Rini Widiastuti
Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CITRA PEREMPUAN DALAM KUMPULAN PUISI MILK AND HONEY (Image of Women in Milk and Honey Poetry) Adella Rizkia; Dadan Rusmana; Resti Nurfaidah; Rini Widiastuti
Sirok Bastra Vol 9, No 2 (2021): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37671/sb.v9i2.303

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi citra perempuan pada kumpulan puisi Milk and Honey karya Rupi Kaur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan kritik sastra feminisme. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak catat. Sedangkan tahapan penelitian data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data. Citra perempuan diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yaitu fisik, psikis, dan sosial. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa citra perempuan tidak hanya memberikan gambaran mengenai tingkah laku, mental, dan sosial perempuan, tetapi juga memperlihatkan gambaran mengenai berbagai permasalahan yang dihadapi perempuan di dalam masyarakat patriarki. The purpose of this study was to describe and identify the image of women in the collection of poetry Milk and Honey by Rupi Kaur. The research method used is a qualitative method using feminist literary criticism. The data collection technique was carried out using the note-taking technique. While the data research stages are carried out using data analysis techniques. The image of women is classified into three aspects, namely physical, psychological, and social. The results of the research and discussion show that the image of women not only provides an overview of women's behavior, mental and social, but also shows an overview of the various problems faced by women in a patriarchal society.
Potret Pendidikan dan Kemiskinan di Indonesia dalam Novel Laskar Pelangi Karya Andre Hirata Rini Widiastuti
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 10, No 2 (2021): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v10i2.4372

Abstract

This paper will examine and reflect on the relationship between literature and education, by addressing the issues surrounding the development of the education system in Indonesia through Andrea Hirata's Laskar Pelangi "glasses". Andrea Hirata shows through the novel Laskar Pelangi that education is not a place where one seeks knowledge, but how to live it. Significantly, the most prominent problem discussed in the novel Laskar Pelangi is the theme of education in Indonesia, and the author is interested in seeing this problem through the realities of the ups and downs of education in Indonesia. As for this purpose, the author analyzes the problems to be highlighted by using the genetic-structuralism method. The use of this method is based on the reason that education like what is contained in the novel Laskar Pelangi is a reflection of the reality of education in Indonesia. And in order to understand the issue more clearly, the analysis of the novel will not only look at the educational issues as contained in the novel (intrinsic), but also in terms of their references to the real world of Indonesian education (extrinsic).AbstrakTulisan ini akan meneliti dan merenungkan hubungan antara sastra dan pendidikan, dengan menjurus kepada persoalan di sekitar perkembangan sistem pendidikan di Indonesia melalui “kacamata” Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Andrea Hirata menunjukkan lewat novel Laskar Pelangi bahwa pendidikan bukanlah tempat seseorang menuntut ilmu, tetapi bagaimana menjalaninya. Secara signifikan, masalah yang paling menonjol yang dibicarakan dalam novel Laskar Pelangi adalah tema pendidikan di Indonesia dan penulis tertarik untuk melihat masalah tersebut melalui persoalan kenyataan pasang-surut pendidikan di Indonesia. Adapun untuk tujuan tersebut, penulis melakukan analisis atas masalah yang hendak disoroti dengan menggunakan metode genetik-strukturalisme. Penggunaan metode ini didasarkan pada alasan bahwa pendidikan seperti apa yang terkandung dalam novel Laskar Pelangi adalah refleksi dari suatu realitas pendidikan di Indonesia. Demi memahami persoalan tersebut lebih jelas, maka analisis terhadap novel tersebut tidak hanya dilakukan untuk melihat persoalan pendidikan tersebut seperti apa yang terdapat dalam novel (intrinsik), tetapi juga dalam hal referensinya ke dunia nyata pendidikan Indonesia (ekstirinsik).