

Abstract

Kajian ini menggali bagaimana karakter tokoh dalam cerpen Barbie karya Clara Ng. Selain karakter, masalah yang menarik untuk diteliti adalah bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang ada dalam cerpen tersebut. Barbie adalah tokoh utama dalam cerpen ini yang merepresentasikan sosok seorang wanita yang diidam-idamkan oleh banyak pria. Ia cantik, memesona, dan mampu membuat perempuan lainnya merasa iri atas keelokan tubuh yang dimilikinya. Meskipun kelihatan cantik dan lembut, sesungguhnya ia memegang kendali penuh atas dirinya dan tidak ingin tunduk kepada kemauan laki-laki. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapati hasil bahwa meskipun perempuan sudah melakukan perlawanan, tetap saja kekuatan laki-laki akan lebih mendominasi.
KEBERAGAMAN MOTIF DALAM CERITA RAKYAT ULAR RENGGIONG DAN PUTRI GUNUNG LABU DARI BELITUNG TIMUR: ANALISIS MOTIF MODEL STITH THOMPSON Dwi Oktarina
Sirok Bastra Vol 8, No 1 (2020): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v8i1.199

Abstract

Kabupaten Belitung Timur yang masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung me miliki kekayaan budaya sastra lisan, khususnya cerita rakyat yang belum banyak dikaji. Selain cerita rakyat, wilayah ini juga kaya akan pantun, syair, mantra, juga peribahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberagaman motif cerita rakyat dalam dua legenda, yakni “Ular Renggiong” dan “Putri Gunung Labu” berdasarkan klasifikasi Motif Indeks Stith Thompson. Kajian ini termasuk ke dalam jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Kedua cerita menggambarkan kondisi sosial budaya masyarakat Melayu Belitung yang masih sangat kental menjaga tradisi dan adat dalam kehidupan. Setelah dianalisis, didapatkan hasil cerita “Ular Renggiong” memiliki sembilan motif, sementara “Putri Gunung Labu” memiliki 15 motif. Hal ini menandakan keberagaman motif cerita rakyat yang ada di wilayah Belitung Timur. East Belitung Regency in Bangka Belitung Province has it cultural richness includes diversity in anything that has to do with how people live. This region has it oral literary culture, especially folklore like folktale, pantun, syair, mantras, as well as proverbs. This study is focused on the motifs in the folktale. This research aimed to describe the motifs of the folktale "Ular Renggiong" and "Putri Gunung Labu" based on Thompson motif index classification. This research is a qualitative research using descriptive analysis method. Both folktale showed the socio-cultural conditions of the Belitung’s people who are still very strong in maintaining traditions and customs in life. The story of "Ular Renggiong" has 9 motives while "Putri Gunung Labu" has 15 motifs based on the Thompson Index Motif theory. This indicates the diversity of folktale motifs in the East Belitung region.
HIBRIDITAS DAN POLITIK TUBUH DALAM NOVEL NAMAKU MATA HARI KARYA REMY SILADO: SEBUAH TINJAUAN POSKOLONIAL Dwi Oktarina
Sirok Bastra Vol 2, No 1 (2014): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.531 KB) | DOI: 10.37671/sb.v2i1.33

Abstract

Penelitian ini menggali aspek hibriditas dan ambivalensi yang terjadi pada tokoh Mata Hari dalam novel Namaku Mata Hari karya Remy Silado. Mata Hari, seorang agen spionase keturunan Belanda-Jawa bekerja pada banyak negara pada saat perang dunia berkecamuk. Selain itu, permainan politik tubuh Mata Hari juga menjadi sebuah hal yang menarik untuk diteliti lebih jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa ruang-ruang pertemuan antara dua kebudayaan sama sekali tidak bisa dielakkan. Mata Hari sebagai Indo berdarah campuran Belanda-Indonesia tidak dapat melepaskan dirinya dari dua kebudayaan yang melingkupinya, Belanda maupun Indonesia.