Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ELASTISITAS HARGA TERHADAP PENAWARAN OUTPUT DAN PERMINTAAN INPUT USAHATANI JAGUNG DI KABUPATEN GROBOGAN, JAWA TENGAH Dewi Sahara; Tota Suhendrata
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 22, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v22n2.2019.p227-237

Abstract

Permintaan jagung cenderung meningkat, namun harganya juga relatif berfluktuasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga output dan harga input terhadap penawaran jagung dan permintaan input produksi. Kegiatan dilaksanakan pada bulan September – Nopember 2016 dengan metode survey terhadap 30 petani jagung di Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan.  Data yang dikumpulkan meliputi data karakteristik rumah tangga, jumlah dan harga input, jumlah dan harga jagung. Data dianalisis dalam bentuk pangsa biaya menggunakan metode Seemingly Unrelated Regression (SUR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penawaran output terhadap harga sendiri bersifat elastis dengan tanda positif, sedangkan terhadap harga input bertanda negatif dan bersifat inelastis, kecuali terhadap permintaan pupuk Urea.  Elastisitas permintaan input terhadap harga sendiri bertanda negatif dan inelastis kecuali terhadap permintaan pupuk Urea dan tenaga kerja bersifat elastis, sedangkan terhadap harga input lainnya besaran dan tandanya bervariasi.  Luas areal tanam bersifat inelastis terhadap permintaan input produksi. Demikian pula dengan pendidikan dan pengalaman usahatani bersifat inelastis kecuali terhadap permintaan tenaga kerja bersifat elastis. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi jagung dapat dilakukan dengan meningkatkan harga jagung, memperluas areal tanam dan meningkatkan kapabilitas sumberdaya petani.
INTRODUKSI TEKNOLOGI USAHATANI BAWANG MERAH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI KABUPATEN DEMAK JAWA TENGAH Dewi sahara; Chanifah -; Suwandi -
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 21, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v21n2.2018.p85-100

Abstract

 ABSTRACTIntroduction of shallot farming technologies to increase production in Demak subdistrict Central Java. Shallot farming system at the farmer level has been developed using excessive inorganic fertilizers and chemical pesticides and the production is not optimal in accordance with the potential results, so that it requires an introduction of technology to increase the production of shallots is needed. The study aimed to know the feasibility, the change of shallot farming technology, and the efficiency of technological cost change of shallot farming system. This study was conducted in Mulyorejo Village, Demak Subdistric, Demak District, from May-September 2016.  The activity was carried out by a pilot of shallot farming system with introduction technology consisting of: 1) technology of introduction using complete manure and biological agents (technology I), 2) farmer technology using manure and incomplete biological agent (technology II), and 3) without manure and without biological agents (technology III).  The results showed that shallot farming with the technology I was able to reduce the use of chemical pesticides by 20-25 times and the productivity was higher 426.5-726.5 kg than farmer’s productivity. The cost of shallot farming with technology I was higher, but the additional cost was smaller than the additional profit indicated by MBCR between 3.86-5.22 and the cost efficiency of farming was from 97.04% to 116.85% of farmer’s technology. Introduction technology can be used to increase production in Central Java.Keywords: shallot, technology introduction, increasing of production, farming system ABSTRAK                Pengusahaan bawang merah di tingkat petani masih menggunakan pupuk anorganik dan pestisida kimia secara berlebih, selain itu produksinya belum sesuai dengan potensi hasilnya, sehingga perlu introduksi teknologi untuk meningkatkan produksi bawang merah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan usahatani, perubahan teknologi usahatani, dan efisiensi perubahan biaya teknologi usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Desa Mulyorejo, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak pada Mei–September 2016. Kegiatan dilaksanakan melalui percontohan usahatani bawang merah dengan teknologi introduksi, terdiri dari 3 perlakuan: 1) teknologi introduksi pada usahatani bawang merah menggunakan pupuk kandang dan agensia hayati secara lengkap (teknologi I), 2) teknologi petani menggunakan pupuk kandang dan agensia hayati tidak lengkap (teknologi II), dan 3) tidak menggunakan pupuk kandang dan tidak menggunakan agensia hayati (teknologi III). Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah dengan teknologi I mampu menekan penggunaan pestisida kimia hingga 20-25 kali dan produktivitasnya lebih tinggi 426,5-726,5 kg dari produktivitas petani. Biaya usahatani bawang merah dengan teknologi I lebih tinggi, namun tambahan biaya tersebut masih lebih kecil dibandingkan dengan tambahan keuntungan, diindikasikan dengan MBCR antara 3,86-5,22 dan efisiensi perubahan biaya usahatani berkisar antara 97,04-116,85% terhadap teknologi petani. Usahatani bawang merah dengan teknologi introduksi dapat diterapkan untuk meningkatkan produksi di Jawa Tengah.Kata kunci: bawang merah, introduksi teknologi, peningkatan produksi, sistem usahatani
OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU PADA LAHAN KERING DI JAWA TENGAH Dewi sahara; Agus Supriyo
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 20, No 2 (2017): Juli 2017
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v20n2.2017.p91-100

Abstract

Optimization of The Use of Production Inputs on Cassava Farming on Dry Land in Central Java. The cassava farming in Central Java is not the main farming developed in dry land.   Utilization of dry land for cassava production requires adequate productin inputs.  This research aimed to know : 1) performance the use of production inputs, 2) factors that affect the production of cassava, and 3) optimization of the use of production inputs. The research was done in three areas of cassava development, namely Wonogiri, Pati and Purworejo district on April-December 2016.  Multiple regression linear was used to analysis the factors influencing production and was continued by optimization test.  The result showed that planting area and Phonska fertilizer have positive effect, while SP-36 fertilizer have negative effect on cassava production.  Therefore, to obtain the maximum production, the farmers reduce SP-36 fertilizer because it was not optimal and addition of Phonska fertilizer because it was less than optimal.optimization, production inputs, cassava Usahatani ubi kayu di Jawa Tengah merupakan usahatani sampingan yang dikembangkan di lahan kering.  Pemanfaatan lahan kering untuk usahatani ubi kayu memerlukan input produksi yang memadai.  Penelitian bertujuan untuk mengetahui : 1) keragaan penggunaan input produksi, 2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubi kayu, dan 3) optimasi penggunaan input produksi pada usahatani ubi kayu.  Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten yang merupakan wilayah pengembangan ubi kayu, yaitu di Kabupaten Wonogiri, Pati dan Purworejo pada bulan April-Desember 2016.  Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dengan menggunakan regresi linear berganda, dilanjutkan dengan uji optimasi penggunaan input produksi.  Hasil analisis fungsi produksi menunjukkan bahwa luas tanam dan pupuk Phonska berpengaruh positip, sedangkan pupuk SP-36 berpengaruh negatif terhadap produksi ubi kayu.  Oleh karena itu untuk mendapatkan produksi yang maksimal petani perlu mengurangi jumlah pupuk SP-36 karena sudah berlebih dan menambah pupuk Phonska karena jumlahnya belum optimal.optimasi, input produksi, ubi kayu